Perhelatan Festival Musik Tembi 2013 Sebentar Lagi Digelar
Festival Musik Tembi berawal dari tahun 2011 dan berlanjut pada edisi kedua di tahun 2012. Sebuah program dalam festival ini yang terus ada setiap tahun yakni ‘Musik Tradisi Baru’. Musik Tradisi Baru (MTB) merupakan ajang terbuka bagi para musisi untuk berkreasi dengan mengolah spirit dan idiom-idiom musik tradisi Indonesia.
Penampilan Grup Akar Liar dari Yogyakarta pada panggung Musik Tradisi Baru (MTB) 2011
Festival Musik Tembi akan dihelat pada Rabu, Kamis, Jumat, 22-24 Mei 2013 di Tembi Rumah Budaya. Tahun ini, Festival Musik Tembi (FMT) yang rutin digelar setiap tahun telah memasuki edisi ketiga. Masih muda tentu usianya.
Namun kata muda seringkali identik dengan gairah, semangat dan keberanian berkreasi. Inilah juga yang menjadi harapan Forum Musik Tembi (foMbi) sebagai komite dari festival ini. Anggota fombi yang mayoritas masih berusia muda berharap agar Festival Musik Tembi bisa menjadi ruang bermusik yang segar dan penuh kenakalan kreatif.
Festival Musik Tembi berawal dari tahun 2011 dan berlanjut pada edisi kedua di tahun 2012. Sebuah program dalam festival ini yang terus ada setiap tahun yakni ‘Musik Tradisi Baru’. Musik Tradisi Baru (MTB) merupakan ajang terbuka bagi para musisi untuk berkreasi dengan mengolah spirit dan idiom-idiom musik tradisi Indonesia. Caranya bebas sesuai kreativitas masing-masing. Setiap tahun, fombi membuka pendaftaran bagi para musisi untuk berpartisipasi dalam program MTB.
Dari dua tahun penyelenggaran Festival Musik Tembi, cukup banyak grup musik dari berbagai daerah yang ikut berpartisipasi dalam Musik Tradisi Baru. Dengan sistem audisi yang dilakukan oleh tim pengamat musik dan fombi, setiap tahun ada sejumlah grup musik yang lolos untuk bisa tampil dalam panggung MTB kemudian mengikuti proses rekaman album kompilasi ‘Musik Tradisi Baru’. Sudah ada dua album kompilasi Musik Tradisi Baru yang diluncurkan ke khalayak, edisi 2011 dan 2012.
Grup Sobaya yang mengangkat musik tradisi Riau pad MTB 2011
Di tahun 2011 ada 8 grup musik yang berpartisipasi dalam panggung MTB dan album kompilasi MTB. Yakni Soul of etania (Surakarta), Sobaya (Yogyakarta), Nadidada (Yogyakarta), Luca & Friends (Yogyakarta), Orang Palu (Palu), Pajumonca (Bima, Nusa Tenggara Barat), Akar Liar (Yogyakarta), dan Christanto Hadijaya (Yogyakarta).
Sedangkan di tahun 2012 ada 7 grup yang berpartisipasi, yakni Sound of Hanamangke (Bandung), BCR Project (Yogyakarta), Psycoetnic (Malang), Kazavi (Bandung), Ibu Jari (Yogyakarta), Jalan Pulang (Yogyakarta), dan Septian Dwi Cahyo (Bogor).
Setiap grup mengangkat idiom musik tradisi yang khas dan memunculkan berbagai ide baru. Misalnya Soul of Etania menggabungkan instrumen karawitan dengan gitar dan vokal untuk membentuk sebuah jalinan musik yang begitu nikmat di telinga dalam komposisi musik mereka berjudul “Pulang”. Sedangkan grup Kazavi dari Bandung mencoba mentransfer tangganada-tangganada tradisi ke dalam gitar yang sudah dimodifikasi fret dan dawainya sedemikian rupa sehingga terdengar begitu unik.
