Tembi

Yogyakarta-yogyamu»PASAR KLITHIKAN PAKUNCEN, UPAYA PENATAAN KOTA YOGYAKARTA DAN PENYELESAIAN PROBLEM SOSIAL

01 Jan 2008 03:00:00

Yogyamu

PASAR KLITHIKAN PAKUNCEN: UPAYA PENATAAN KOTA YOGYAKARTA DAN PENYELESAIAN PROBLEM SOSIAL

Maraknya kegiatan jual beli di Pasar Klithikan bagi Yogyakarta mungkin cukup fenomenal. Klithikan di Yogyakarta mulai marak sejak terjadinya Krisis Moneter 1998. Banyak orang kelimpungan dan nyaris frustrasi karean tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan pada kebutuhan primernya sekalipun. Pendeknya, terjadi kemiskinan yang meluas.

Munculnya Pasar Klithikan di Yogyakarta cukup membantu bagi penyediaan barang berharga murah bagi orang yang berkantong cekak. Hampir semua barang bekas bisa didapatkan di tempat itu dengan harga yang benar-benar murah (asal pembeli pandai menawar).

Pedagang Klithikan yang menjamur di Yogyakarta pasca Krisis Ekonomi 1998, cukup menyita perhatian banyak orang lebih-lebih Pemkot Yogyakarta. Kehadiran mereka tanpa terelakkan telah menyita ruang-ruang publik. Trotoar, emperan toko, bahkan Alun-alun Kidul Keraton Yogyakarta pun dimanfaatkan oleh mereka untuk menggelar dagangannya. Akibatnya, banyak kepenetingan lain terganggu. Pejalan kaki tidak lagi nyaman untuk berjalan-jalan di trotoar. Pengusaha toko dan warung juga terganggu karena emperannya digunakan untuk menggelar barang-barang dari pedagang klithikan. Bahkan arus lalulintas pun terganggu karena di samping pedagang klithikan juga sering menyita bahu jalan, parkiran pengunjung klitihikan pun menggunakan tempat-tempat yang tidak semestinya (bahu jalan, jalan, devider, pinggir gang, dan sebagainya).Pemandangan akibat menjamurnya pedaganga klithikan ini juga kurang sedap bagi keindahan kota. Kelihatan semrawut dan kumuh.

Kepedulian Pemkot Yogyakarta memikirkan nasib pedagang klithikan dan nasib tata ruang kota Yogyakarta pun perlu mendapat perhatian. Dibangunnya Pasar Klithikan Pakuncen dengan menempati bekas Pasar Hewan merupakan komitmen yang serius. Pasar Hewan itu kini telah disulap menjadi areal dengan bangunan yang kokoh, indah, dan bersih. Alhasil Pasar Klithikan Pakuncen ini boleh juga dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata belanja.

Tempat parkir, lorong pasar, tempat dagangan digelar, tempat penyimpanan barang, penempatan pos-pos keamanan semuanya tertata dan didesain dengan representatif. Tidak ada lagi rasa panas bagi pengunjung maupun pedagang di tengah-tengah acara transaksi jual-beli. Tidak ada pula kata basah akibat hujan sebab Pasar Klithikan dibangun dengan beratap kokoh dan dilengkapi pula dengan saluran irigasi yang baik. Ratusan los di pasar ini pun telah habis disewa pedagang. Itu dapat diartikan bahwa pasar ini memang dibutuhkan oleh mereka.

Yang menarik pula, sebagai daya pikat untuk menarik pembeli pasar Klithikan ini juga menyelenggarakan undian berhadiah. Untuk masing-masing pembelian dengan nilai sebesar 20 ribu rupiah pembeli mendapatkan 1 buah kupon (mirip seperti yang dilakukan di toko-toko). Hadiahnya pun cukup menggiurkan, yakni sebuah sepeda motor. Bayangkan sendiri, beli barang bekas bisa dapat sepeda motor baru.

Jika Anda sedang berada di Yogyakarta tidak ada salahnya Anda mengunjungi satu objek belanja barang bekas di Pasar Klithikan Yogyakarta ini. Berani taruhan, Anda pasti tertarik. Jangan pernah membayangkan bahwa klithikan identik dengan kekumuhan dan kesemrawutan lagi.

Sartono dan Herjaka.




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta