Kanako Abe, Konduktor yang Rendah Hati
Author:editorTembi / Date:03-06-2014 / Anda mungkin tidak percaya, tapi semenjak saya kecil hingga beranjak remaja saya selalu mempunyai cita-cita membawa orang ke arah cahaya, maksudnya ke arah yang lebih baik. Kalaupun sekarang saya tidak menjadi konduktor, Anda pasti menemui saya sebagai seorang aktivis sosial yang akan rela pergi ke tempat- tempat lain di dunia yang membutuhkan pertolongan.Kanako Abe,kKonduktor wanita berkebangsaan Jepang yang tinggal di Paris, hadir mengisi perhelatan tahunan Festival Musik Tembi yang diadakan tanggal 22-24 Mei 2014 di Tembi Rumah Budaya. Ia juga memberi workshop untuk orkestra anak muda di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan juga untuk Forum Musik Tembi .
Mencintai opera sejak masa kecil dan terlahir dalam keluarga yang mempunyai darah seni yang kental membuat Kanako Abe terjun dalam berbagai macam aktivitas sebagai pianis, direktur paduan suara, pelatih opera dan sebagai asisten konduktor. Sejak debutnya sebagai konduktor pada tahun 2003, ia secara teratur diundang untuk menyajikan karya-karya kontemporer yang dilakukan oleh Ensemble L’Itineraire, Ensemble Zellig, The Smash Ensemble (Spanyol), Festival Octobre en Normandie , Venezia Biennale Festival, Festival GMEM (Marseille), Festival Controtempo di Villa Medici (Roma) , Festival Musica de Strasbourg.
Sementara untuk memenuhi kehausan estetika musik dengan gaya yang berbeda, dia bergabung dalam banyak orkestra lainnya yang telah menghasilkan karya-karya kontemporer dan menjalin kerja sama yang baik dengan nama-nama besar seperti Jerzy Semkow, Lawrence Foster, Enrique Mazzola, Alain Altinoglu, Friedemann Layer, Yutaka Sado, dan Rene Koering.
Dalam beberapa tahun terakhir dia hadir dalam beberapa konser di Perancis, Mesir, Italia, Spanyol, Korea, Rumania, Indonesia dan sering di Jepang. Ia juga mengorganisasi konser amal untuk korban gempa bumi dan tsunami di Tohoku, yang disponsori oleh Kedutaan Besar Jepang.
Berikut perbincangan singkat Tembi dengan perempuan yang banyak senyum ini, yang mengaku gembira karena diikutsertakan dalam Festival Musik Tembi 2014, dan senang bisa menikmati alam pedesaan yang natural selama dia berada di Indonesia.
Bagaimana pandangan Anda pada Festival Musik Tembi 2014 dan apakah ada harapan yang anda ingin sampaikan untuk diterapkan pada festival tahun depan ?
Festival ini bagus untuk perkembangan event kesenian yang mengandung nilai tradisi walau dibawakan secara gaya dan cara anak muda. Namun jelas acara ini mengandung nilai positif dari sisi kreativitas dan pemahaman tradisi secara intelektual di zaman yang serba modern ini. Saya bangga melihat apresiasi mereka terhadap kebudayaannya sendiri dan festival ini sebagai wadah untuk mereka mengeksplor lagi nilai-nilai yang tadi saya sebutkan di atas in a young way (sambil tersenyum . Karena sekali lagi kita tahu bahwa tidak semua anak muda mempunyai ketertarikan dalam hal ini. Pasti di dalam kepala mereka jika mendengar kata kebudayaan atau sejarah bahkan tradisi sudah pasti bosan, tapi itu tidak dengan yang saya alami dan lihat di festival ini. Harapan saya pasti yang baik untuk acara ini di ke depannya namun memang masih ada beberapa hal yang harus mereka pelajari untuk mengorganisasi sesuatu lebih baik dan rapih lagi, the rest is fine .
Apa yang menjadi aspirasi hidup Anda?
