Septian Dwi Cahyo
Gairahkan Kembali Seni Pantomim
Bicara dunia seni peran, pria yang satu ini sudah tak diragukan lagi kemampuannya. Ia menggeluti dunia ini sejak usianya masih remaja, Film pertamanya adalah “ Disini Cinta Pertama Kali Bersemi “ tahun 1980 yang disutradarai Wim Umboh, yang akhirnya membawa ia membintangi film-film selanjutnya, seperti “Juara Cilik”, “Lima Sahabat”, dan yang paling membuat ia semakin dikenal adalah serial film Lupus I dan II. Tak kurang 13 judul film sudah dibintanginya ditahun 80-an. Nama Septian Dwi Cahyo kemudian semakin dikenal luas setelah ia ambil bagian serial remaja ACI (Aku Cinta Indonesia) dan juga dalam sintron Rumah Masa Depan, berperan sebagai Bayu.
Di tahun 1994, dalam sinetronnya “Ali Oncom” ia sempat masuk nominasi Festival Sinetron Indonesia. berbekal kemauan dan bekerja keras, ia menjadi sutradara sekaligus pemain untuk serial komedi “Spontan” di tahun 90-an. Dunia pantomim yang akhirnya juga ikut membesarkan namanya belakangan seperti menempel pada dirinya. Siapa pioner pantomim di Jakarta, pasti nama Septian Dwi Cahyo yang muncul. Sayang karena kesibukannya, dunia pantomim sempat ditinggalkan, yang akhirnya berdampak pada penurunan perkembangan pantomim, khususnya di Jakarta.
Kemarin saat ditemui usai mengisi acara, Septian yang sudah cukup lama menghilang mengaku sedang mempersiapkan sebuah sinetron komedi yang disutradarai langsung olehnya. Harapannya bisa sesukses “Spontan” yang pernah digarapnya dulu, namun dengan konsep baru. Selain itu ia juga masih sibuk mengajar pantomim di sebuah sanggar, kawasan Cinere. “Dipundak saya sudah seperti terbebani mau dikemanakan pantomim ini. Nah sekarang saya sedang berusaha menggairahkan kembali seni pantomim, khususnya di Jakarta,” tukasnya. Ia juga bersyukur, generasi muda penerusnya masih sangat mengapresiasi seni pantomim. Bahkan mereka lebih berinovasi dalam membangun imajinasi dan menciptakan gerakan.
Komunitas ini sedang dibangun kembali oleh Septian, harapannya tentu besar, pantomim kembali bergeliat. Salah satunya adalah memiliki sekolah pantomim, Septian juga mengaku siap mengajar orang per orang yang benar-benar mau belajar pantomim. “Seni pantomim itu mudah, dan saya mau menghilangkan anggapan orang bahwa berpantomim itu sulit. Sarana promosi apa yang paling cepat untuk menyampaikan bahwa pantomim itu menarik, ya televisi. Misalnya saja membuat lomba seperti Indonesia Idol, karena kalau hanya perform dan tidak banyak diketahui orang, agak susah. Semoga cita-cita saya bisa tercapai,” tutupnya.
Temen nan yuk ..!
Natalia.S
Foto2: Dari berbagai sumber
Artikel Lainnya :
- Ornamen Nusantara. Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia(27/07)
- TOMBRO BACEM PANDAN DI Tembi(25/04)
- Serat Tungguljati(29/11)
- Sita. Sejarah dan Pengorbanan serta Nilainya dalam Ramayana(30/01)
- Astu Prasidya, Obsesi Animasi Anak Negeri.(24/09)
- KAYA KETETESAN BANYU SEWINDU(09/08)
- Ajaran untuk Mencapai Kemuliaan dan Kesejahteraan(18/01)
- BATANG POHON DI DEPAN RUMAH(27/10)
- Keren(20/11)
- Campur Bawur. Jilid 2(11/04)