Judul : Kembang Setaman. Jilid IV.
Lajang Watjan kanggo Pamoelangan Djawa ing Pangkat Teloe Sapandhoewoer.
Penulis : A.C. Deenik dan A. Van Dick, alih huruf dan bahasa oleh Raden Sasrasoegonda
Penerbit : J.B. Wolters Uitgeversmaatschappij, 149, Djakarta/Batavia
Bahasa : Jawa, dengan huruf Jawa cetak, kecuali cover memakai huruf Latin
Jumlah halaman : 175

Kembang Setaman. Jilid IV, penulis: A.C. Deenik dan A. Van Dick, alih huruf dan bahasa oleh Raden Sasrasoegonda, koleksi Tembi Rumah Budaya, foto:tembi

Buku cerita ini memuat 15 artikel, sebanyak Dari 5 diantaranya menyangkut masalah kesehatan yaitu kebersihan, minuman keras, rumah sakit, penyakit lepra/kusta (yang pada waktu itu dianggap penyakit yang mengerikan dan berbahaya) serta penyakit pes (yang pernah merajalela di beberapa daerah di Pulau Jawa).

Sedangkan artikel yang lain “”campur aduk”. Salah satunya yaitu damar atau alat penerang. Pada artikel ini memaparkan alat penerang yang paling sederhana “tanpa” bahan bakar, kemudian berbahan bakar minyak tumbuh-tumbuhan, berbahan bakar fosil sampai listrik yang merupakan temuan terakhir. Ada pula tentang seluk-beluk musuh dan teman padi, juga tentang pabrik gula, asal-usul minyak tanah. Ada juga artikel tentang kuda yang pada masa lalu merupakan alat transportasi penting. Yang mengisahkan hewan ini, yang sangat rajin dan bisa bekerja sama dengan manusia, sehingga sangat pantas untuk dicontoh.

Satu-satunya artikel tentang dongeng adalah kisah tentang seorang putri raja. Putri raja tersebut mengatakan bahwa kasih sayangnya kepada orang tuanya melebihi “sejimpit” garam. Mendengar hal tersebut raja marah, sehingga sang putri mengalami hidup sengsara. Tetapi karena garam pulalah sang putri kembali hidup berbahagia bersama orang tua dan saudara-saudaranya.

Bila dicermati ada banyak istilah bahasa Jawa yang dulu sangat umum digunakan tetapi sekarang jarang digunakan. Misalnya petroliyun (minyak tanah), dipulasara (dirawat dan diobati), jlupak (alat penerang dengan bahan bakar minyak tumbuh-tumbuhan).

Baca yuk ..!

Kusalamani




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta