- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»Mengenal Seni Ukir Stempel Tiongkok Di Museum Nasional Indonesia
15 Oct 2011 10:51:00Seni ukir adalah salah satu jenis kesenian tradisional Tiongkok yang memiliki sejarah panjang. Seni ukir stempel menggunakan pisau untuk mengukir aksara Tiongkok diatas logam, giok, batu, keramik, dan berbagai material lainnya. Kemudian pada ukiran dioleskan Yinni (tinta stempel dalam bentuk pasta kental berwarna merah) lalu dicetak diatas kertas. Aksara Tiongkok yang diukir kebanyakan adalah gaya kaligrafi Zhuanshu, kaligrafi tersebut digunakan pada periode Negara-negara berperang (475-221 SM) dan Dinasti Qin (221-206 SM). Seni ukir stempel ini merupakan kesenian visual yang menggabungkan unsur aksara dan citra yang ditampilkan.
Jaman dulu, seni ukir stempel digunakan untuk cap kekaisaran sebagai lambang kekuasaan dan tanda bukti. Isi ukiran kebanyakan tentang nama dan jabatan. Fungsi stempel ini seperti halnya tanda tangan pada jaman sekarang. Sesudah Dinasti Ming (1368 – 1644 M), ukiran stempel berkembang menjadi karya budaya yang utamanya menunjukkan ide artistik sang pengukir.
Hampir seluruh stempel dari jaman Dinasti Qin dan lainnya ada dalam pameran Seni Ukir Stempel Dan Kaligrafi Karya LI LANQING. Pameran ini berlangsung sejak tanggal 6 – 21 Oktober 2011, yang terdiri dari lima bagian, antara lain Seni Ukir Stempel Tiongkok, Kebudayaan Dunia, Kebudayaan Tiongkok, Tiongkok Masa Kini, dan Isi hati Tentang Kehidupan. Isinya kombinasi antara puisi, kaligrafi, gamar, foto dan tulisan. Khusus untuk pameran kali ini, Bapak Li Lanqing mengukir enam stempel, antara lain, Indonesia, Borobudur, Stempel Cheng Ho, Hidup Bersama Damai, Bekerja Sama Saling Menguntungkan, Tingkatkan Pertukaran Kebudayaan Tiongkok – Indonesia, Dorong Kerjasama Persahabatan Rakyat Kedua Negara, dan Semoga Rakyat Indonesia Sehat Walafiat dan Bahagia.
Karya-karyanya menarik dan memiliki pesona budaya yang sederhana dan bergaya kuno, karena si seniman memperhatikan kaligrafi dan penataan aksara, teknik penggunaan pisau, serta estetika huruf dan garis. Li Lanqing adalah orang yang berperan besar dalam pameran ini, ia pernah menjabar sebagai Kepala Biro Investasi Asing pada Kementrian Ekonomi dan Perdagangan Luar Negri, Wakil Walikota Tianjin, Wakil Mentri Ekonomi dan Perdangan luar negri dan lain-lain. Sejak 1997 Li Lanqing dilantik sebagai anggota Dewan Harian Politbiro Komite Sentral PKT, dan Wakil Perdana Menteri. Dalam masa panjangnya beliau mengemban tugas perdagangan, pendidikan, kebudayaan, olahraga, keuangan dan perpajakan, serta sains dan teknologi. Hingga saat ini, jumlah karya stempelnya lebih dari 700 buah.
Kemarin, (Kamis, 13 oktober 2011) berlangsung Pelatihan dan Seminar Seni Ukir Stempel Tiongkok, yang dihadiri pengunjung umum dan mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Al-Azhar Indonesia. Meski terlihat sedikit kesulitan karena pemegangan pisau dan mengukir menggunakan tehnik khusus, semua peserta terlihat menikmati pembelajaran mengenal dan membuat seni ukir stempel. Pameran seperti ini patut diapresiasi, selain pertukaran budaya dan sejarah bangsa, hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok sudah bersejarah panjang dan harus tetap dijaga.
Natalia. S
Artikel Lainnya :
- Dion Idol Dari Supir Jadi Penyanyi(28/08)
- Firasat Manusia Berdasarkan Weton(01/03)
- 19 April 2010, Suguhan - BAKMI BAKAR DAN BEEF N ONION(19/04)
- PENYIMPANAN PADI DI TAHUN 1930-AN(11/05)
- DOLANAN PATHON-1 (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-57)(05/04)
- Nasi Genjer Ayam ala Pulo Segaran(30/10)
- BERJUANG MELALUI MUSIK(25/04)
- Masjid Quwwatul Islam, Dulu Bernama Surau Kalimantani(07/02)
- Peribahasa dan Saloka Bahasa Jawa(11/07)
- B2 PANGGANG BANG UCOK(26/09)