Reporter Cilik Berlatih Meliput Kegiatan di Tembi
Kali ini 80 pelajar dari Yogyakarta, Ponorogo, Jakarta, yang mengikuti acara “Reporter Cilik”, yang diselenggarakan oleh Media Indonesia Jakarta untuk dilatih menjadi seorang reporter andal, berkunjung ke Tembi. Mereka tidak hanya menulis berita, tetapi juga merasakan sendiri bermain gamelan dan mendalang.
Latihan mendalang di Museum
“ Tembi Rumah Budaya Yogyakartasangat berkesan di hatiku. Di tempat ini, aku bisa merasakan langsung bermain gamelan dan memainkan wayang kulit bak seorang dalang profesional. Di tempat ini pula aku bisa melihat langsung seorang dalang cilik dari Jogja, bernama Ardi yang sudah pintar memainkan wayang kulit. Banyak pelajaran budayayang aku dapatkan seharian belajar di Tembi”. Demikianlah inti tulisan yang dibuat oleh para reporter cilik saat menuliskan liputannya pada sesi latihan menulis di Ruang Museum pada kunjungannya Jumat, 16 November 2013.
Pengantar mendalang dari Pak Margiyono
Kali ini 80 pelajar dari Yogyakarta, Ponorogo, Jakarta, yang mengikuti acara “Reporter Cilik”, yang diselenggarakan oleh Media Indonesia Jakarta untuk dilatih menjadi seorang reporter andal, berkunjung ke Tembi. Mereka tidak hanya menulis berita, tetapi juga merasakan sendiri bermain gamelan dan mendalang.
Acara mendalang mengambil tempat di Ruang Museum. Para peserta dipersilakan untuk memegang langsung tokoh wayang kulit dan memainkannya seperti seorang dalang. Lalu ia juga melakukan dialog sesuai dengan tokoh wayang yang diperagakan. Suasana sangat meriah di ruangan ini. Sebelumnya, Pak Margiyono, dalang wayang kulit dari Bantul yang juga karyawan Tembi, menjelaskan secara ringkas sejarah wayang kulit.
Melihat dalang cilik unjuk kebolehan di Tembi
Sementara itu, sebagian peserta mengikuti acara bermain karawitan di dua tempat. Karena begitu banyak peserta, maka peserta gamelan dibagi menjadi dua, peserta gamelan slendro dan pelog. Peserta gamelan slendro berada di ruangan kursus, dan peserta gamelan pelog berada di pendopo Yudonegaran. Setelah pengantar tentang karawitan, mereka langsung memainkan sebuah gending, sesuai dengan alat musik yang dimainkan secara bersama-sama, seperti ada yang memainkan saron, peking, kempul, bonang, kenong, gong, kendang, dan gender. Mereka kelihatan kegitu senang.
Bermain gamelan pelog di Pendopo Yudonegaran
Suwandi
Foto:Sartono
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Kolintang Menuju UNESCO(18/11)
- Ketoprak Jampi Puyeng Menyuguhkan Lakon Kyai Gemah(18/11)
- Siswa Singapore National Academy Belajar Gamelan dan Batik di Tembi(15/11)
- Cerita Tentang Kebaikan Soeharto, yang Untold(14/11)
- Suran dengan Angguk dan Jaran Kepang di Tembi(13/11)
- Anak-anak PAUD Berkenalan dengan Gatotkaca(11/11)
- Diskusi Buku Indonesia di Jalan Restorasi(09/11)
- Ketoprak Legendaris, Dimainkan Pemeran Top pada Zaman Dulu(08/11)
- Pengumuman Hasil Seleksi Beasiswa Musik Tembi Rumah Budaya(08/11)
- Gerakan Solidaritas untuk Menghidupkan Kembali Lokananta(07/11)