Judul : SejarahKutha Sala. Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu
Penulis : R.M.Ng. Tiknopranoto, R. Mardisuwignya
Penerbit : TB ‘Pelajar”, (tanpa tahun), Surakarta
Bahasa : Jawa
Jumlah halaman : 133

Pada masa tersebut (bahkan mungkin sampai saat ini) ada tempat-tempat tertentu di Bengawan Sala yang dianggap keramat atau gawat. Orang yang melewati atau berada di sekitar daerah tersebut harus hati-hati dan tidak boleh melanggar pantangan, agar tidak mendapat musibah.

Sejarah Kutha Sala. Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu

Buku ini banyak membicarakan tentang keadaan Sala atau Surakarta tahun 1900-an. Yang menjadi topik pembahasan adalah keadaan masyarakat dan lingkungan pada masa tersebut, seperti kondisi rumah, cara berpakaian, sarana jalan dan transportasi, sarana hiburan, jenis pekerjaan, sarana pendidikan. Semua itu sangat berbeda dibandingkan saat ini.

Rumah kebanyakan terbuat dari bambu yang dianyam, dengan atap alang-alang atau daun tebu. Jalan masih berupa tanah, dengan sarana transportasi seperti pedati dan kereta kuda. Pendidikan juga hanya diutamakan untuk kalangan bangsawan. Juga ada uraian tentang seluk-beluk keraton Surakarta, misal bangunan keraton, dan adat-istiadat sekaten.

Bengawan Sala adalah sungai besar yang memiliki peran penting bagi Surakarta. Antara lain sebagai sarana trasnportasi, pengairan, sumber penghasilan (ikan, pasir). Pada musim penghujan sungai ini sering menimbulkan banjir sehingga perlu diwaspadai.

Di samping itu pada masa tersebut (bahkan mungkin sampai saat ini) ada tempat-tempat tertentu di Bengawan Sala yang dianggap keramat atau gawat. Orang yang melewati atau berada di sekitar daerah tersebut harus hati-hati dan tidak boleh melanggar pantangan, agar tidak mendapat musibah.

Gunung Lawu adalah salah satu gunung yang dianggap keramat bagi masyarakat Surakarta. Di Lawu banyak tempat untuk peziarahan. Keberhasilan dalam ziarah hanya dimiliki orang-orang yang bertekad kuat dan tahan goda. Di sana ada mitos tentang burung Jalak Gadhing milik Sunan Lawu, yang akan menolong peziarah yang berniat baik.

Baca yuk ..!

M. Kusalamani



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta