Tembi

Makanyuk»NASI GORENG MAGELANGAN

10 May 2010 11:18:00

Makan yuk ..!

NASI GORENG MAGELANGAN

Namanya kedengaran aneh: nasi magelangan. Harap jangan kaitkan dengan nama Kabupaten Magelang. Karena, jenis menu nasi magelangan tidak ditemukan disana. Dan, rasanya, tidak ada hubungannya dengan kota Magelang. Di Yogya mudah sekali ditemukan jenis menu seperti disebut di atas. Setiap penjual bakmi yang ada di Yogya, yang sekaligus menyediakan nasi goreng, biasanya melayani permintaan nasi magelangan. Kecuali, penjual bakmi hanya menyediakan dua pilihan: bakmi goreng dan bakmi rebus. Pasti tidak melayani permintaan nasi magelangan.

Di Yogya, nasi magelangan hanyalah salah satu dari jenis nasi goreng lainnya. Karena, selain nasi magelangan –yang dengan sendirinya menunjuk nasi goreng--, ada juga nasi goreng sapi, nasi goreng kambing, nasi goreg sea food. Menu nasi goreng disebut belakangan termasuk ‘baru’. Sebab, yang lebih dulu dikenal adalah jenis magelangan.

Apa itu nasi magelangan?

Jenis menu ini merupakan perpaduan antara nasi goreng dan bakmi. Jadi, kalau memesan nasi magelangan, dengan sendirinya penjual bakmi akan membuatkan nasi goreng yang dicampur dengan bakmi. Pada perkembangan berikutnya, selain nasi magelangan ada menu nasi goreng seperti telah disebut diawal tulisan ini, yakni nasi goreng sapi dan seterusnya. Nasi magelanganpun, sekarang memberi variasi yang lebih lengkap dengan ditambahi bakso, sea food, sosis dan sebagainya. Jadi, nasi magelangan tidak konvesional seperti sebelumnya yang hanya dilengkapi bakmi, telor dan daging ayam.

Salah satu nasi goreng magelangan yang memberikan cita rasa nikmat dan bisa berulangkali untuk didatangi adalah, warung tenda ‘Djonimu Baru’ di jalan HOS Cokroaminto. Laiknya warung tenda pada umumnya, tidak menggunakan kursi dan hanya lesehan. ‘Djonimu Baru’ juga mengikuti ‘jejak tradisi’ warung tenda seperti itu, Selain nasi gorengan magelangan, di warung tenda tersedia juga bakmi goreng, bakmi kuah, cap cay, Yamie ayam dan, tentu saja nasi goreng. Semua menu dilengkapi dengan sea food.

Berbeda dengan nasi goreng magelangan, yang umumnya racikan bakmi Jawa. Pada nasi goreng magelangan di ‘Djonimu Baru’ perpaduan dengan racikan Cina, sehingga memberikan rasa nikmat yang berbeda. Warung ini belum terlalu lama, baru sekitar 4 tahun yang lalu. Namun demikian, warung ini nyaris tidak pernah sepi. Meski tampak jarang ada yang duduk makan di warung tenda ini, karena, seringkali pelanggannya membeli untuk dibawa pulang. Tidak perlu heran, jika jam 6 sore buka, biasanya jam 10 malam, atau paling lambat jam 11 malam, sudah mulai berbenah untuk tutup.

Yang menarik lagi, warung tenda ‘Djonimu Baru’ ini juru masaknya seorang anak laki-laki yang masih muda. Sementara, sang ibu siap melayani untuk mempersiapkan bahan-bahan yang dipesan. Jadi, kalau ada yang memesan jenis menu yang diminta, dengan segera sang ibu menyiapkan bahannya dan sang anak laki-laki siap untuk memasak. Sementara, anak laki-laki yang lebih kecil, mempersiapkan minuman dan segala keperluan lainnya, termasuk membeli gula pasir jika persediaan habis.

Magelangan hasil dari masakan anak muda, yang selalu tersenyum setiap melayani pembeli ini memang memberikan rasa nikmat dan, orang bisa ‘merasa ingin’ kembali untuk makan atau pesan lagi.

Nasi magelangan, ya, nasi magelangan.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta