Sendang Ciren atau Sendang Luk Sinangka: Lokasi Kelahiran Untung Surapati ?
Keletakan
Sendang Ciren atau Sendang Luk Sinangka secara administratif terletak di Dusun Ciren, Kalurahan Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Sendang ini berada di tepi jalan beraspal yang menghubungkan antardusun di wilayah Kalurahan Triharjo.
Kondisi Fisik
Sendang Ciren memiliki ukuran diameter sekitar 2 meter. Kedalaman sendang pada bagian terdalam sekitar 1 meter. Bibir sendang ditumbuhi beberapa tanaman berukuran relatif besar. Ada pun jenis tanaman tersebut adalah pohon soka, kepuh, dan preh (sejenis beringin). Sendang Ciren juga dilengkapi dengan bangunan semacam balai. Balai ini berdiri di sisi utara sendang. Balai tersebut berukuran panjang sekitar 7 meter dan lebar sekitar 3 meter. Balai difungsikan untuk tempat pertemuan, persinggahan para peziarah, dan untuk kegiatan umum lain di dusun tersebut.
Latar Belakang
Menurut jurukunci setempat yang bernama Mardi Utomo, Sendang Ciren diduga dibuat oleh Sunan Kalijaga di masa lalu. Menurut cerita tutur di tempat itu suatu ketika Sunan Kalijaga berkelana dan ingin menunaikan ibadah shalat, namun di tempat itu ia tidak mendapatkan air untuk berwudhu. Sunan Kalijaga lalau menancapkan tongkatnya ke dalam tanah sehingga dari peristiwa itu keluarlah air dari bekas tancapan tongkan Sunan Kalijaga.
Versi lain menyatakan bahwa sendang ini terjadi akibat peristiwa lahirnya seorang bayi di tempat itu. Cerita ini menyebutkan bahwa pada suatu ketika ada orang bernama Nyai Gadung Mlati yang melahirkan bayi di lokasi yang dimaksud. Akan tetapi entah karena apa Nyai Gadung Mlati kemudian bunuh diri. Bayi pun ditinggalkannya. Lokasi tempat kelahiran bayi itu kemudian mengeluarkan air dan berkembang menjadi sendang. Bayi itu sendiri kemudian dirawat oleh seseorang dan diberi nama Dalhar karena ketika bayi itu lahir bertepatan dengan keluarnya lahar dari Gunung Merapi. Keluarnya lahar ini oleh orang Jawa disebut sebagai ”medale lahar” (keluarnya lahar). Oleh karena itu bayi tersebut dinamakan Dalhar. Bayi inilah kelak yang kemudian dikenal sebagai Untung atau Untung Suropati.
Sendang Ciren juga dinamakan Sendang Luk Sinangka. Menurut cerita setempat nama ini diduga berasal dari persitiwa bunuh dirinya Nyai Gadung Mlati yang menggunakan keris ber-luk (berlekuk). Kebetulan pula tidak jauh dari sendang ini dulunya pernah tumbuh pohon nangka. Oleh karena itu sendang ini juga dinamakan Sendang Luk Sinangka.
Versi lainnya menyatakan bahwa di dekat sendang dulunya ada pohon nangka yang tumbuh dengan batang meliuk. Berdasarkan hal itu, maka sendang ini dinamakan Sendang Luk Sinangka. Selain versi-versi tersebut Sendang Ciren juga dipercaya ditunggui oleh makhluk gaib yang bernama Kyai Klantung dan Kyai Udan Garing. Jika Kyai Klantung lebih banyak bermukim di Sendang Ciren, Kyai Udan Garing disebut-sebut lebih banyak tinggal di daerah yang dinamakan Kaliasat (Klisat).
Ada pula kepercayaan bahwa tanaman di sekitar Sendang Ciren dapat digunakan untuk sebagai sarana penyembuhan anake macam penyakit terutama penyakit kulit. Demikian juga halnya dengan air dari Sendang Ciren.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- NASI GORENG MAGELANGAN(10/05)
- Festival Jenang Tembi(26/01)
- Denmas Bekel(23/06)
- 5 Nopember 2010, Kabar Anyar - MEDEA DI MEDIA(05/11)
- Hitam Manis, Pandang Tak Jemu(19/10)
- Pak Amir Masih Bermain Siter(04/08)
- Adipati Karno(04/05)
- 27 Januari 2010, Kabar Anyar - PENDIDIKAN PUSAKA UNTUK ANAK SD(27/01)
- SENI RUPA KENCRUNG(13/09)
- Mengenal Seni Ukir Stempel Tiongkok Di Museum Nasional Indonesia(15/10)