WISATA AGRO BUAH NAGA DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO

Salah satu titik yang menarik dan sekaligus terkenal sebagai obajek kunjungan wisata di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonm Progo adalah Agrowisata Kebun Buah Naga. Kawasan berpasir yang notabene merupakan kawasan yang sulit ditumbuhi tanaman ini di tangan Rama Dr. Paulus Tribrata BR., M.Th., MM.berhasil disulap menjadi kawasan perkebunan yang memberikan banyak keuntungan. Rama Paulus semula adalah pembimbing atau pengelola rehabilitasi anak cacad mental dan korban napza. Ia juga Pembina kelompok marginal. Anak-anak banyak yang dibimbing dan kadang-kadang diajak menyepi (tirakat) pada waktu tengah malam.

Banyak anak-anak muda yang semula menjalani hidup sebagai preman (jambret, copet, maling, dan pemabuk) dibimbing Rama Paulus untuk menjalani hidup yang lebih baik dan bermartabat. Semula banyak yang berkeluh kesah ketika mereka diajak bertirakat karena mereka merasa bahwa waktu “operasi” mereka tersita atau hilang hanya untuk bertirakat. Namun lama kelamaan mereka mulai menikmati juga. Pada sisi lain Rama Paulus merasa bahwa ia harus bisa memberikan pekerjaan alternatif bagi para preman yang dibimbingnya itu.

Oleh karena Pantai Glagah merupakan salah satu tempat favorit untuk pelaksanaan kegiatan tirakatan itu, maka Rama Paulus pun mulai berpikir bagaimana caranya membuat tanah pasir pantai yang luas bisa dimanfaatkan. Akhirnya setelah melalui penelitian dan pengamatan yang cukup mendalam, Rama Paulus mencoba mengubah tanah pantai itu menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan produktif lainnya. Kebetulan juga waktu itu Rama Paulus dan anak bimbingannya telah cukup lama berinteraksi dengan warga sekitar, maka Rama Paulus pun ditawari tanah di Pantai Glagah oleh warga setempat.

Rama paulus pun berminat menyewa tanah di Pantai Glagah ini. apa yang digagas oleh Rama Paulus mendapatkan respons positif dari Bupati Kulon Progo dan aparat setempat. Mulailah Rama Paulus mencoba menanami tanah pasir nan gersang ini dengan jenis tanaman Buah Naga. Hal itu dilakukannya pada tahun 2003. Ternyata hasilnya memuaskan. Uap garam dan terisk matahari di pantai ini justrui memberikan dampak positif bagi rasa Buah Naga, yakni rasa buah yang dihasilkannya menjadi lebih manis dibandingkan Buah Naga yang dihasilkan di dataran tinggi. Selain itu, Buah Naga yang dihasilkan di kawasan pantai juga lebih kering (tidak melimpah air buahnya) sehingga juga lebih tahan lama (awet).

Meskipun demikian, biaya produksi budidaya Buah Naga di pantai juga relatif lebih besar karena membutuhkan pupuk kandang dengan kadar lebih banyak. Memang demikianlah hakikatnya jika media tanam berupa tanah pasir. Pemupukan pun perlu dilakukan rutin setiap dua bulan sekali. Untuk tahap awal Rama Paulus menanam 200 tiang (patok) Buah Naga. Tiap Patok biasanya berisi 2-4 batang tanaman Buah Naga. Untuk satu kali panen per patoknya bisa diperoleh buah naga sebanyak 10-25 kilogram. Itu untuk tahun pertama. Untuk tahun-tahun berikutnya perolehan Buah Naga bisa mencapai lebih banyak lagi. Harga Buah Naga (daging merah) per kilogramnya mencapai Rp 40.000,-. Satu kilogram Buah Naga umumnya terisi atas 2 butir buah.

Tanaman Buan Naga umumnya mulai menghasilkan buah pada umur satu tahun. Masa berbuahnya biasanya pada bulan Mei. Masa masak Buah Naga mulai pentil (bakal buah) hingga siap petik biasanya 50 hari. Kini, Kebun Buah Naga di Pantai Glagah yang dikelola oleh Rama Paulus dengan bendera Kusuma Wanadri ini luasnya mencapai 2 hektar. Sementara luas tanah keseluruhan yang ada di bawah pengelolaan Kusuma Wanadri dengan Direktur Utama Edy Purwanto ini mencapai 3,5 hektar. Dari tanah seluas itu luas yang 1,5 hektar digunakan untuk mendirikan bangunan kantor, toko/kios, rumah makan, lahan pertanian herbal serta tanaman hias, dan lain-lain.

Rencananya agrowisata Buah Naga ini akan diperluas lagi menjadi 50 hektar. Rencana perluasan lahan itu akan meliputi pula pantai-pantai di kawasan Purworejo. Rencananya perluasan itu juga akan meliputi Bantul, namun lahan di Bantul telah banyak digunakan warga setempat. Kalaupun ada luasannya terasa masih kurang.

Kini jenis Buah Naga yang ditanam oleh Kusuma Wanadri ini memiliki beberapa jenis Buah Naga, di antaranya Buah Naga Daging Merah (ada 6 jenis), Buah Naga Daging Putih, Buah Naga Kulit Kuning Daging Putih, dan Buah Naga Daging Hitam. Khusus untuk Buah Naga Berkulit Kuning Daging Putih dan Daging Hitam belum dibudidayakan secara massal. Hal tersebut masih menjadi koleksi dari Kusuma Wanadri.

Kebun Buah Naga yang dikelola Kusuma Wanadri ini kini sering mendapat kunjungan dari perseorangan, kelompok, sekolah, maupun organisasi. Di samping mereka berwisata agro, banyak juga yang melakukan penelitian atau pembelajaran di sana. Tanah gersang pasir pantai itu kini telah menyuguhkan kehijauannya sekaligus kemanfaatannya bagi masyarakat luas.

tim Tembi: a. sartono, a. barata, a.wang

WISATA AGRO BUAH NAGA DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO WISATA AGRO BUAH NAGA DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO WISATA AGRO BUAH NAGA DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO WISATA AGRO BUAH NAGA DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO WISATA AGRO BUAH NAGA DI PANTAI GLAGAH, KULON PROGO




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta