Butah dan Balayung, Benda Warisan Asli Suku Dayak
Author:editorTembi / Date:08-08-2014 / Itulah sebagian benda koleksi asli warisan suku Dayak Kalimantan yang dipamerkan oleh Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan dalam acara Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Butah, koleksi Museum Lambung Mangkurat Kalsel
Butah dan Balayung merupakan sebagian kecil benda warisan asli suku Dayak yang menyebar luas di Pulau Kalimantan. Kedua benda warisan itu termasuk alat-alat pertanian yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari suku itu, yang hidupnya sangat dekat dengan alam. Maka tidak heran, kedua benda tersebut terbuat dari benda alam sekitar dengan teknologi yang sangat sederhana.
Butah adalah alat atau tempat untuk membawa alat-alat pertanian, seperti kapak, parang, balayung, dan lain-lain. Selain itu, tempat ini juga sering digunakan sebagai wadah untuk membawa hasil pertanian, seperti ubi kayu, talas, dan lainnya. Bentuknya mirip silinder atau tabung, dengan salah satu sisinya datar. Bagian atas terbuka, bagian bawah tertutup. Ada 2 tali di bagian salah satu sisinya yang datar, yang berfungsi untuk membawa alat tersebut. Cara membawanya dicangklongkan seperti tas ransel. Butah sepertinya terbuat dari anyaman bambu atau rotan yang memang banyak terdapat di hutan Kalimantan.
Balayung, koleksi Museum Lambung Mangkurat
Sementara, Balayung adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menebang kayu atau memotong kayu yang keras. Balayung jenis ini sering disebut balayung panatak/pembelah. Sementara balayung parah berfungsi untuk menggali lubang, seperti membuat perahu atau melubangi lesung. Dalam tradisi suku Jawa, alat ini semacam kapak atau wadung. Balayung terbuat dari logam tajam untuk kapaknya dan kayu untuk bagian pegangan atau tangkainya. Sementara kapak dan tangkai dilekatkan dengan ikatan rotan.
Pengunjung mengamati benda koleksi Museum Lambung Mangkurat
Itulah sebagian benda koleksi asli warisan suku Dayak Kalimantan yang dipamerkan oleh Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan dalam acara Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang diselenggarakan pada Juni 2014. Selain alat pertanian Butah dan Balayung, Museum Lambung Mangkurat juga menampilkan koleksi lain, termasuk foto upacara kematian “Mambatur” untuk mengantar arwah ke surga.
Foto Upacara Kematian “Mambatur”, koleksi Museum Lambung Mangkurat
Kegiatan pameran ini bertujuan untuk mengenalkan benda koleksi suku Dayak Kalimantan kepada masyarakat Yogyakarta.
Ke museum yuk ..!
Naskah dan foto: Suwandi
Jaringan MuseumLatest News
- 11-08-14
De Mata Trick Eye Mu
Wahana ini memang mampu memberikan hiburan dan kegembiraan bagi pengunjung, terutama yang gemar berfoto ria. Foto-foto 3D yang menjadi latar belakang... more » - 11-08-14
Sastrawan Malaysia W
“Di Indonesia musik dan puisi dikenal dengan nama musikalisasi puisi dan di Malaysia disebut lagu puisi,” kata Prof Irwan Abu Bakar, presiden... more » - 11-08-14
Gajah Antisura, Pusa
Gajah Antisura berumur sangat panjang. Ia bertahan hidup sampai beberapa generasi setelah Palasara. Selain sebagai Gajah pusaka, Gajah Antisura juga... more » - 09-08-14
Songket Silungkang W
Judul : Songket Silungkang Warisan Budaya Kota Tua Sawahlunto Penulis : Judi Achjadi, Benny Gratha Penerbit : Museum Tekstil, 2013... more » - 09-08-14
Hari Baik Orang Wuku
Hubungan antara Raden Manahil dan Batara Citragatra ini seperti hubungan antara guru dan murid. Sehingga watak dan perilaku gurunya sebagian besar... more » - 09-08-14
Denmas Bekel 09 Agus
more » - 08-08-14
Butah dan Balayung,
Itulah sebagian benda koleksi asli warisan suku Dayak Kalimantan yang dipamerkan oleh Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan dalam acara Benteng... more » - 08-08-14
Industri Gula Jawa S
Foto ini menyuguhkan tingkat teknologi sederhana di masa itu. Tenaga hewan masih menjadi andalan. Kayu dan batu masih mendominasi sistem peralatan (... more » - 07-08-14
Denmas Bekel 7 Agust
more » - 07-08-14
Bakda Kupat Kampung
Bakda Kupat merupakan tradisi hasil akulturasi budaya Islam dan Nusantara, khususnya Jawa. Khusus untuk Kampung Pandeyan, Bakda Kupat dimeriahkan... more »