Komunitas Happy Fit Masak di Tembi

Komunitas Happy Fit Masak di TembiAgaknya Tembi Rumah Budaya sudah mulai dikenal dengan kekhasan kulinernya. Selain berulang kali diliput oleh sejumlah stasiun televisi untuk acara kuliner, beberapa kali Tembi dijadikan ajang belajar masak. Salah satunya adalah Komunitas Happy Fit, komunitas pecinta seni dan budaya, termasuk kuliner.

Menurut ketua Happy Fit, Ibu Laksmi Juwita, komunitas ini tidak segan-segan berkeliling ke berbagai daerah dengan tujuan salah satunya mencari makanan yang unik. Kedatangan mereka ke Tembi selain untuk mengetahui mengenai Tembi Rumah Budaya, juga melakukan praktek memasak. Tidak sekadar memasak, ditemani Kepala Dapur Tembi, mas Ebiet, mereka berbelanja keperluan memasak di pasar tradisional.

Di Sabtu pagi itu, 18/2/12, para anggota Happy Fit denganKomunitas Happy Fit Masak di Tembisemangat berkumpul di sisi pendapa, mendengarkan penjelasan mas Suwandi mengenai Serat Centhini. Apa kaitan Serat Centhini dan memasak? Serat Centhini yang ditulis pada 1814 dikenal sebagai ensiklopedi Jawa karena mengandung pengetahuan yang lengkap, termasuk jenis kuliner pada masa itu. Sebagian menu di Warung Dhahar Pulo Segaran di Tembi berdasarkan jenis kuliner yang tercantum dalam Serat Centhini. Demikian pula jenis masakan yang dipraktekkan Happy Fit..

Pagi itu mereka mempraktekkan cara memasak tiga jenis masakan, yaitu Gudhangan Kembang Pisang (Urap Bunga Pisang), Asem-asem Tambra dan Meniran. Mereka terbagiKomunitas Happy Fit Masak di Tembimenjadi tiga regu, sehingga terlihat seperti sebuah perlombaan memasak. Tembi menyiapkan dua jenis perangkat masak, yakni kompor gas yang modern serta keren dan arang yang tradisional. Tujuannya agar peserta bisa merasakan perbedaan rasa masakan yang dimasak dengan kompor gas dan arang.

Gudhangan Kembang Pisang adalah masakan yang pertama dipraktekkan. Dengan penuh semangat sambil bersendau gurau mereka menyiapkan bumbu, menghaluskan serta menumisnya, menyiapkan dan merebus bunga pisang serta mengiris-irisnya.. Bila ada yang kurang jelas mereka tidak segan-segan bertanya kepada juru masak Tembi yang mendampingi. Kadang-kadangKomunitas Happy Fit Masak di Tembikedua orang juru masak tersebut terlihat kewalahan karena banyak pertanyaan yang diajukan secara bersamaan. Ketika masakan telah matang dan dicicipi, terlihat wajah-wajah yang cukup puas.

Praktek masak yang kedua adalah Asem-asem Tambra. Waktu memasak menu ini yang banyak berperan adalah juru masak Tembi. Para peserta sebagian melihat, dan sebagian membantu membuat bumbu. Walau hanya melihat atau membantu membuat bumbu antusias mereka tetap terlihat. Ketika ada yang menanyakan apabila ikan tambra tidak ada apakah bisa diganti dengan yang lain, juru masak Tembi mengatakan bisa diganti misal dengan ikan nila, gurami bahKomunitas Happy Fit Masak di Tembikan sayuran seperti labu siam. Praktek terakhir adalah memasak Meniran. Dalam memasak menu ini mereka tetap antusias sebagaimana pada dua masakan sebelumnya.

Ketika masakan telah matang dengan wajah-wajah penuh gembira Komunitas Happy Fit pun berfoto beserta karya bersama mereka ini. Kemudian ketiga menu ini ditata dan dihidangkan untuk dinikmati bersama. Ketika Tembi bertanya bagaimana kesannya, mereka menjawab, asyik, enak, sedap, hebat, menyenangkan, dan komentar-komentar lain yang mengembirakan.

Selesai acara makan mereka berkeliling kompleks Tembi dengan diantar Bu Maudy yang dengan sabar menjelaskan tentang berbagai hal tentang Tembi. Semoga mereka mempunyai kesan dan kenangan yang indah dan tak terlupakan mengenai Tembi.

Teks dan foto : Kusalamani




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta