Jamu Khas Madura untuk Ibu dan Anak
02 Sep 2015Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui bagaimana akrabnya masyarakat Madura dengan jamu. Jamu adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan mereka, yang merupakan suatu kearifan lokal yang dipertahankan hingga saat ini.
Judul : Kearifan Lokal Orang Madura. Tentang Jamu untuk Kesehatan Ibu & Anak
Penulis : Mudjijono, dkk
Penerbit : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2014, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : x + 144
Di berbagai daerah di Indonesia dikenal pengobatan tradisional dengan memanfaatkan dedaunan, batang pohon, akar, biji dan buah. Pengobatan tradisional dengan tumbuhan obat atau rempah-rempah ini merupakan salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan (untuk mencegah atau pun mengobati). Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara turun temurun ini lebih dikenal dengan nama jamu. Pada umumnya ramuan jamu memiliki kekhasan lokal karena metode pembuatan dan bahan yang digunakan dikaitkan dengan keadaan setempat.
Demikian juga dengan masyarakat Madura. Masyarakat Madura biasanya mengenal dan dikenalkan jamu sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Pengobatan modern yang ada saat ini tidak membuat masyarakat Madura meninggalkan jamu. Hal ini terlihat dari banyaknya penjual jamu asal Madura, baik keliling maupun di kios, dan juga perusahaan jamu.
Ada berbagai macam jamu yang dikenal masyarakat Madura baik untuk kaum lelaki, wanita maupun anak-anak. Tetapi buku ini lebih mengkhususkan pada jamu untuk kesehatan ibu dan anak-anak. Jamu untuk wanita atau ibu misalnya galian singset, jamu kecantikan, penyubur kandungan, melancarkan asi, lulur rempah, dan lain-lain. Untuk anak-anak ada jamu untuk mengobati batuk, demam, penambah nafsu makan dan lain-lain. Bagi mereka minum jamu bukan hanya untuk mengobati penyakit, tetapi juga untuk menjaga kesehatan.
Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui bagaimana akrabnya masyarakat Madura dengan jamu. Jamu adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan mereka, yang merupakan suatu kearifan lokal yang dipertahankan hingga saat ini.
Kusalamani
EDUKASIBaca Juga
- 09-09-15
STAT Kembali Pentas di Festival Kesenian Yogyakarta
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) kembali ikut memeriahkan perhelatan kesenian di Yogya. Kali ini STAT tampil di panggung Festival Kesenian Yogyakarta (... more » - 05-09-15
Buku Ramayana Terbitan Bale Poestaka 1937
Buku berbahasa Jawa terbitan Bale Poestaka tahun 1937 ini, yang menjadi koleksi Perpustakaan Tembi, berisi tentang kisah Ramayana, yang cukup lengkap... more » - 01-09-15
Koleksi Unik di Ruang Memorabilia Soekarno di Blitar
Lukisan diri Soekarno memiliki keunikan, karena lukisan ini jika dilihat secara seksama dari samping kiri, maka di bagian jantung akan tampak... more » - 31-08-15
Arimba, Raksasa Berwatak Ksatria
Arimba gugur dalam perang tanding yang jujur. Sebagai seorang ksatria sejati Arimba menerima kekalahannya dengan lapang dada. Sebelum meninggal ia... more » - 29-08-15
Pergulatan Wayang Kulit pada Zaman Orba
Dengan membaca buku ini kita akan mengetahui perkembangan dan perubahan pertunjukan wayang kulit, terutama di masa Orde Baru. Bagaimana seorang... more » - 27-08-15
Aja Ngendelake Apa Wae Kang Ora Kangerteni
Pepatah ini menyarankan agar apa pun yang tidak kita diketahui jangan pernah dipercaya atau diandalkan. Untuk percaya pada sesuatu atau mengandalkan... more » - 26-08-15
Denmas Bekel 26 Agustus 2015
Denmas Bekel 26 Agustus 2015 more » - 25-08-15
Seronok Juga Melukis Topeng Kayu
Mahasiswa dari luar negeri berjumlah 16 orang yang pada hari Senin 24 Agustus 2015 melakukan kegiatan budaya di Tembi. Mereka dikoordinasikan oleh... more » - 25-08-15
Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Keadaan internal yang sangat lemah akibat pertentangan dan perpecahan antarkeluarga raja memang merupakan penyebab keruntuhan Majapahit.... more » - 24-08-15
Joglo Cipto Wening Difungsikan untuk Museum Batik
Diperkirakan Joglo Cipto Wening ini telah berusia sekitar 150 tahun, dan mengalami kerusakan cukup berarti saat terjadi gempa 27 Mei 2006. Joglo... more »
Artikel Terbaru
- 10-09-15
Denny Wirawan Mengan
Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu... more » - 10-09-15
Pameran Bukan Foto B
Pameran bertajuk ‘Sehat Walafiat’ ini memang terkesan bukan pameran foto biasa. Butuh pemahaman lebih dan pemicu rasa lebih untuk menikmati foto-foto... more » - 10-09-15
Sensasi Pitik Bumbu
Tekstur daging ayam kampung yang cenderung liat namun minim lemak dan telah diresapi bumbu rempah hasil olahan chef berpengalaman di WD Pulo Segaran... more » - 09-09-15
STAT Kembali Pentas
Sanggar Tari Anak Tembi (STAT) kembali ikut memeriahkan perhelatan kesenian di Yogya. Kali ini STAT tampil di panggung Festival Kesenian Yogyakarta (... more » - 09-09-15
Geguritan Tak Berhen
Beberapa penyair sekaligus penggurit tampil membacakan geguritan karya Bambang Nugroho. Selain itu ada aktor teater Gandrik, Jujuk Prabowo ikut... more » - 09-09-15
Indonesian Voice, Pe
Fortunata Tyasrinestu menyatakan bahwa sekolah adalah Indonesia mini dimana perbedaan di dalamnya adalah keniscayaan yang patut disyukuri. Paduan... more » - 08-09-15
Pameran Foto Nusa Ba
Berkabar melalui foto, itulah barangkali yang dilakukan para jurnalis foto kelompok Pewarta Foto Indonesia (PFI), dalam pameran foto bertajuk Nusa... more » - 08-09-15
Upaya Menjaga Ingata
Kini sudah 19 tahun kematian Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin, wartawan harian Bernas Yogyakarta, yang tewas dibunuh pada tahun 1996, namun proses... more » - 07-09-15
Rekaman Kala Pelaut
Dari pameran bertema “Black Armada Australia dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945—1949”, bertempat di Benteng Vredeburg Yogyakarta, itu dapat... more » - 07-09-15
Mengusahakan Tentera
Dalam arti luas merti dusun dimaknai sebagai upacara syukur atas berkah keselamatan, kesejahteraan, dan ketenteraman yang telah dan akan selalu... more »