Sendang Jalakan dan Terjadinya Dusun Jalakan, Pandak, Bantul
Keletakan
Sendang Jalakan secara administratif terletak di Dusun Jalakan, Kalurahan Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten bantul, Provinsi DIY. Lokasi ini dapat dijangkau dengan mengikuti jalan raya arah Srandakan-Brosot (Jl. Panembahan Senopati, Bantul). Setelah sampai di SD Negeri Jigudan pengunjung dapat mengikuti jalan beraspal di sisi kiri SD tersebut ke arah barat-selatan. Jarak Sendang Jalakan dengan SD Jigudan kurang lebih 1,5 kilometer.
Kondisi Fisik
Sendang Jalakan merupakan sebuah sumber air di Dusun Jalakan. Sendang ini tidak begitu luas. Luas permukaan atau diameter sendang kurang lebih 4-5 meter. Kedalaman sendang kurang lebih 4-5 meter. Air dari sendang ini cukup jernih dan tidak pernah kering di sepanjang musim sekalipun pada musim kemarau debitnya menyusut. Sendang ini berada di sisi jalan masuk Dusun Jalakan. Keberadaannya sekarang berada di dua sisi dinding rumah warga setempat. Keberadaan sendang juga berada di bawah naungan beberapa pohon besar, di antaranya adalah pohon bibis (semacam pohon beringin). Keberadaan Sendang Jalakan cukup terawat karena secara berkala dilakukan pengurasan atas sendang ini. Selain itu sendang ini juga dilindungi oleh pagar tembok. Bibir sendang pun telah diperkeras dengan semen. Demikian pula jalan bagi kelimpahan air dari sendang ini telah dibuatkan semacam pintu air untuk menuju saluran pembuangan yang kemudian masuk ke saluran irigasi.
Latar Belakang
Nama Sendang Jalakan tidak bisa dilepaskan dari nama Dusun Jalakan di Triharjo, Pandak, Bantul. Nama Dusun Jalakan sendiri menurut sumber setempat berasal dari peristiwa di masa lalu. Kisahnya, pada masa lalu ada salah satu leluhur Dusun Jalakan yang datang ke dusun ini. Pada saat itu wilayah Dusun Jalakan masih berupa hutan. Orang tersebut meminta agar diperkenankan tinggal di sebidang tanah kosong (hutan) tersebut kepada sesepuh Dusun Bakalan yang keletakannya tidak jauh dari Dusun Jalakan sekarang. Sesepuh Dusun Bakalan pun mengabulkan permohonan orang tersebut. Berdasarkan peristiwa itu maka dusun atau pemukiman baru yang dibuat oleh yang bersangkutan dinamakan Dusun Jalakan.
Nama Jalakan sendiri berasal dari istilah ”jaluk” yang dalam bahasa Indonesia berarti meminta. Dari istilah ini kemudian berkembang menjadi ”jalukan”. Akan tetapi istilah jalukan ini dalam perkembangannya berubah menjadi jalakan. Sayangnya, tidak pernah diketahui siapa nama sesungguhnya dari cikal bakal atau pemukim pertama di Dusun Jalakan ini.
Berdasarkan mitos yang ada di tempat itu Sendang Jalakan konon ditunggui oleh makhluk halus yang bernama Kyai dan Nyai Endang. Selain itu, tradisi pengurasan sendang di tempat ini hampir selalu dilakukan secara manual (dengan ember) sebab ada kepercayaan bahwa jika sendang ini dikuras dengan menggunakan mesin pompa maka proses pengurasan tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Luweng(27/11)
- ORNAMENT SYNDROME DI KARTA PUSTAKA(30/04)
- Rica-Rica Bebek(22/10)
- Tedy Nurmanto Membuat Gitar dari Tanah Liat(01/12)
- PASAR KLITHIKAN PAKUNCEN, UPAYA PENATAAN KOTA YOGYAKARTA DAN PENYELESAIAN PROBLEM SOSIAL(01/01)
- 29 Desember 2010, Kabar Anyar - MEMBINCANG SOAL MULTIKULTURALISME(29/12)
- Anjani(02/12)
- 2 Juni 2010, Kabar Anyar - AMERIKA SERIKAT DAN TRAGEDI '65(02/06)
- REKREASI GRATIS UNTUK ANAK-ANAK DI TAMAN PINTAR(01/01)
- 11 Februari 2010, Situs - KI AGENG WONOLELO, PENYEBAR AGAMA ISLAM DI NGEMPLAK SLEMAN(11/02)