Menarik sekali mencermati kreasi musik yang disuguhkan setiap grup dalam program MTB tiap tahunnya. Selalu dinantikan kejutan-kejutan dan ide baru yang bisa diangkat bersumber dari musik tradisi.
Lalu siapa tim pengamat FMT dari tahun ke tahun?. Di tahun 2011 ada tiga pengamat musik yakni Oni Krisnerwinto, Almarhum Remy Soetansyah, dan Rahayu Supanggah. Ketiganya mewakili bidang masing-masing.
Publikasi Program Musik Tradisi Baru 2013
Oni Krisnerwinto, yang dikenal sebagai pimpinan grup Oni N Friends dan Orkes Gesek Saunine, mewakili dunia musik industri. Remy Soetansyah selama ini dikenal aktif sebagai wartawan dan kritikus musik yang memiliki wawasan luas tentang perkembangan musik di Indonesia. Sedangkan Rahayu Supanggah merupakan komponis karawitan yang sangat disegani di kalangan pemusik tradisi khususnya. Salah satu karyanya adalah musik untuk film Opera Jawa yang disutradarai oleh Garin Nugroho.
Di tahun 2012 kembali hadir tiga pengamat musik FMT yakni Frans Sartono, Eros Chandra, dan Purwanto. Frans Sartono merupakan wartawan musik senior di harian Kompas. Eros Chandra terkenal sebagai gitaris dan penulis lagu grup Sheila on 7. Sedangkan Purwanto merupakan pentolan grup Vertigong dan Kua Etnika bersama seniman Djaduk Ferianto.
Tahun ini, program Musik Tradisi Baru kembali berlangsung. Ada berbagai konsep kreatif yang dimasak di dapur fombi sebagai komite dalam persiapan program ini. Yang jelas program MTB terus didukung untuk menjadi sebuah laboratorium kreasi bagi para musisi untuk bisa mengolah kekayaan musik tradisi dengan cara yang disukai masing-masing. Tentu ini menjadi sebuah proses pencarian bersama, proses menggali berbagai kemungkinan. Namun segala gagasan yang baik patutlah dicoba secara konkrit dan diberi ruang untuk berkembang. Itulah ide dasar dan harapan dari Musik Tradisi Baru dalam Festival Musik Tembi.
Selain program Musik Tradisi Baru yang akan berlangsung pada hari kedua FMT, tepatnya tanggal 22 Mei 2013, ada banyak musisi yang juga akan tampil di hari pertama dan ketiga FMT. Di antaranya grup Plenthong Konslet, Senyawa (Wukir Suryadi dan Rully Shabara), Gamelan Bali, Kolaborasi duet pianika Indonesia-Jepang (Makoto Nomura), Bad Cellists dan masih banyak lagi. Jadi, silakan datang ke Tembi Rumah Budaya dari tanggal 22-24 Mei 2013. Ditunggu ya!
Penonton pada Festival Musik Tembi 2012
Gardika Gigih Pradipta
Foto :Dokumentasi Fombi
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Sitok Srengenge dan Hari Leo Saling Silang Membaca Puisi(03/05)
- Keindahan Gitar Batik Memesona Tim foMbi dan Museum Musik Indonesia(03/05)
- Satukan Semangat untuk Musik Indonesia!, Begitulah Komitmen foMbi dengan Museum Musik Indonesia(02/05)
- Sekilas Mengenali Pemikiran Budaya Kuntowijoyo(02/05)
- Pameran Noir Et Blanc Alias Hitam-Putih, Cerita Hidup Pak Raden di Tahun 1960(01/05)
- Sekilas Pemikiran Budaya Umar Kayam(01/05)
- Jas Panjang Pesanan Sajian Studiklub Teater Bandung di Bentara Budaya Yogyakarta, Serpih Cerita Surealis yang Memukau(01/05)
- Membaca Puisi di Bulan Purnama(29/04)
- Macapatan Malam Rabu Pon Putaran ke-119 Jaman Masih Tetap Edan(29/04)
- Film Dokumenter Gemerlapan di Balik Cahaya tentang Misbach Yusa Biran(26/04)