- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Makanyuk»SEGA MEGANA, MENU YANG MUNCUL DARI TRADISI JAWA
22 Jun 2009 08:34:00Makan yuk ..!
SEGA MEGANA: MENU YANG MUNCUL DARI TRADISI JAWA
Sega megana barangkali identik sebagai makanan khas Pekalongan. Akan tetapi dalam tradisi Jawa sega megana merupakan hidangan khas dalam peristiwa atau tradisi upacara wiwit. Umumnya sega atau nasi megana dalam tradisi wiwit dibuat atau disajikan untuk dipersembahkan kepada Dewi Sri selaku dewi kesuburan. Hal itu dilakukan sebagai wujud syukur petani akan hasil panenan padi yang telah diterimanya. Upacara wiwit sendiri dilakukan menjelang panen padi dilaksanakan.
Sega megana yang barangkali hanya dapat ditemukan pada saat upacara wiwit terjadi kini dapat ditemukan setiap waktu. Setidaknya hal itu telah dilakukan oleh Rumah Makan Toek Pitoe yang secara khusus memang menyediakan menu andalannya, Sega Megana. Rumah Makan Toek Pitoe berada di Jl. Raya Pakem-Turi Km 1,5Dusun Mangunan, Harjobinangun, Pakem, Sleman. Jalan Pakem-Turi sendiri sesungguhnya merupakan ruas jalan alternatif yang menghubungkan jalur wisata Borobudur-Tempel-Turi-Pakem-Kaliurang-Cangkringan-Prambanan.
Jalur jalan tersebut itulah yang ditangkap Agus Rujito (40) sebagai peluang bisnis dengan mendirikan RM Toek Pitoe yang artinya kurang lebih sumber air yang berjumlah tujuh. Selain sebagai jalur perlintasan wisata, wilayah ini juga merupakan daerah aliran Sungai Boyong. Tidak aneh jika kemudian di jalur ini juga terdapat rumah-rumah makan yang bertemakan ikan.
Agus Rujito mencoba menyuguhkan yang lain. Sega megana menjadi pilihannya karena sega megana dianggapnya menu yang unik yang di Yogyakarta dan sekitarnya hanya dapat ditemukan pada saat menjelang panen padi, dalam upacara wiwit.
Sesungguhnya sega megana merupakan menu yang cukup sederhana. Komposisinya adalah nasi putih yang diberi sayur berupa urap. Jika urap pada umumnya berisi aneka sayuran hijauan plus bumbu urap, tetapi dalam megana urap tersebut ditambahi dengan cacahan nangka muda yang telah dikukus hingga matang/lunak. Selain itu, sayur megana juga dilengkapi dengan gereh pethek goreng. Gereh pethek goreng adalah jenis ikan yang diasinkan dengan bentuk bulat seperti koin pipih sebesar uang logam 100 rupiah. Dalam dunia perikanan barangkali ikan pethek ini dikenal dengan nama silver dollar. Bumbu urap yang dicampurkan dalam sayuran ini merupakan bumbu yang matang karena setelah tercampur menjadi satu bumbu tersebut dikukus.
Sesuatu yang khas dari menu sega megana ini ialah rasa dan aromanya yang benar-benar akrab di lidah orang Jawa. Njawani-ndesa, barangkali. Rempah-rempah yang bercampur dengan parutan kelapa muda dalam paduannya dengan nangka muda cincang, kacang panjang, tauge, dan beberapa jenis sayuran lain mengingatkan orang pada makanan yang selalu digunakan dalam ritual-ritual Jawa. Ada aroma kelapa yang gurih, aroma kencur yang sedap, aroma bawang dan terasi yang berpadu dengan aroma gorengan gereh pethek. Rasanya, seperti menikmati hidangan di upacara wiwit ! Hanya saja karena kita memakannya di rumah makan, nuansanya agak berbeda. Sekalipun demikian RM Sega Megana Toek Pitoeini tetap berusaha menghadirkan suasana dusunnya dengan menempatkan lokasi rumah makan ini pada areal sawah padi dan salak.
Begitu dikenyam dalam mulut rasa gurih, sedikit manis dan asin khas urap segera menyergap. Gigitan kecil atas daging gereh pethek terasa begitu menghentak. Baik rasanya yang asin maupun aromanya yang menyengat khas ikan asin goreng. Kenikmatan sega megana ini akan menjadi lebih lengkap jika disertai lauk berupa baceman tahu, tempe, daging ayam goreng, atau empal goreng.
Kesempurnaan menu sega megana di RM. Sega Megana Toek Pitoe inikian purna dengan rangkaian minuman yang dinamakan Wedang Toek Pitoe. Wedang Toek Pitoe pada intinya adalah wedang yang berbahan baku kayu secang plus rempah-rempah lain. Aroma rempah Wedang Toek Pitoe dengan aroma rempah sega megana tampaknya memang bisa nyambung dan saling melengkapi. Di tengah udara adem di wilayah Pakem suguhan sega megana dan wedang Toek Pitoe yang hangat dan njawani itu terasa cocok.
Jika Anda berada di Yogyakarta, kenali makanan tradisonalnya. Kenali makanan yang akrab dalam ritualnya. Sega megana adalah satunya. Barangkali dari sana Anda akan semakin mengenal Yogyakarta, mengenal Jawa hingga ke relung-relung keunikannya yang paling dalam.
foto dan tels: sartono
Artikel Lainnya :
- SOBYUNG (DOLANAN ANAK TRADISIONAL-11)(30/06)
- KERUSAKAN JEMBATAN DAN GORONG-GORONG KARENA BANJIR DI JOGJA(04/01)
- Dolanan Boy-Boy-an(05/06)
- BACEMAN KEPALA KAMBING(16/06)
- 12 Februari 2011, Denmas Bekel(12/02)
- Dolanan Layangan-4 (Permainan Anak Tradisional-78)(27/03)
- EMBEK-EMBEKAN (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-39)(27/07)
- MIE ACEH DI YOGYA(03/10)
- 24 Nopember 2010, Yogya-mu - ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA(24/11)
- Fonticello Satu-satunya Se-Asia(13/04)