- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-tempo-doeloe»PONG PONG BOLONG DOLANAN ANAK JAWA TAHUN 1935
17 Feb 2009 08:39:00Djogdja Tempo Doeloe
'PONG-PONG BOLONG' DOLANAN ANAK JAWA TAHUN 1935
Foto yang bisa dilihat ini merupakan satu dokumentasi yang dilakukan anak-anak perempuan Jawa tahun 1935. Nama permainan, atau yang lebih dikenal dolanan adalah ‘pong-pong bolong’. Kata ini tidak memiliki arti, sebagaimana kata yang lain pada umumnya. Di Jawa memang memiliki dolanan/permainan yang bisa dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pong-pong bolong tidak hanya dimainkan oleh perempuan, tetapi boleh dimainkan anak laki-laki. Permainan ini tidak bisa dilakukan sendiri, paling tidak dilakukan oleh empat orang atau lebih. Banyak anak yang ikut bermain, semakin kelihatan ramai dan menyenangkan.
Angka tahun 1935 pada foto bisa dimengerti bahwa dolanan anak-anak semacam ‘pong-pong bolong’, setidaknya sebelum tahun itu sudah ada, dan pada tahun 1935 masih dipakai permainan anak-anak. Tahun 1960-an pong-pong bolong masih sering dimainkan oleh anak-anak. Bahkan sampai tahun 1970-an, anak-anak Jawa masih sering bermain ‘pong-pong bolong’. Namun kira-kira tahun 1980-an dan diperparah tahun 2000-an, sudah sulit menemukan anak-anak Jawa bermain ‘pong-pong bolong’.
Museum Sanabudaya Yogya masih memiliki dokumentasi foto ‘pong-pong bolong’ itu. Yang menarik, upaya untuk mendistribusikan kepada publik, Elti –satu lembaga kursus bahasa inggris di Yogya --mengcopy dari Sanabudaya dan dipakai untuk ilustrasi tanggalan tahun 2008.
Dalam bermain ‘pong-pong bolong’ ada lagunya. Sembari bermain, anak-anak sambil berdendang. Simak dendang dari permainan anak Jawa itu :
“Pong-pong bolong
Gulu merak, gulu cabe
Ojo mecah endoge dhewe
Mecaho endoge tanggane”
Bisa dibayangkan dolanan ‘pong-pong bolong’ ini menggembirakan dan menyenangkan. Sambil menaik-turunkan tangan yang dikepalkan pada tangan yang dikepalkan sesema teman yang bermain, tembang dolanan ini menghidupkan permainan. Biasanya, ‘pong-pong bolong’, pada waktu itu, dilakukan dipelataran pada saat bulan purnama, meski bisa juga dilakukan di teras Rumah. Namun, pada bulan purnama akan memberikan kesan tersendiri terhadap permainan itu.
Menyangkut bulan pernama, barangkali bisa dijelaskan. Bahwa pada jaman itu, setidaknya tahun 1935 seperti terlihat pada foto ‘pong-pong bolong’ ini, cahaya lampu listrik belum tersedia seperti sekarang. Sehingga suasana halaman masih gelap. Bisa kita bayangkan, bermain di suasana yang gelap, susah melihat sesuatu. Sinar bulan puranama akan menyapu gelap dan halaman nampak terang benderang. ‘pong-pong bolong’, dibawah sinar bulan purnama terasa menyenangkan.
Namun, kita tahu, dolanan seperti itu sekarang sudah tidak lagi dilakukan, termasuk di desa-desa. Jadi, foto ‘pong-pong bolong’ tahun 1935 ini, sungguh-sungguh memberi kenangan akan dolanan masa lalu.
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- JUDUL BUKU(26/01)
Ini Tong Pu Hidup - Pameran Foto Orang Papua(11/08) - SMA De Britto Belajar Budaya di Tembi(01/02)
- Cita-Cita Luhur Si Nur(02/10)
- PONGPONGAN NARUTO(06/10)
- Denmas Bekel(16/09)
- ATBM, ALAT TENUN BUKAN MESIN(04/03)
- 1 Februari 2011, Ensiklopedi - DOLANAN TUMBARAN(01/02)
- SONG KAMAL(05/04)
- Konser Bad Cellist yang benar-benar Good(23/02)