Judul : Wedatama Winardi
Penulis : KGPAA Mangkoenegara IV
Dijabarkan oleh R. Soedjonoredjo
Penerbit : Tan Khoen Swie, 1937, Kediri
Bahasa : Jawa halus (krama inggil)
Jumlah halaman : 106

Wedatama Winardi

Serat Wedatama karya sastra KGPAA Mangkunegara IV ini berbentuk tembang macapat terdiri dari empat pupuh yaitu Pangkur, Sinom, Pocung dan Gambuh. Intinya merupakan pendidikan moral dan etika pada masyarakat Jawa.

Ajarannya ada dua, pertama tentang keduniawian, yaitu cara-cara untuk menggapai kehormatan (wirya), kekayaan/harta (arta) dan ilmu pengetahuan/ketrampilan (wasis). Termasuk di sini adalah hubungannya dengan sesama manusia.Yang kedua tentang kerohanian yaitu cara-cara untuk mencapai kesempurnaan hidup. Menurut Wedatama kesempurnaan hidup akan tercapai apabila dapat meninggal dunia dengan sempurna. Raga kembali ke alam semesta dan roh kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk dapat mencapai hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam pupuh tembang Pangkur, sebagai pembuka diterangkan agar manusia membuang jauh-jauh segala sikap dan sifat yang jelek misal kesombongan, iri hati, ucapan yang tidak baik dan lain-lain. Hal ini harus dilakukan secara terus-menerus.

Pupuh tembang Sinom menerangkan betapa sukar dan beratnya jalan yang harus dilalui ketika manusia melakukan olah budi. Perjalanan yang berat harus dilalui dengan hati yang tenang, suci dan hening (sumeleh). Pupuh tembang Pocung berisi petunjuk, jalan dan cara manusia mencapai hal tersebut. Untuk itu manusia harus bersifat rela, ikhlas bila kehilangan dan menerima segala cobaan dengan tabah. Pupuh tembang Gambuh berisi petunjuk tentang tata cara dalam menghormat atau menyembah dan menghambakan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Buku ini sangat menarik, karena masing-masing pupuh yang terdiri dari beberapa pada / bait ditulis dalam aksara/huruf Jawa. Dan penulisannya pun bait demi bait. Kemudian dialihaksarakan dalam huruf Latin, baru dijabarkan maknanya. Untuk kata-kata tertentu juga diberi persamaannya atau diberi keterangan. Misal pada pupuh Sinom, pada / bait pertama, ….wong agung ing Ngeksi ganda... sama artinya dengan …orang besar di Mataram…

Baca yuk ..!

Teks : Kusalamani




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta