- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Jaringan-museum»SITUS GRAJEGAN, SEYEGAN, SLEMAN
05 Jan 2012 07:46:00Keletakan
Situs Grajegan secara administrative terletak di Dusun Grajegan, Kalurahan Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Lokasi ini dapat dicapai melalui depan Kantor Polsek Minggir, Godean, Sleman ke arah timur dengan mengikuti jalan dusun. Jarak Polsek Minggir dengan lokasi situs kurang lebih 2 kilometer.
Kondisi Fisik
Lokasi Si tus Grajegan berada di areal persawahan di dusun tersebut. Bahkan lokasinya sangat berdekatan dengan saluran irigasi sehingga hampir selalu tergenang air. Pada Situs Grajegan ini ditemukan tumpukan batu bata yang disusun berderet yang pada masa lalu kemungkinan besar merupakan struktur sebuah dinding bangunan. Selain itu di lokasi situs juga pernah ditemukan setidaknya dua buah arca. Sumber setempat menyebutkan bahwa arca dari batu andesit tersebut adalah arca Siwa dan Ken Dedes (mungkin Durga atau dewi yang lain). Ketika ditemukan kondisi arca sudah tidak utuh lagi. Kini kedua arca tersebut telah diamankan di Kantor BP3 DIY di Bogem, Kalasan, Sleman.
Selain arca dan struktur dinding (tembok), di lokasi juga ditemukan sebaran batu bata dengan ukuran yang relatif lebih besar dan tebal daripada batu bata yang dibuat di zaman sekarang. Batu bata yang ditemukan tersebut selain berbentuk persegi (kotak) juga ada yang berbentuk segi tiga dan trapesium. Jika batu-batu bata tersebut disusun maka akan terbentuk struktur bangunan menyerupai mahkota atau setengah bola yang di bagian tengah-atasnya berbentuk lancip. Mungkin bangunan semacam ini mirip atau bahkan memang merupakan bangunan stupa.
Struktur batu bata yang diketemukan dalam bentuk atau format dinding/tembok tersebut menurut Mujiharjo (64) yang keletakan rumahnya sangat dekat dengan lokasi situs, memiliki ketebalan 9 sap atau lapis batgu bata. Panjang tembok tersebut kira-kira 3 meter dan lebarnya sekitar 2,5 meter. Panjang rata-rata dari bata yang ditemukan di lokasi sekitar 34 Cm, lebar 24 Cm, dan tebal 9 Cm. Bahkan Mujiharjo menyatakan pada Tembi (31/12/2011) bahwa ada batu bata yang memiliki ketebalan sampai 11 Cm.
Latar Belakang
Hingga kini latar belakang sosial dan historis dari Situs Grajegan ini belum bisa diungkapkan dengan gamblang. Penelitian atas situs ini sedang dan terus dilakukan oleh pihak yang berwenang (dalam hal ini adalah BP3 DIY). Ada dugaan bahwa Situs Grajegan dibangun pada abad 10-11 Masehi.
Sekalipun demikian Mujiharjo menyatakan bahwa dulu di tengah sawah di sisi timur rumahnya memang terdapat gundukan tanah yang di dalamnya terdiri atas banyak puing batu bata dalam ukuran relatif besar. Akan tetapi puing-puing tersebut banyak diambili warga untuk berbagai kepentingan. Akhirnya gundukan itu sekarang sudah tidak tampak lagi. Penemuan gundukan tanah yang membentuk bukit kecil (Jw. gumuk) yang berisi sekian banyak batu bata itu terjadi pada kisaran tahun 1980-an. Bahkan salah satu arca yang ditemukan di lokasi dulunya pernah digunakan sebagai patok pembatas sawah.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Heru Kusnandar, Hidup Dengan Masalah(09/05)
- WISATA GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, MENGGUNCANG ADRENALIN, MENGAGUMI KEAGUNGAN TUHAN(13/05)
- 24 Nopember 2010, Yogya-mu - ANCAMAN DAN BERKAH DARI BANJIR LAHAR DINGIN DI JOGJA(24/11)
- 11 Juni 2010, Figur Wayang - Musuh Yang Mempesona(11/06)
- GEMUK LUCU DIAS PRABU(24/10)
- SEPEDA DI ANTARA KENDARAAN BERMOTOR(01/01)
- 30 Maret 2010, Bothekan - NGONO YA NGONO NANGING MBOK AJA NGONO(29/03)
- 13 Oktober 2010, Perpustakaan - BIJDRAGEN 8(13/10)
- Tempat Parkir Sepeda yang Sepi(20/06)
- 22 Juni 2010, Djogdja Tempo Doeloe - RUMAH SAKIT MATA DR. YAP TAHUN 1920-AN(22/06)