Setija
Setija adalah anak dari Prabu Kresna, raja Dwarawati, yang berpasangan dengan Dewi Pertiwi, seorang bidadari anak Sang Hyang Nagaraja. Setija adalah seorang ksatria gagah, sakti dan tampan. Ia tinggal bersama Dewi Agnyanawati istrinya di kerajaaan Trajutrisna atau sering disebut Kerajaan Surateleng. Setija diangkat menjadi raja oleh para punggawa serta wadyabala negara Trajutrisna yang sebagian besar adalah raksasa, setelah ia berhasil menaklukan Prabu Bomantara raja Trajutrisna sebelumnya.
Walaupun Setija adalah seorang raja muda, tampan dan sakti, ia tidak pernah mendapatkan cinta dari seseorang yang seharusnya memberikan cintanya, yaitu Agnyanawati istrinya. Bahkan pada suatu saat, Setija pernah memergoki istrinya sedang memadu kasih dengan Raden Samba adiknya. Pada mulanya Prabu Setija memaafkan perbuatan adiknya terhadap istrinya. Karena sesungguhnya prabu Setija sangat menyayangi Samba adiknya yang amat tampan ini. Namun dikarenakan semakin lama perilaku adiknya dan juga dibarengi dengan perilaku istrinya semakin tidak tahu diri, rasa sayang itu berubah menjadi rasa benci. Harga diri Prabu Setija telah diinjak-injak. Gelombang amarah yang sangat besar telah menggulung prabu Setija, sehingga mata hati menjadi gelap pekat. Wajah rupawan adiknya telah menjelma menjadi sosok iblis menakutkan yang harus segera dilumatkan.
Dalam sekejab ketampanan raden Samba hilang, termasuk juga hilangnya keindahan badannya, dan kemudian disusul dengan hilangnya nyawanya. Raden Samba dibunuh oleh prabu Setija dengan cara di juwing-juwing atau di sebit-sebit.
Kematian raden Samba membuat prabu Kresna murka. Cara Setija dalam menyelesaikan masalah dianggap salah. Menanggapi kemarahan ayahnya, Setija yang dipengaruhi oleh patih Pancatnyanya, menghadapi kemarahan ayahnya dengan kemarahan pula. Sehingga terjadi perang besar antara negara Dwarawati melawan negara Trajutrisna. Perang besar antara bapak melawan anak yang melibatkan dua negara besar disebut perang Gojali Suta.
Dalam peperangan tersebut Kresna berhasil membunuh Setija anaknya atas bantuan dewa dan bantuan Gatutkaca.
Herjaka HS
Artikel Lainnya :
- BENTENG VREDESBRUG TAHUN 1970(17/10)
- 15 Desember 2010, Yogjamu - PUSAT PENYELAMATAN PENYU DI JOGJA(15/12)
- Perang Potlot Perang Cocot Perang Otot(13/03)
- Macapatan ke-114, Memule Mbah Djoyo(03/11)
- LEMBAGA PEMERHATI BATIK DI YOGYAKARTA BATIK (18)(07/04)
- 12 Oktober 2010, Kabar Anyar - PENTAS TARI ASIATRI DI Tembi RUMAH BUDAYA 6 OKTOBER 2010(12/10)
- Setyaki(21/10)
- DAFTAR BUKU PERPUSTAKAAN RUMAH BUDAYA Tembi(05/10)
- BATIK (2)(02/12)
- 2 Desember 2010, Kabar Anyar - BARANG BEKAS DIBUANG SAYANG(02/12)