Tumbal Rumah

Setelah segala sesuatunya dihitung, mulai dari memilih kampung, pekarangan, menghitung arah hadap rumah, hari dan jam dan kapan waktu untuk mengawali mendirikan rumah, selanjutnya adalah memberi tumbal untuk pembangunan rumah. Tujuannya adalah, agar nantinya keluarga yang menempati rumah tersebut dijauhkah dari mara bahaya, baik yang kelihatan atau pun tidak kelihatan. Tumbal yang disediakan pada saat proses pendirian rumah adalah sebagai berikut:

Pada saat saka guru, untuk bangungan rumah Joglo atau empat tiang utama atau juga kekuatan inti dari kontruksi bangunan sudah berdiri, pemilik rumah menanam kayu dadap srep dan kendi penuh air pada tanah di bawah bangunan inti tersebut, dengan dibarengi sesaji : 2 kelapa muda, 2 buah kendi diisi air penuh, 2 buah jeruk gulung dan pepes bekatul. Khusus untuk bangunan Joglo, pada saka guru (tiang utama di sebelah urata Timur dipantek kayu jati, di sebelah Selatan Timur dipantek kayu dadap srep, di sebelah Selatan Barat dipantek kayu awar-awar dan disebelah Barat Utara dipantek kayu Waru. Selain itu di bawah empat saka guru di letakkan daun elo, daun dadap, daun alang-alang dan daun maja.

Setelah melakukan semuanya itu, pada saat jam satu dinihari, pemilik rumah menanam telur busuk pada empat sudut halaman rumahnya. Mulai dari pojok Utara-Timur, lalu Selatan-Timur, lalu Selatan Barat dan Utara Barat. Pada saat menanam telur diucapkan doa mantra yang intinya mohon kepada Tuhan agar halaman, rumah, dan keluarga yang menempati dihindarkan dari yang jahat.

Pada setiap pojok yang telah di Tanami telur busuk, ditacapkan patok dari kayu girang. Masing- masing patok yang berjumlah empat tersebut di ikat dengan lawe sehingga mengelilingi pekarangan rumah. Tujuannya agar tidak dapat ditembus oleh kuasa jaha yang berupa tuju, tenung dan guna-guna.

herjaka HS

Sumber dari kitab Primbon.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta