Wisatawan Asing Masih Menjadikan Kraton Sebagai Tujuan Utama Kunjungan

Selama tahun 2012, Kraton Yogyakarta mampu menyedot pengunjung asing terbanyak dibandingkan dengan museum dan destinasi lainnya di wilayah DIY. Tercatat lebih dari 108.000 wisatawan asing dari berbagai penjuru dunia mengunjungi tempat ini, mengalahkan museum-museum lainnya.

Pengunjung di Museum Kereta Kraton Yogyakarta, sumber foto: Suwandi Tembi
Melihat koleksi kereta di Museum Kereta Kraton Yogyakarta

Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau lebih sering disebut Kraton Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa yang berada di Kota Yogyakarta masih menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan Nusantara dan asing di tahun 2012. Tempat ini menjadi singgasana raja Sri Sultan Hamengkubuwana X, sekaligus Gubernur DIY.

Kraton Yogyakarta termasuk salah satu wisata museum, karena tempat ini menyajikan budaya bendawi (tangible) dan non-bendawi (intangible). Di tempat ini wisatawan bisa melihat berbagai bangunan bersejarah, pertunjukan seni, prosesi budaya, adat-istiadat hingga museum yang ada di dalamnya, seperti Museum Batik, Museum Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Museum Kristal, dan Museum Kereta.

Tidak berlebihan jika Kraton Yogyakarta hingga saat ini masih menjadi tempat unggulan untuk berwisata bagi pengunjung, selain museum-museum lainnya. Setidaknya ada 40 museum yang tersebar di DIY, 17 di antaranya berada di Kota Yogyakarta, selebihnya menyebar di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunungkidul.

Pengunjung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandhala, sumber foto: Suwandi Tembi
Penjelasan pemandu sebelum melihat koleksi pesawat di Museum TNI AU Yogyakarta

Selama tahun 2012, Kraton Yogyakarta mampu menyedot pengunjung asing terbanyak dibandingkan dengan museum dan destinasi lainnya di wilayah DIY. Tercatat lebih dari 108.000 wisatawan asing dari berbagai penjuru dunia mengunjungi tempat ini, mengalahkan Museum Gembira Loka, Museum Benteng, Museum Sonobudoyo, dan lainnya. Hal itu diketahui dari daftar 10 museum DIY yang banyak dikunjungi oleh wisatawan Nusantara dan asing.

Namun secara keseluruhan, Museum Gembira Loka, sebagai destinasi yang menyajikan kekayaan koleksi flora, fauna, dan alam, menduduki peringkat pertama dengan total pengunjung lebih dari 1.456.000 orang. Namun kebanyakan pengunjung di museum ini adalah wisatawan Nusantara. Wisatawan asing di tempat ini hanya sekitar 10.600 orang. Tempat kedua secara keseluruhan baru diduduki oleh Museum Kraton Yogyakarta dengan total pengunjung sekitar 587.000 orang.

Museum Monumen Yogya Kembali (atau sering disebut Monjali) menduduki peringkat ke-3 museum di DIY yang menjadi anggota Barahmus yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Total pengunjung hingga akhir Desember 2012 lalu ada 325.337 orang, yang kebanyakan juga wisatawan nusantara. Sementara Museum Benteng Vredeburg menempati peringkat 4 dengan total pengunjung hingga akhir November berjumlah 212.935 orang. Dari jumlah tersebut, 4.021 di antaranya adalah wisatawan asing.

Pengunjung Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, sumber foto: Suwandi Tembi
Pengunjung memadati halaman Museum Benteng Vredeburg

Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandhala yang banyak menyajikan sejarah dan koleksi kedirgantaraan, satu kompleks dengan Pangkalan Udara Internasional Adisucipto Yogyakarta, menduduki peringkat 5 dalam kunjungan museum. Total pengunjung hingga akhir Desember 2012 sebanyak 185.756 orang, yang kebanyakan adalah pengunjung domestik. Sementara peringkat 6 diduduki Museum Gunung Api Merapi. Biarpun termasuk museum baru di wilayah DIY, ternyata museum yang terletak di lereng Gunung Merapi ini mampu menyedot jumlah pengunjung sebanyak 103.223 orang, yang sebagian besar juga wisatawan Nusantara.

Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta menduduki peringkat 7. Museum ini beberapa waktu lalu pernah kehilangan koleksi ”masterpiece” atau unggulan, seperti topeng emas dan puluhan koleksi emas lainnya. Museum Sonobudoyo ternyata mampu menyedot total pengunjung sebanyak 82.736 orang hingga akhir Desember tahun lalu. Museum yang memiliki koleksi terbanyak ke-2 se-Indonesia ini, 10 persennya adalah pengunjung asing. Ada sekitar 10.856 pengunjung asing yang berkunjung ke museum yang letaknya di sebelah barat laut alun-alun utara Kraton Yogyakarta ini. Jumlah pengunjung asing itu ternyata terbanyak kedua setelah Museum Kraton Yogyakarta.

Museum Ullen Sentalu, yang merupakan akronim dari ”Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku” bertengger di urutan ke-8 dalam jumlah pengunjung museum di DIY. Ada sekitar 54.884 orang yang mendatangi museum yang terletak di kawasan wisata Kaliurang, Sleman, Yogyakarta ini, 2.534 di antaranya adalah wisatawan asing. Sementara Museum Biologi milik UGM ini menduduki peringkat ke-9. Total jumlah pengunjung di museum ini hingga akhir November berjumlah 18.528 orang. Namun kebanyakan adalah wisawatan Nusantara.

Pengunjung Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, sumber foto: Suwandi Tembi
Melihat Diorama ditemani pemandu di MuseumBenteng Vredeburg

Peringkat 10 dengan jumlah pengunjung sekitar 10.000 orang diduduki oleh dua museum, yakni Museum Dewantara Kirti Griya dan Museum Affandi. Museum Dewantara Kirti Griya yang banyak mengoleksi benda-benda peninggalan mantan Menteri P&K RI yang Pertama, Ki Hadjar Dewantara ini dikunjungi oleh 10.998 wisatawan, kebanyakan pelajar lokal. Sementara Museum Affandi, yang banyak mengoleksi benda-benda peninggalan pelukis terkenal Affandi ini dikunjungi oleh 10.685 orang, hampir 2.000 pengunjung di antaranya adalah wisatawan asing.

Yogyakarta memang kota budaya dan kota museum. Dan, Kraton Yogyakarta adalah magnet utamanya. Maka tidak ayal di tahun 2012 lalu lebih dari 3.000.000 pengunjung berwisata ke museum-museum di Yogyakarta.

Suwandi

Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta