- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-tempo-doeloe»JALAN NGABEAN 1886
13 Apr 2010 11:18:00Djogdja Tempo Doeloe
JALAN NGABEAN 1886
Di Yogya ada satu stasiun kereta api yang dikenal dengan nama Ngabean. Dikawasan stasiun itu kemudian dikenal dengan sebutan jalan Ngabean. Stasiun Ngabean ini, jalur kereta api Yogya-Bantul. Jadi, disepanjang Yogya-Bantul ada rel kereta api yang melintang. Namun, jalur kereta api Yogya-Bantul kini sudah tidak ada.
Meski jalur kereta apinya sudah tidak ada, tetapi stasiun kereta apinya masih tegak berdiri. Dan dipelihara sebagai heritage. Tentu, suasana Ngabean dulu, setidaknya tahun 1886 seperti tampak dalam foto ini, pastilah sudah berbeda jauh dengan situasi sekarang. Sampai akhir tahaun 1960-an, kereta api Yogya-Bantul masih jalan. Bahkan, awal tahun 1970-an stasiun Ngabean masihberfungsi. Disekitar stasiun Ngaeban, dulu, dikenal sebagai toko alat-alat sepeda, sehingga kapan hendak mencari perlengkapan sepeda, yang dirujuk jalan Ngabean.
Setelah tidak berfungsi stasiun Ngabean dipergunakan sebagai tempat parkir kendaraan wisatawan yang hendak ke Kraton. Namun rupanya, karena jaraknya sedikit jauh, sehingga wisatawan yang busnya diparkir di Ngabean harus jalan kaki, maka stasiun Ngabean sepi. Sangat jarang ada bus wisatawan yang diparkir di Ngabean. Lebih memilih parkir di alun-alun utara.
Pastilah, bangunan stasiun Ngabean yang sekarang sudah berbeda dengan Ngabean yang dulu. Paling tidak, warna catnya juga sudah berubah. Tetapi, upaya untuk menjaga agar bangunan tidak (di)hancur(kan), merupakan sikap budaya yang perlu dihargai. Dari bangunan stasiun Ngabean, imajinasi mengenai masa lalu bisa dibangun.
Sekarang, bangunan kios-kios yang dulunya ada ditepi jalan dan berada diluar stasiun Ngabean dipindah kedalam. Bangunan tembok yang mengelilingi stasiun Ngabean jugasudah dibuka, sehingga seluruh bangunan yang ada di area stasiun Ngabean bisa dilihat dari luar. Pengganti tembok pagar dibuat taman, sehingga menjadi kelihatan bersih. Diantara taman sebagai pagar area Ngabean, bangunan satisun Ngabean masih tegak berdiri dan bisa dilihat dari luar. Orang yang lewat bisa melihat bangunan stasiun Ngabean.
Kini, yang dulu dikenal dengan nama jalan Ngabean, telah berganti menjadi jalan KH. Wachid Hasyim: jalur jalannya memanjang dari area stasiun Ngaeban kearah selatan sampai pojok beteng selatan.
Foto jalan Ngabean tahun 1886 dengan foto Ngabean atau jalan KH. Wachid Hasyim tahun 2010 bisa dilihat dan saling diperbadingkan.
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- Mangut Lele Mbah Marto Lele Asap Pedas Manis(24/06)
- KISAH DERITA KORBAN CHERNOBYL(12/07)
Warung Makan Khas Thailand Pattaya Jagonya Tomyam(03/03) - YOGYA BUKAN LAGI KOTA SEPEDA(01/01)
- 30 Oktober 2010, Kabar Anyar - PUBLIC GOODS DARI PEMERINTAH(30/10)
- HOME CONCERT SALAM INDONESIA OLEH FAMILY FOCUS(22/12)
- Gemah Ripah Loh Jinawi(24/07)
- PAK KASAN, 38 TAHUN SETIA PADA SATU PROFESI(01/01)
- BANGUNAN SEBAGAI PENANDA BATAS WILAYAH DI YOGYAKARTA(16/06)
- 8 Juli 2010, Primbon - Nyapih(08/07)