Sruti Respati Membawa Seni Budaya Tradisi Keliling DuniaPernah menjadi Ikon Event Pariwisata kota Surakarta ‘SIPA 2010’ Solo International Performing Art, dipercaya mewakili Indonesia dalam ASEAN-Korean Traditional Music Orchestra dua tahun berturut-turut, bergabung dalam musisi vocal Drama Wayang Swargaloka di bawah bimbingan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, dan masih banyak lagi prestasi dan penghargaan yang didapat wanita berparas ayu asal Solo ini. Namanya Sruti Respati, tak hanya bersuara merdu, jika melihat berbagai pengalaman khususnya dalam dunia pertunjukan dan prestasinya, ia pantas disebut sebagai wanita serba bisa. Satu hal lagi, mengabdikan hidup pada seni dan budaya Jawa,Sruti Respati Membawa Seni Budaya Tradisi Keliling Duniamembuat wanita kelahiran 26 September 1980 ini terus bermimpi dan yakin bisa membawa seni budaya Jawa keliling dunia.

Sejak kecil ditanamkan nilai-nilai tradisi dalam keluarga bukan berarti membuat Sruti menutup diri dari derasnya arus globalisasi dan budaya lain. Keluarganya bahkan dinilai sangat demokratis. “Sejak kecil aku memang sudah terbiasa mendengarkan lagu-lagu Jawa, dan mengenal budaya Jawa dari kedua orangtuaku, tapi bukan berarti orangtuaku kaku, mereka sama sekali tidakSruti Respati Membawa Seni Budaya Tradisi Keliling Duniamelarang aku untuk mengenal budaya dan dunia luar,” tuturnya. Nilai-nilai tradisi itu sudah sangat menempel dalam diri Sruti, ia memberi contoh, ketika berbahasa asing aksen Jawanya sangat kental, bernyanyi lagu barat, pitch nada nya tidak pas dalam tangga nada diatonic, bahkan dalam hal makanan pun masih mengandalkan nasi sebagai makanan pokok. “Jadi memang tanpa aku sadari nilai-nilai tradisi itu sangat nyata terbawa dalam keseharianku. Dan sebagus-bagusnya aku menyanyikan lagu kekinian tidak lebih baik dari aku nembang lagu Jawa. ” tambahnya.

Dibesarkan dengan budaya tradisi ternyata membawa keuntungan tersendiri. Sejak kecil Sruti sudah aktif dalam berbagai kegiatan seni dan budaya Jawa. Sejak TK sudah sering mengikuti lomba lagu dolanan. Setiap hari ikut ayahnya yang berprofesi sebagai dalang, sampai akhirnya ia dipercaya menjadi sinden dalam setiap pertunjukan ayahnya. Suara merdunya diakui Sruti didapat dari ketekunan ibunya mengajarkan bagaimana cara membawakan lagu Jawa yang baik dan benar. Ia pun semakin serius mendalami dunia tarik suara setelah bergabung dan belajar padaSruti Respati Membawa Seni Budaya Tradisi Keliling Duniadua komposer terkenal asal Jawa Tengah, Darno Kartawi dan Dedek Wahyudi.

Hasilnya penghargaan dan pengalaman bergabung dalam berbagai kegiatan musik pernah dirasakan wanita yang pernah menjadi pengisi suara solist TVC Wonderful Indonesia untuk promosi Pariwisata Indonesia ini. Penghargaan yang membawa nama Indonesia paling berkesan menurut Sruti adalah dipercayanya dia menjadi wakil dari Indonesia untuk ASEAN-Korean Traditional Music Orchestra tahun 2009-2010 lalu. “Aku nyanyi keroncong di depan 11 keSruti Respati Membawa Seni Budaya Tradisi Keliling Duniapala Negara se-Asean. Setelah acara itu aku dipercaya membawakan lagu nasional Korea, ada kesulitan sedikit karena aku harus menggunakan bahasa Korea, tapi ada dua part dalam lagu tersebut yang aku ganti dengan bahasa Jawa dan dibawakan dengan cara menyindenkan lagu tersebut. Mereka bilang hasilnya luar biasa, ini salah satu caraku membawa seni dan budayaku ke khalayak yang lebih luas,” paparnya.

Soal dunia pertunjukan apalagi di bidang musik, ia tak perlu diragukan. Tapi bicara soal serba bisa, wanita yang pernah juara lomba pidato bahasa Inggris antar CPNS kota Surakarta itu pernah mendalami dunia broadcasting selama 6 tahun. Dia pernah menjadi News Anchor berbahasa Jawa TrangSandykala, Kabar Awan dan Kabar Wengi TATV, Surakarta. “ Ya, baru April kemarin aku akhirnya memutuskan untuk keluar. Sebenarnya aku selalu mencintai semua pekerjaanku, tapi waktu akhirnya yang membuat aku memilih, “ ujarnya.

Sampai saat ini Sruti masih terus berkarya dan tidak akan pernah berhenti membawa seni dan budaya Jawanya kepada masyarakat yang lebih luas. Di samping itu, ia ingin semua yang ia lakukan dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. “Buatku apresiasi yang paling berkesan bukan riuh tepuk tangan penonton atas apa yang aku tampilkan, tetapi bagaimana penonton bisa membawa pulang sesuatu yang berguna, ,” ujar wanita yang sedang sibuk dengan garapan musik Erwin Gutawa, untuk Sea Games 2011 ini.

Temen nan yuk ..!

Natalia S.



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta