Memilih Hari
Untuk Minggu Depan
(5 Agustus 2012 – 11 Agustus 2012)

Kitab Primbon adalah ‘ilmu titen’ niteni kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup Jika kejadiannya baik, maka hari dan pasaran saat terjadinya kejadian tersebut dianggap dan dicacat sebagai hari yang baik. Demikian pula sebaliknya, jika kejadian jelek bahkan sangat jelek, maka hari dan pasaran saat terjadinya peristiwa tersebut dianggap dan dicacat sebagai hari yang jelek atau sangat jelek. Ada tiga kriteria hari dan pasaran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu: 1. hari dan pasaran yang baik, 2. hari dan pasaran yang kurang baik dan 3. hari dan pasaran yang tidak baik.

Berkaitan dengan niteni hari, menurut catatan kitab Primbon Betaljemur Adammakna dalam satu minggu ke depan yaitu, mulai hari Minggu 5 Agustus 2012 sampai dengan hari Sabtu 11 Agustus 2012, atau dalam kalender Jawa Minggu Legi, tanggal 17, bulan Pasa tahun 1945 Wawu sampai dengan Sabtu Paing, tanggal 23, bulan Pasa tahun 1945, semua hari baik adanya, dengan perincian sebagai berikut :

Minggu Legi, 5 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 17, bulan Pasa tahun 1945 Wawu, (terhitung mulai Sabtu sore jam 18.00 s/d Minggu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Senin Paing, 6 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 18, bulan Pasa tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Minggu sore jam 18.00 s/d Senin sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Selasa Pon, 7 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 19, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Senin sore jam 18.00 s/d Selasa sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Rabu Wage, 8 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 20, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Selasa sore jam 18.00 s/d Rabu Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Kamis Kliwon, 9 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 21, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Rabu sore jam 18.00 s/d Kamis Sore jam 18.00), baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Jumat Legi, 10 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 22, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Kamis sore jam 18.00 s/d Senin Sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Sabtu Paing, 11 Agustus 2012, kalender Jawa tanggal 23, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu (terhitung mulai Jumat sore jam 18.00 s/d Sabtu sore jam 18.00),baik untuk berpergian dan berbagai macam keperluan.

Walaupun ‘ilmu titen’ yang berhubungan dengan perhitungan hari tidak dapat dijelaskan dengan logika, untuk berbagai keperluan penting, terlebih untuk upacara mantu, kebanyakan orang lebih mantap memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan baik daripada memilih dan menggunakan hari yang dikategorikan kurang baik atau pun tidak baik.

Bagi bayi yang lahir pada antara hari Minggu 5 Agustus 2012 sampai dengan Sabtu 11 Agustus 2012 atau Minggu Wage, tanggal 17, bulan Pasa sampai dengan Sabtu Kliwon, tanggal 23, bulan Pasa, tahun 1945 Wawu, termasuk di dalam Wuku Warigagung, wuku nomor 8.

Memilih Hari Untuk Minggu Depan
Penggambaran Wuku Warigagung adalah sebagai berikut:
Warigagung (kiri) menghadap Batara Maharesi yang diapit rumah gedong di muka dan di belakang.
Ada burung betet terbang di atas pohon cemara
(karya herjaka HS)

Ciri-ciri wuku Warigagung adalah sebagai berikut :

  • Dewa yang menaungi wuku Warigagung adalah Batara Maharesi

  • Kelebihannya: umumnya hemat, pandai mencari nafkah, disimbolkan dengan gedong harta yang mengapit dirinya.

  • Kekurangannya: sombong, banyak bicara dan muluk-muluk.

  • Kayunya adalah pohon cemara, perwatakannya angkuh.

  • Burungnya adalah burung Betet, pekerja keras, rajin mencari rejeki.

  • Oleh karena kerja kerasnya, di hari tua akan menuai kebahagiaan dalam arti luas, digambarkan dengan umbul-umbul di belakang.

  • Wuku Warigagung menjaga benar-benar akan sandang dan pangannya, sehingga terkesan pelit. Pada masa hidupnya Wuku Warigagung ini mendapat beban yang berat.

Datangnya bahaya adalah dicelakai atau difitnah oleh keluarganya sendiri.

Hari naas : Minggu Legi,
Hari baik : tidak jelas.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat nasi gurih dang-dangan lauknya bebek putih dimasak gurih, dan nasi kuluban (gudangan) disertai doa keselamatan.

herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta