Nikmatnya Rawon Buntut Mbah Lanang dan Juss Mbah Wedok
Author:editorTembi / Date:19-06-2014 / Daging dan urat yang empuk-kenyal dalam bumbu rawon memberikan dampak nagih di lidah. Kandungan lemak dalam menu ini cukup ternetralkan dengan kecambah dan irisan tipis daun bawang yang disertakan.
Rawon Mbah Kakung plus sambal Warung Dhahar Pulo Segaran,
menu spesial bulan ini
Basis kuliner tradisi di Warung Dhahar Pulo Segaran, Tembi Rumah Budaya, terus dikreasi dan dikembangkan. Untuk bulan Juni 2014 ini WD Pulo Segaran mempromosikan menu Rawon Buntut Mbah Lanang dan Juss Mbah Wedok. Kedua menu ini semula memang berasal dari resep nenek moyang (pinisepuh) yang ada di Dusun Tembi, yang pernah bersentuhan dengan menu khas dari Jawa Timur ini, kemudian mendapatkan sentuhan kreatif chef WD Pulo Segaran.
Rawon Buntut Mbah Lanang terasa berbeda dengan rawon pada umumnya yang menggunakan bahan baku daging sandung lamur. Daging di bagian buntut sapi ternyata memberikan sensasi rasa yang unik ketika dimasak dalam menu rawon. Lapisan tulang muda yang kriuk dan lapisan daging bersaput urat di bagian buntut ini demikian khas, lebih-lebih dalam bumbu rawon yang sedap.
Daging dan urat yang empuk-kenyal dalam bumbu rawon memberikan dampak nagih di lidah. Kandungan lemak dalam menu ini cukup ternetralkan dengan kecambah dan irisan tipis daun bawang yang disertakan.
Demikian pula dengan sambal terasinya, mampu menetralkan sedikit eneg karena efek lemak yang memang tidak terhindarkan dari daging di bagian buntut, juga memberikan sedikit lecutan di lidah yang sensasional. Hal ini seperti membuyarkan dampak dari kuah yang sedikit berlemak.
Juss Mbah Wedok nan segar
Untuk bulan Juni 2014 ini pula WD Pulo Segaran mempromosikan Juss Mbah Wedok. Juss ini merupakan perpaduan dari pepaya, nenas, dan strawberry. Perpaduan atau mix yang tepat dari ketiga unsur buah ini menghasilkan rasa yang manis dan sedikit asam yang menyegarkan.
Aroma buah kates yang sering kurang disukai seperti tenggelam oleh aroma nenas dan strawberry. Tekstur daging buah pepaya, nenas, dan strawberry yang di-mix memberikan sensasi tersendiri di lidah. Juss Mbah Wedok ini sangat cocok untuk menemani bersantap Rawon Buntut Mbah Lanang. Kesegarannya seperti segera menghapus rasa dan aroma bumbu di mulut usai bersantap rawon.
Makan yuk ..!
Naskah dan foto: A. Sartono
Warung Pulo SegaranLatest News
- 09-10-14
Wayang Jurnalis, Luc
Wayang Jurnalis berhasil membuat riuh dan tak henti membuat penonton tertawa. Ini kali pertama jurnalis berperan sebagai wayang orang, dan dinyatakan... more » - 09-10-14
Prof Dr Suratman Wor
Acara Musda Barahmus digelar setiap 4 tahun sekali sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus Barahmus kepada museum-museum di DIY yang menjadi... more » - 08-10-14
Pembuatan Keris
Di dalam buku ini secara singkat dipaparkan nama-nama bagian keris (ricikan), peralatan yang dipakai, bahan-bahan yang digunakan dan cara-cara... more » - 08-10-14
Mencitakan Sastra Ja
Temu Sastra Jawa Sastra Dunia ini pada akhirnya menghasilkan 18 rumusan yang diusulkan kepada Dinas Kebudayaan DIY yang diharapkan bisa diteruskan,... more » - 07-10-14
Pameran Wacinwa di J
Teknis pertunjukan wayang kulit Cina-Jawa sama dengan pergelaram wayang kulit purwa. Hanya saja, busana dalang dan para pengrawitnya menggunakan... more » - 07-10-14
Genthong, Tempat Air
Salah satu alat dapur tradisional pada masyarakat Jawa yang saat ini sudah termasuk langka adalah genthong, terutama yang terbuat dari tanah liat.... more » - 07-10-14
Kompleks Makam Raja
Kompleks makam raja, Masjid Gede Kotagede, Sendang Saliran, dan lain-lain ini mencakup lahan seluas sekitar 5,5 hektar. Masjid Gede Kotagede yang... more » - 06-10-14
Gedenkschrift
Buku ini berisi tentang Keberadaan atau kegiatan Departemen Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan selama 25 tahun (1905 – 1930), di zaman... more » - 06-10-14
Mobil Mainan Kesukaa
Kini mobil-mobilan milik Sultan Hamengku Buwana IX kecil itu disimpan di dalam Museum Sultan Hamengku Buwana IX di dalam kompleks Keraton Kasultanan... more » - 06-10-14
Pasinaon Basa Jawa K
Tembung ngadeg dipun ginakaken kangge basa ngoko. Semanten ugi kangge mbasakaken dhiri pribadi ugi ngangge ngadeg, boten kepareng ngangge... more »