Tembi

Makanyuk»PECEL SOLO

24 May 2010 11:22:00

Makan yuk ..!

PECEL SOLO

Menikmati kulier tempo dulu dengan suasana tempo dulu, demikian saat bersantap di Pecel Solo, Jl. Palagan Tentara Pelajar no 52. Letak rumah makan ini, jika dari arah selatan, sebelum Hotel Hyatt, di sebelah Galeri Srisasanti. Sesuai dengan motonya, ‘Menjelajahi Kehidupan Tempo Doeloe’, bangunan, perangkat makan dan menunya memang bernuansa tempo dulu. Masa lalu yang bernuansa Jawa. Pengunjung juga dihibur dengan iringan musik klenengan.

Pecel Solo pertama kali didirikan di Solo pada tahun 2002, tepatnya di Jalan Supomo no 55 Mangkubumen. Pada Maret 2006 Pecel Solo didirikan di Yogya. Rumah makan yang memiliki keluasan lebih dari 1500 m2 ini terdiri dari sedikitnya dua unit bangunan. Semuanya rumah joglo, yang dilengkapi sebuah gebyok yang megah.

Di bangunan sisi utara disediakan sederet bangku dan meja kayu untuk bersantap. Sebuah counter yang dibangun artistik menjual cinderamata, antara lain kaos, batik dan patung. Di bangunan sisi selatan, selain deretan bangku dan kursi, disainnya disusun sebagai meja dan kursi berformasi U. Berbagai menu makanan terpampang di hadapan pengunjung. Di dinding dipajang berbagai foto selebriti dan politisi yang pernah berkunjung kemari.

Sesuai dengan namanya, rumah makan ini menyediakan menu berlabel Solo. Di menu misalnya tertera brongkos Solo, rawon Solo, lontong Solo, tumpeng Solo, galatin (steak Solo), selat Solo, tahu acar Solo, tumpang Solo dan tumpeng Solo. Tentu saja, meski tanpa label Solo, tersedia kuliner khas Solo: nasi liwet dan garang asem.

Di luar itu kita bisa menikmati menu Jawa lainnya,seperti nasi krawu, sayur tholo, dan terik daging. Ada pula jajan pasar berupa kombinasi grontol, tiwul, ketan putih, bubuk kacang kedelai, juruh gula jawa, yang diberi parutan kelapa seharga Rp 5.000. Saat dikombinasikan rasanya merupakan perpaduan asin, manis dan gurih.

Penampilan pecelnya terkesan jadul. Bumbu kacangnya kental kehitaman dan agak kasar tapi mantap. Pecelnya terdiri dari daun bayam, daun pepaya, toge, kacang panjang, bawang goreng, kerupuk, bersanding dengan beras merah. Anda bisa melengkapinya dengan menu tambahan, seperti terik daging dan lainnya. Pecel dan hidangan lainnya disajikan di atas ingke (piring rotan atau bambu) yang dilambari daun pisang.

Tidak ketinggalan, minuman tradisional seperti wedang plethok, jahe gula jawa, beras kencur, gula asem, kunir asem sereh, temulawak, dan tak ketinggalan minuman nostalgia coffee beer. Wedhang plethok terdiri dari jahe, kapulaga, kayu manis, sereh, dan secang. Hangat dan menyehatkan, bagus untuk masuk angin dan perut kembung.

Harga makanannya cukup memadai. Harga pecel Solo Rp 8.500, pecel ndeso (sambal pecelnya pakai wijen) Rp 10.000, nasi liwet 16.000, garang asem Rp 17.500, serta brongkos, selat dan gelatin masing-masing Rp 20.000.

Pecel Solo buka setiap hari pada pukul 08.00-16.00 dan 18.00-22.00. Siang itu, saat hidangan di ingke telah tandas, rasanya kok masih enggan pulang. Ada kursi panjang untuk duduk selonjor dan tempat lesehan untuk berleyeh-leyeh. Pecel Solo, jadinya memang kenyamanan yang tak terbatas lidah.

barata




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta