Sa’Unine String Orchestra Ngamen
Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Sa’Unine String Orchestra Ngamen Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Sa’Unine String Orchestra Ngamen Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Sa’Unine String Orchestra Ngamen Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Masih dalam rangkaian Ngamen Tamasya 2011 Sa’Unine String Orchestra Orkes Gesek-nya Indonesia, setelah diapresiasi dengan sangat baik di kota Bandung Sa’Unine melanjutkan Ngamen Tamasya ke kota Semarang. Kali ini mereka ngamen di UNIKA Soegjiapranata, Semarang dan Lawang Sewu. Gedung Albertus UNIKA menjadi tempat ngamen Sa’Unine yang pertama di kota Semarang. Sabtu (17/9) Auditorium Gedung Albertus UNIKA dipadati penonton Sa’Unine String Orchestra. Meski baru pertama kali mendengarkan Sa’Unine, beberapa penonton yang hadir terbukti terbius oleh alunan nada merdu dari lagu-lagu yang dimainkan Sa’Unine.

Sa’Unine String Orchestra Ngamen Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Memainkan beberapa repertoar dari album I Masa Lalu Selalu Aktual dan album II Buaian Sepanjang Masa, Sa’Unine tampil sempurna, lagu-lagu nusantara Paris Berantai, Padang Bulan dan lainnya membuat penonton yang hadir tak mau beranjak dari tempat duduknya menikmati lagu meski duduk lesehan. Yang istimewa, lagu Tak Leloledung yang ada di album kedua, yang didalam album dinyanyikan dengan merdu oleh sinden Sruti Respati, malam itu dibawakan Oni Krisnerwinto sebagai konduktor sekaligus penyanyi. Suara Oni tak kalah merdu dengan Sruti karna lagi-lagi penonton terbuai oleh lagu tersebut.

Sa’Unine String Orchestra Ngamen Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Sa’Unine String Orchestra Ngamen Dari Kampus UNIKA Sampai Lawang Sewu

Hampir disetiap performance, Oni Krisnerwinto selalu mencairkan suasana dengan guyonan dan percakapan ringan kepada penonton, sehingga musik orchestra yang megah itu dirasakan sangat dekat dengan penonton dan bisa diterima dengan baik oleh siapapun. Besok paginya, kelompok musik asal Jogjakarta ini meneruskan ngamen mereka di Lawang Sewu, kali ini Sa’Unine benar-benar memakai konsep ngamen, dibawah pohon rindang didalam Lawang Sewu, mereka menghibur dengan alunan nada hasil dari alat musik gesek kontra bass, cello dan biola. Karena penasaran, seorang ibu bahkan nekat keluar dari rombongan tur keliling demi melihat kelompok musik Sa’Unine. Menurut si ibu, lagu-lagu nusantara seperti yang lantunkan Sa’Unine jangan sampai hilang, karena musik tersebut pernah ada dan harus tetap dilestarikan.

Temen nan yuk ..!

Natalia. S



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta