Tumpeng Gede Banget Terbuat dari Kue Keranjang, Wujud Akulturasi Budaya di Yogyakarta
Tumpeng itu setinggi 2.564 cm, yang mewakili tahun Imlek saat ini, yakni 2654. Untuk membentuk tumpeng atau gunungan setinggi itu dibutuhkan 6.666 buah kue keranjang.
Perarakan tumpeng kue keranjang melintas Malioboro
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-8 yang berlangsung 20-24 Februari 2013, diisi banyak acara dan kegiatan. Puncak acara Sewindu PBTY dengan tema “Harmonisasi Budaya Yogyakarta” ini berupa Jogja Dragon Festival II yang dilaksanakan Sabtu, 23 Februari 2013 mulai pukul 18.30 WIB sampai dengan selesai (pukul 22.00 WIB). Ada yang menarik dari Jogja Dragon Festival II yang juga dikenal sebagai Karnaval Naga Barongsai ini, yakni perarakan tumpeng raksasa yang terbuat dari kue keranjang.
Tumpeng kue keranjang raksasa ini masuk dalam rekor MURI. Kue keranjang yang identik dengan perayaan tahun baru Imlek ini sengaja dibentuk seperti gunungan atau tumpeng dengan alasan bahwa budaya Tionghoa di Yogyakarta sudah berakulturasi dengan budaya Jawa. Jadi tumpeng yang merupakan unsur budaya Jawa ini dipadukan dengan kue keranjang yang berasal dari kebudayaan Tionghoa.
Ada sebanyak 6.666 kue keranjang warna merah dan cokelat
Tumpeng kue keranjang yang masuk rekor MURI ini diarak mulai dari Parkiran Jl Abubakar Ali hingga Titik Nol (Perempatan Kantor Pos Besar) Yogyakarta beriringan dengan perarakan naga (liong) dan barongsai. Tumpeng itu setinggi 2.564 cm, yang mewakili tahun Imlek saat ini, yakni 2654. Untuk membentuk tumpeng atau gunungan setinggi itu dibutuhkan 6.666 buah kue keranjang. Jumlah tersebut sudah termasuk kue yang digunakan untuk menghias tubuh tumpengnya.
Hiasan atau ornamen itu berbentuk empat ular yang melilit tumpeng. Empat ekor ular sebagai simbol kemakmuran yang berlipat-lipat. Ornamen ular untuk menunjukkan bahwa tahun ini (2013) jatuh atau masuk pada shio Ular. Jumlah atau angka 6.666 merupakan simbol shio Ular karena shio Ular dalam sistem perbintangan atau astrologi Tionghoa merupakan shio keenam. Tahun 2013 jika dijumlahkan hasilnya juga sama dengan 6 (enam). Jadi angka 6.666 ini merepresentasikan semuanya.
Sepasang kue keranjang dari gunungan
Kue keranjang sebanyak itu disiapkan Perkumpulan Budi Abadi (Hoo Hap Hwe) dengan dibantu oleh banyak pihak. Butuh kerja sangat keras sampai lima hari untuk menyiapkan kue keranjang sebanyak itu.
Tumpeng kue keranjang ini setelah didoakan kemudian ikut diarak dalam pawai Jogja Dragon Festival II. Kue sebanyak itu usai diarak kemudian dibagikan kepada masyarakat, namun tidak diperebutkan seperti gunungan Sekaten. Bisa dikatakan semua orang yang menonton JDF II antusias untuk mendapatkan kue tersebut. Namun tidak semuanya kebagian karena jumlah kue memang tidak sebanyak jumlah penonton yang mencapai ratusan ribu.
Gong xi fa cai. Semoga semuanya menjadi berkah.
Kerumunan penonton menunggu menyaksikan Karnaval Jogja Dragon Festival di Titik Nol
A. Sartono
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Saras Dewi Menyingkap Ayu Utami Melalui Eks Parasit Lajang(22/02)
- Saras Dewi Menyingkap Ayu Utami Melalui Eks Parasit Lajang(22/02)
- Kota Lasem Pernah Disebut Sebagai The Litttle Beijing Old Town(22/02)
- Mobil Kuno dan Antik Juga Selalu Aktual(22/02)
- Sudah Sepantasnya Maret Nanti Sastra Bulan Purnama Mengenang Linus Suryadi(21/02)
- Anak Diajak Mengenal Budaya Lokal, Ya Pentinglah Itu(20/02)
- Pameran Hitam-Putih Hanya 25 Sahabat Dibyo Prabowo(20/02)
- Macapatan malem Rabu Pon Ngadili dan Ngadilke(19/02)
- Berkat Dorongan Sawung Jabo Jadilah Konser Tiga Melukis Langit ke 2(19/02)
- Pameran Arsip 25 Tahun Rumah Seni Cemeti Yogyakarta(18/02)