Tembi

Yogyakarta-yogyamu»MELONGOK ANCOLNYA JOGJA

24 Feb 2010 11:06:00

Yogyamu

MELONGOK ANCOLNYA JOGJA

Ancol adalah nama yang tidak asing bagi telinga masyarakat Indonesia. Tempat wisata yang berada di wilayah utara Jakarta ini hampir tidak pernah sepi. Nama ancol konon mengandung makna sebagai tanah mendidih yang berpaya-paya. Entahlah, apa makna dari istilah mendidih dalam pengertian itu. Pengertian berpaya-paya jelas mengindikasikan bahwa wilayah itu dulunya memang berupa rawa. Maklum karena keletakannya yang begitu dekat dengan Laut Jawa, tanahnya melandai dan berlumpur. Dalam bahasa Belanda wilayah ini dulunya dikenal dengan nama Zotelande yang artinya adalah tanah asin. Ancol di Jakarta telah menjadi objek wisata laris yang bisa menghasilkan banyak uang. Ancol Jakarta telah memberikan penghiburan bagi banyak orang Jakarta dan sekitarnya.

Jogja pun ternyata memiliki Ancol juga. Ancol di Jogja sebenarnya terletak Kecamatan Ngluwar, Magelang. Akan tetapi karena keletakannya yang begitu mepet dengan wilayah Jogja, maka orang sering menganggap bahwa Ancol yang berada di ujung (hulu) Selokan Mataram itu masuk di wilayah Jogja juga. Selain itu, di seberang intake Selokan Mataram (Van der Wijck) adalah wilayah Kulon Progo yang secara administratif masuk wilayah Propinsi DIY. Wilayah seberang intake Selokan Mataram ini juga disebut sebagai Ancol. Dengan demikian, Ancol ini masuk dalam dua wilayah administratif. Ancol di Kulon Progo masuk wilayah Jogja, sedangkan Ancol di timur Sungai Progo masuk wilayah Magelang (sekalipun sering diidentifikasikan secara keliru sebagai wilayah Jogja).

Baik Ancol di timur Sungai Progo ataupun di sebelah barat Sungai Progo keduanya menggunakan Sungai Progo sebagai basisnya. Kedua sisi ini memiliki tempat yang berupa taman. Hanya di sisi timur dilengkapi dengan pemandangan intake saluran Selokan Mataram. Sementara di sisi barat sungai hanya berupa taman dengan keletakan yang tinggi dari permukaan air sungai. Dari sisi barat ini akan terlihat satu alur tembok panjang melintang di tengah sungai yang berfungsi untuk sedikit menaikkan permukaan air sehingga air bisa masuk ke intake Selokan Mataram.

Pada sekitar alur beton inilah kegiatan olahraga berupa dayung atau latihan arung jeram sering dilakukan. Sedangkan pada sisi timur alur beton yang kenampakannya samar-samar karena hampir selalu tertutup aliran air, kedalaman airnya relatif lebih dalam daripada sisi barat. Pada sisi timur ini pumpunan air masuk ke intake dan disalurkan melalui saluran Selokan Mataram dan Van der Wijck. Pada bagian ini pula kegiatan memancing sering dilakukan oleh pehobi mancing.

Secara keseluruhan pemandangan di Ancol cukup bagus. Aliran sungai yang besar dengan pemandangan perbukitan di sisi barat menjadi pemandangan yang menakjubkan. Kecuali itu keletakannya yang jauh dari keramaian menjadikan kawasan ini relatif sunyi dan memunculkan nuansa alamiah yang romantis.

Keletakan Ancol Jogja (Magelang) yang cukup jauh dari kota (Jogja maupun Magelang) ini menyebabkan wilayah yang pernah diharapkan menjadi tempat wisata ini tidak segera cepat berkembang. Tempat ini hanya kelihatan agak hidup pada waktu libur. Di luar itu bisa dikatakan sepenuhnya sepi.

Barangkali kawasan Ancol ini bisa dikelola secara lebih baik, baik oleh Jogja maupun Magelang sehingga menjadi tempat yang diminati orang untuk berkunjung. Sebenarnya akses jalan ke lokasi ini telah cukup baik. Akan tetapi keindahan alam Ancol tanpa atraksi dan aksi lain menyebabkan kawasan ini hanya terkesan begitu-begitu saja. Orang yang pernah satu dua kali datang ke tempat ini mungkin akan segera dihinggapi rasa bosan karena selain pemandangan yang itu-itu juga, tidak ada pemandangan/kegiatan/suasana lain yang lebih menantang atau inspiratif.

a. sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta