BERPALING KE 'MENU PEPES'

BERPALING KE 'MENU PEPES'Selama ini, setiap kali ‘berburu’ menu makanan, hampir-hampir tidak pernah bisa lepas dari minyak goreng. Meski hanya sedikit, seolah proses memasak selalu membutuhkan minyak goreng. Atau juga, meski berusaha menghindari, kapan mencoba menikmati menu kampung, menu desa, kecil kemungkinan meninggalkan santan.

Orang sering bilang, atau mendapat nasehat, mengurangi santan atau minyak goreng. Pada yang disebut kedua, agak susah melakukannya. Pada yang disebut pertama, relatif bisa mengatasi.

Ini kali, kuliner Tembi menemukan menu masakan yang sama sekali tidak menggunakan santan dan minyak. Aneka pepes. Begitulah nama menu ini. Namun bukan berati tak ada yang digoreng di warung ini. Karena ada menu tahu goreng yang ditawarkan. Tapi sebagian besar aneka pepes

Lokasi warung ini di tepi jalan, tepatnya di JalaBERPALING KE 'MENU PEPES'n Krasak, Kotabaru, Yogyakarta. Sebelah timur stadion Kridosono. Satu warung yang ditandai dengan spanduk bertuliskan ‘Aneka Pepes Nusantara’. Jenis ikan yang ditawarkan semuanya pepes. Umumnya masakan pepes yang tidak bisa dilepaskan dari daun pisang. Pepes di ‘Aneka Pepes’ ini juga dibungkus daun pisang, dan ditaruh di piring dari rotan. Nasinya, juga diletakkan di atas piring rotan beralaskan kertas.

Kuliner Tembi, siang itu, memilih menu pepes gurami dan pepes cumi-cumi, dilengkapi dengan juice sirsak. Jadi, menu, sebut saja sehat. Pepes guraminya bukan dalam ukuran besar, dan sudah tidak disertai kepala. Karena itu, untuk menikmati ikan pepes, kalau hanya satu terasa kurang, sebab selain enak dan empuk dan mudah dikunyah, membuat lidah seperti dimanjakan.

Adakalanya, kita perlu berpaling ke menu lain, selain sayuran semacam lotek atau gado-gado, di Yogya ada jenis menu pepes. Kita tahu, tidak banyak warung di Yogya yang menyediakan khusus menu pepes. Biasanya, pepes hanyalah salah satu pilihan dari sejumlahBERPALING KE 'MENU PEPES' lauk lainnya. Biasanya, menu pepes yang tersedia, sejenis ikan pindang.

Rupanya, warung ‘Aneka pepes’ ini belum lama. Baru sekitar 1 tahun yang lalu. Namun, meski baru satu tahun sudah mempunyai pelanggan, apalagi juga menerima pesanan, dalam bentuk nasi box. Artinya, warung ‘Aneka Pepes’ aktif ‘menyapa’ pelanggan dengan menerima pesanan.

“Orang sering mencari jenis menu yang tidak lagi menggunakan minyak goreng atau santan, maka pilihannya pada pepes” kata Rosita, pemilik pondok pepes.

Pada menu pepes cumi-cumi, dagingnya sudah dipotong kecil-kecil sehingga tinggal menyantapnya. Satu porsi menu pepes sudah disertai nasi dan sambal serta lalapan. Tentu saja, harganya berbeda. Pada menu pepes gurami, satu porsi seharga Rp 13.000,-. Menu-menu yang lain harganya tidak sebesar itu.

Di Yogya, kita masih bisa meniBERPALING KE 'MENU PEPES'kmati makan dengan uang sedikit, misalnya Rp 20.000,- sudah mendapatkan ikan dan minuman. Pada aneka pepes ini, uang sebesar itu bisa memilih salah satu jenis pepes dan salah satu jenis juice.

Tidak banyak warung pepes ditemukan di Yogyakarta, apalagi khusus menyediakan aneka pepes. Namun bukan berarti sama sekali tidak ada. Pondok Pepes Nusantara ini hanyalah salah satu dari menu pepes yang ada. Atau setidaknya, lokasinya mudah diakses karena berada di tepi jalan.

Rasanya, adakalanya, kita perlu variasi menu dari kencedrungan menu yang dimasak secara sama: pakai santan, minyak goreng, penyedap rasa. Pilihannya pada pepes.

Maka, jangan sampai alpa menu pepes.

Makan yuk ..!

Ons Untoro




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta