Hari Baik Orang Wuku Manahil Jatuh pada Minggu Legi (10 – 16 Agustus 2014)

Author:editorTembi / Date:09-08-2014 / Hubungan antara Raden Manahil dan Batara Citragatra ini seperti hubungan antara guru dan murid. Sehingga watak dan perilaku gurunya sebagian besar mempengaruhi muridnya. Ia sombong, merasa besar sehingga meremehkan orang lain, dan penuh kecurigaan.

Perwatakan dan sikap Wuku Manahil angkuh, sombong, gumedhe, suka meremehkan orang lain dan penuh kecurigaan tetapi tajam hatinya, tekun, rajin, cerdas dan suka berdamai

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan ‘ilmu titen’ yang berlangsung turun-temurun dalam masyarakat Jawa. Kitab tersebut memuat 337 bab, salah satu diantaranya adalah pengetahuan untuk menghitung, memilah dan memilih hari.

Berdasarkan kitab itu dalam sepekan ini semua hari baik untuk keperluan menyelenggarakan upacara penting dalam keluarga, dengan perincian sebagai berikut:

Minggu Legi, 10 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 13 bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Sabtu sore pukul 18.00 s/d Minggu sore pukul 18.00), hari keberuntungan untuk wuku Manahil, baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Senin Paing, 11 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 14, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Minggu sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Selasa Pon, 12 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 15, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Senin sore pukul 18.00 s/d Selasa sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Rabu Wage, 13 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 16, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Selasa sore pukul 18.00 s/d Rabu sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Kamis Kliwon, 14 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 17, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Rabu sore pukul 18.00 s/d Kamis sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting, dan untuk bepergian.

Jumat Legi, 15 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 18, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Kamis sore pukul 18.00 s/d Senin sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Sabtu Paing, 16 Agustus 2014, kalender Jawa tanggal 19, bulan Sawal, tahun 1947 Alip (terhitung mulai Jumat sore pukul 18.00 s/d Sabtu sore pukul 18.00), baik untuk menyelenggarakan upacara penting dan untuk bepergian.

Orang yang dilahirkan pada kurun waktu 10 Agustus sampai dengan 16 Agustus, masuk dalam Wuku Manahil, wuku dengan nomor urut 23.

Raden Manahil menghadap Batara Citragatra. Batara Citragatra ini mempunyai watak yang angkuh, sombong, gumedhe alias selalu menganggap dan merasa dirinya besar. Ia senang berkumpul tetapi besar rasa cemburu dan kecurigaannya. Batara Citragatra membawa tombak ligan terhunus. Ini menggambarkan cerdas dan tajam hatinya serta selalu waspada.

Hubungan antara Raden Manahil dan Batara Citragatra ini seperti hubungan antara guru dan murid. Sehingga watak dan perilaku gurunya sebagian besar mempengaruhi muridnya.

Pohonnya adalah pohon atau kayu Tengaron, menggambar watak yang rajin tetapi kurang bermanfaat.

Burungnya adalah Burung Sepahan, menggambarkan perilaku yang gesit, detail, rumit, mudah mencari nafkah tetapi sedikit rezekinya.

Gambar air di tempayan menggambarkan bahwa wuku Manahil senang suasana yang damai, tenang dan menenteramkan. Untuk mewujudkan suasana yang menyejukkan tersebut orang yang bernaung dalam Wuku Manahil ini selalu menjaga bicaranya dan tingkah lakunya.

Wuku Manahil mudah terjerumus karena kebaikannya, terutama kepada temannya yang sedang mengalami kesusahan .

Dari keseluruhan watak yang ada Wuku Manahil mempunyai : 
Kelebihan : tekun, rajin, cerdas dan suka berdamai 
Kekurangannya : sombong, merasa besar sehingga meremehkan orang lain, dan penuh kecurigaan 
Hari baik : Minggu Legi 
Hari nahas: tidak jelas 
Datangnya bencana terkena senjata tajam.

Orang Wuku Manahil bisa menghindari bencana dengan cara membuat slametan, dengan menanak nasi ‘lemes’ lauknya daging ayam jantan serta sayuran aneka macam dan sambal gepeng disertai doa keselamatan.

Selain itu, selama 7 hari (10 – 16 Agustus 2014) yang bersangkutan tidak boleh pergi ke arah Timur Laut, karena tempat bersemayam bencana yang digambarkan sebagai Batara Kala ada di Timur Laut.

Herjaka HS

Ensiklopedi Primbon

Latest News

  • 19-08-14

    Monolog Garingan dar

    Meski monolog garingan, tetapi penampilan Thomas cukup bagus. Ia tampil sungguh-sungguh dengan penghayatan peran memikat. Sering kali ia bermain... more »
  • 19-08-14

    Konser ‘Kembali ke A

    Dalam konsernya kali ini mereka akan memberikan ‘gimmick’ yang berbeda, tentunya dengan komposisi baru yang belum pernah direkam. Undangan... more »
  • 19-08-14

    Ketoprak Tjontong Su

    Faridan mau mengatakan bahwa Jepang harus meninggalkan Kotabaru, walaupun hal itu harus ditebus dengan nyawa. Namun tidaklah mudah untuk menyampaikan... more »
  • 18-08-14

    Denmas Bekel 18 Agus

    more »
  • 18-08-14

    Pentas Panembrama De

    Pentas panembrama grup Sekar Pangawikan yang berdiri tahun 2009 ini mengawali kegiatan “Gladhen Karya Sastra Jawa II” yang diselenggarakan oleh Dinas... more »
  • 18-08-14

    Guru Seni Pun Tetap

    Pameran karya para guru seni ini menunjukkan bahwa sesungguhnya para guru seni tidak berhenti berkarya. Rutinitas sebagai pengajar tidak membelenggu... more »
  • 16-08-14

    Ketoprak yang Dihadi

    Pertunjukan ketoprak kolosal ini melibatkan sekitar 400 pemain dan digarap oleh tim sutradara yaitu Susilo Nugroho, Widayat, Puntung CM Pujadi,... more »
  • 16-08-14

    Tepas, Penyala Api T

    Fungsi alat dapur ini sangat penting yaitu untuk membuat masakan bisa cepat matang. Untuk itulah tepas, termasuk alat dapur yang selalu hadir... more »
  • 16-08-14

    Sejarah Kebudayaan B

    Judul : Sejarah Kebudayaan Bali. Kajian Perkembangan dan Dampak Pariwisata  Penulis : Supratikno Raharjo, dkk  Penerbit : Depdikbud... more »
  • 16-08-14

    Orang Wuku Prangbaka

    Orang Wuku Prangbakat cenderung kaku, pemalu, pendiriannya mudah berubah. Ia juga tidak mudah melepaskan harta yang sudah menjadi miliknya. Namun, ia... more »