- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-tempo-doeloe» TAMANSARI 1935 DAN TAMANSARI NOVEMBER 2007
04 Dec 2007 10:04:00Djogdja Tempo Doeloe
TAMANSARI 1935 DAN TAMANSARI NOVEMBER 2007
Tamansari yang terletak di sisi barat Keraton Yogyakarta merupakan objek peninggalan sejarah yang sampai sekarang masih dapat dikenali dengan baik. Objek ini juga telah menjadi salah satu objek andalan untuk kunjungan pariwisata di Yogyakarta.
Tamansari yang dibangunpada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I (1755-1792) dan dilanjutkan oleh Sultan Hamengku Buwana II (1792-1810) ini memiliki banyak bagian yang dapat dikatakan sebagai unik. Keseluruhan bangunan dibuat dengan batu bata. Lengkung, pilar, dan ring hampir semuanya dibuat dengan sistem susunan rollaag.
Menurut beberapa sumber tamansari dibangun oleh Demang Tegis. Demang Tegis ini dalam sumber tersebut dinyatakan sebagai orang dari Portugis yang terdampar di Pantai Mancingan (Parangtritis, Bantul). Orang yang tidak mampu berbahasa Jawa ini dipandang sebagai orang aneh oelh masyarakat setempat waktu itu sehingga diserahkan ke Keraton Yogyakarta. Oleh Sultan Hamengku Buwana I kemudian ia diserahi tugas untuk merancang pembangunan Tamanasari.
Versi yang lain menyebutkan bahwa arsitek Tamanasari ini adalah Raden Rangga Prawirosentiko (Bupati Madiun) yang waktu itu menjadi vassal Yogyakarta. Pembangunan Tamansari itu sendiri ditandai dengan sengkalan yang berbunyi catur naga rasa tunggal (1684). Ketika selesai dibangun pun hal itu ditandai dengan sengkalan yang berbunyi lajering kembang sinesep peksi (1691).
Beriktu ini disajikan foto-foto Tamansari dari buku Camera-Beelden van Sumatra, Java, Bali karya KT. Satake yang dipbulikasikan di Surabaya pada tahun 1935 serta dibuat dan dicetak di Middlesbrough, Inggris oleh Hood & Co Ltd. dan foto-foto Tamansari hasil jepretan Tembi bulan November 2007.
Sartono
Artikel Lainnya :
- PERANAN MUSEUM DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL(04/05)
- DUA VERSI MAKAM KI AGENG MANDARAKA KI JURU MERTANI II(12/05)
- 17 Februari 2011, Primbon - WUKU WUYE(17/02)
- Si Tembi Tambun nan Hitam Manis (1)(07/02)
PASAR PASARAN DI DESA-DESA DI JOGJA(10/02) - PETILASAN GUSTI AMAT DI BALERANTE (I)(16/06)
- 17 Desember 2010, Kolom - MULTIKULTURALISME DALAM MUSIK ALA ANAK MUDA YOGYA(17/12)
- DOLANAN BEKELAN(13/09)
- WITING TRESNA JALARAN SAKA KULINA(26/07)
- POMPA AIR KERETA API DI DEPAN STASIUN TUGU, MENGGUGAH KENANGAN SEJARAH PERKERETAAPIAN(08/09)