Sejenak Kanako melihat saya dengan tersenyum lebar lalu tertawa. Sambil tetap tertawa dia mengakui itu salah satu pertanyaan yang simpel namun membutuhkan jawaban yang tidak mudah.
Saya tertarik dengan hal-hal kemanusiaan, entah mengapa saya suka sekali meneliti perilaku dan sifat manusia yang berbeda-beda. Aspirasi saya sendiri lebih ke masalah “perdamaian dunia”, karena itu dengan ilmu dan pengalaman yang saya miliki sekarang membawa saya ke berbagai negara dengan bermacam-macam manusianya sebagai upaya untuk menyatukan dan menginspirasi mereka lewat musik sebagai salah satu bahasanya. Karena dengan prinsip kemanusiaan yang saya terapkan membuat saya lebih bisa mengerti dan memahami kesulitan setiap orang yang saya temui dan saya mau belajar untuk menjembatani itu semua.
Jika sekarang anda bukanlah seorang konduktor, dimanakah anda berada?
Anda mungkin tidak percaya, tapi semenjak saya kecil hingga beranjak remaja saya selalu mempunyai cita-cita membawa orang ke arah cahaya, maksudnya ke arah yang lebih baik. Kalaupun sekarang saya tidak menjadi konduktor, Anda pasti menemui saya sebagai seorang aktivis sosial yang akan rela pergi ke tempat- tempat lain di dunia yang membutuhkan pertolongan. Karena nilai kemanusiaan dan sosial itu penting di dalam hidup, sama seperti pada akhirnya saya bisa sampai ke tempat ini, walau bukan dalam hal sosial tetapi rasa kemanusiaan saya yang ingin berbagi dengan sesama sesuai apa yang saya bisa dengan niat baik (Ia mengucapkan hal tersebut dengan penuh semangat, dan mata berbinar).
Naskah dan foto : Beatrix Rotua Imelda Sihombing
Temen nan yuk ..!
Naskah & foto
Natalia S.
Latest News
- 05-06-14
Menjelajah Majapahit
Tak perlu pergi jauh ke Rijks Museum di Amsterdam untuk melihat arca Maharesi Agastya, di Indonesia kita bisa melihatnya dengan simulasi virtual yang... more » - 05-06-14
Monolog ‘Jual Ubat’
Pertunjukannya sarat kritik sosial, dan permainannya bersahaja, tetapi terlihat dia memiliki kemampuan keaktoran. Khalid sedang melakukan penyadaran... more » - 05-06-14
Sejarah Kebangkitan
Judul : Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sumatera Utara Editor : Anhar Gonggong, Sutrisno Kutoyo Penerbit : Depdikbud, 1977/... more » - 04-06-14
Jalan Mataram Yogyak
Nama Gemblakan diambilkan dari nama sebuah kampung yang berada di sisi timur ruas jalan tersebut. Kampung ini dinamakan Gemblakan karena dulu... more » - 04-06-14
Pameran Seni Rupa Ko
Dari pameran kolaborasi perupa dua bangsa tersebut kita seperti diyakinkan bahwa meski di masing-masing negeri para perupa ada dinamika politik yang... more » - 03-06-14
Setelah 35 Tahun Tar
Kisah Srimpil Rangga Janur, mengambil cerita dari Mahabarata, yang menggambarkan pertarungan antara Dewi Srikandi melawan Dewi Larasati. Iringan... more » - 03-06-14
Pasinaon Basa Jawa K
Ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k = bahasa... more » - 03-06-14
Kanako Abe, Kondukto
Anda mungkin tidak percaya, tapi semenjak saya kecil hingga beranjak remaja saya selalu mempunyai cita-cita membawa orang ke arah cahaya, maksudnya... more » - 02-06-14
Tembang Pangkur untu
Melalui ‘kendaraan’ seni Macapat, Ki Puluh dan para pecinta macapatan tiada lelah berjuang untuk mengumandangkan tembang-tembangnya yang berisi doa... more » - 02-06-14
Banyumas. Sejarah, B
Judul : Banyumas. Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak Penulis : Budiono Herusatoto Penerbit : LKiS, 2008, Yogyakarta Bahasa... more »