Tembi

Yogyakarta-yogyamu»CORAK BULU KUDA SEBAGAI NAMA GANG KAMPUNG NANDAN

01 Jan 2008 05:42:00

Yogyamu

CORAK BULU KUDA SEBAGAI NAMA GANG KAMPUNG NANDAN

Banyak nama jalan atau gang yang menggunakan nama tokoh pahlawan, tokoh wayang, jenis-jenis atau nama binatang, jenis tumbuhan, motif batik, nama kota, nama gunung, dan sebagainya. Akan tetapi di Yogyakarta ada satu kampung yang gang-gang atau jalan kampungnya diberi nama ules kuda (warna atau corak bulu kuda). Kampung yang memiliki nama gang seperti itu adalah Kampung Nandan yang terletak di Kalurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta atau tepatnya di sisi timur-selatan kompleks Monumen Yogya Kembali.

Tembi mencoba bertanya kepada tokoh-tokoh tua di tempat itu tentang alasan penamaan gang dengan ules kuda tersebut. Menurut mereka ternyata kampung itu dulunya dihuni oleh banyak warga yang berprofesi sebagai kusir andong. Di samping itu, banyak juga yang mempunyai profesi sambilan sebagai penjual rumput untuk makanan kuda. Harap diingat, bahwa di masa lalu orang yang bisa memiliki andong atau kereta kuda adalah orang-orang yang kaya. Maklum saja di masa lalu belum ada mobil. Kalaupun ada bisa dihitung dengan jari.

Boleh disejajarkan bahwa orang yang memiliki kereta kuda di masa lalu sama dengan orang yang memiliki mobil mewah di masa kini. Sedangkan orang-orang yang memiliki kuda di zaman itu dapatlah disejajarkan seperti orang-orang yang memiliki mobil kelas menengah di masa kini. Jadi, Kampung Nandan di masa itu bisa dikatakan sebagai kampungnya orang yang cukup kaya. Kalau dibandingkan dengan zaman sekarang bolehlah dipersamakan sebagai kampungnya para juragan mobil.

Untuk mengenang akan latar belakang kampung dan leluhurnya itulah kemudian kemudian gang-gang di Kampung Nandan ini diberi nama corak/warna bulu (ules) kuda. Selain itu, di kampung ini juga didirikan monumen atau patung kuda. Monumen atau patung kuda ini ditempatkan di depan gang menuju Perumahan Real Estate Nandan Griya Idaman

Jika Anda memasuki sebuah gang yang bernama Gang Bopong di Kampung Nandan itu Anda jangan pernah berpikir bahwa nama gang itu berkaitan dengan urusan bopong-membopong barang atau orang. Itu tidak ada hubungannya sama sekali. Bopong adalah jenis bulu kuda yang berwarna kemerahan (coklat terang).

Sedangkan pancal panggung adalah kuda yang memiliki warna bulu putih di ke empat kakinya, namun seluruh badannya memiliki warna bulu yang lebih gelap. Jadi seperti mengenakan kaus kaki berwarna putih.

Jragem adalah jenis bulu kuda yang berwarna hitam. Kembang duren adalah jenis bulu kuda dengan warna coklat keputih-putihan seperti kembang durian. Sedangkan mait adalah jenis bulu kuda yang berwarna merah kehitam-hitaman atau berkecenderungan hitam. Warna bulu kuda yang disebut napas adalah bulu kuda yang memiliki warna seperti tapas (serabut pelepah tangkai daun kelapa).

Sebenarnya ada banyak sekali nama warna bulu kuda dan bagi orang yang tidak memahami ilmu katuranggan hal itu sering dianggap sama saja. Untuk satu corak warna saja bulu-bulu kuda itu memiliki banyak variannya sehingga tidak aneh jika ada warna bulu kuda hitam gagak, hitam mait, hitam mangsi banyu (tinta air), dan hitam lemah teles (tanah basah). Itu pun baru dari satu jenis warna (hitam). Belum lagi varian-varian dari warna lainnya.

Tampaknya nama-nama gang dengan warna bulu kuda di Nandan itu memang ingin mengingatkan generasi mudanya agar mengingat sejarah kampungnya di masa lalu. Kampung Nandan adalah kampung kereta, kampung andong, kampung kuda di masa lalu. Kini di kampung ini hanya tinggal 3 kereta kuda yang tersisa. Selebihnya adalah sepeda motor dan mobil dalam jumlah yang sangat banyak.

Foto dan teks sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta