Tembi

Berita-budaya»Festival Jenang Tembi

26 Jan 2012 07:28:00

Festival Jenang TembiDi Yogya memang dikenal ada jenis menu jenang. Bahkan bukan hanya satu jenis menu jenang, melainkan beberapa jenis menu jenang. Masing-masing jenang memiliki ‘tampilan’ yang berbeda serta kelengkapan yang berlainan. Ada jenis menu jenang yang memiliki makna, atau setidaknya dimaknai lain. Misalnya, jenang sumsum, sering dipakai untuk pembubaran panitia. Ada istiilah ‘sumsuman’ untuk menyebut pembubaran panitia.

Satu acara ‘kecil’ tidak disertai keramaian, tetapi disebutnya sebagai ‘festival’. Acara ini lebih untuk memberi hidangan pada publik berupa jenang, yang dilakukan di restoran ‘Pulosegaran’, Tembi Rumah Budaya, jalan Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Makanya, nama festivalnya dinamakan ‘Festival jenang Tembi’.

Selama satu minggu, terhitung mulai 24-31 Januari 2012 dari pukul 14.00-Festival Jenang Tembi20.00 di restoran ‘Pulosegaran’ Tembi disediakan display jenang. Dalam setiap hari ada 4 jenis jenang. Pada hari Selasa 24 Januari disediakan jenang alot, jenang sumsum, jenang abang, jenang gendol dan jenang monte. Pada festival jenang ini, setiap pengunjung, hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 12.600 boleh menikmati 4 jenis jenang dan minuman teh atau kopi. Tinggal memilih jenis minuman yang disukai.

“Jadi, setiap pengunjung, siapa saja, bisa menjadi penikmat jenang dan hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 12.600 bisa menikmati 4 jenis jenang dan dipersilahkan mengambil sendiri” kata Made, penanggung jawab festival.

Pada hari Rabu, 25 Januari, jenang yang disajikan ialah, jenang krasikan, jenang kacang ijo, jenang ketan hitam, jenang ngangrang dan jenang ongol-ongol. Pada hari Kamis (26/1) tersedia jenang alot, jenaFestival Jenang Tembing hijau/sumsum, jenang poleng, jenang grendul dan jenang ongkue. Hari Jum’at (27/1) disediakan jenang dodol, jenang abang, jenang gempol, jenang monte dan jenang ongol-ongol. Hari Sabtu (28/1) pengunjung bisa menikmati jenang krasikan, jenang sumsum, jenang kacang ijo, jenang kacang hitam dan jenang ngangrang.

“Dalam setiap hari akan ditampilkan jenis menu jenang yang berbeda, dan akan menemukan jenis menu jenang yang sama pada hari berikutnya” jelas Made.

Menikmati masing-masing jenang, akan menemukan rasa yang berbeda. Misalnya, mengambil jenang sumsum harus disertai air gula jawa yang disebut (dalam bahasa jawa) juruh. Tanpa juruh rasa lezatnya berkurang. Mengambil jenang monte harus dilengkapi santan, tanpa ini rasa gurih dari jejang monte tidak bisa dirasakan. Masing-masing jenang mempunyai rasa berlainan dan kita tinggal memilih jenis jenanFestival Jenang Tembig apa yang disukai.

Meski ada beberapa jenis menu jenang, tetapi tidak mudah menemukan penjual jenang. Yang sering ditemukan adalah penjual bubur, dan biasanya sekaligus menjual gudeg. Jenang berbeda dengan bubur. Jenang terbuat dari tepung, Bubur terbuat dari beras, Jenang tanpa lauk, bubur biasanya disertai lauk, misalnya telor ayam, daging ayam, tahu, tempe dan ada kuah sambal krecek bagi yang suka pedas.

Siang hari, menikmati jenang memang hangat dan menyegarkan. Setidaknya bisa mengurangi rasa lapar, meski tidak membuat kenyang laiknya makan nasi. Menikmati jenang sebagaimana menikmati jenis makanan kecil lainnya, tidak bisa langsung banyak, tetapi sedikit dan berkali-kali. Kalau pilihannya ada beberapa menu jenang, tinggal mengambil sedikit dan berkali-kali dari jenis jenang yang berbeda.

Cobalah luangkan waktu, siang hari sampai sore, untuk sejenak menikmati jenang di ‘Festival jenang Tembi’.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta