Tembi

Berita-budaya»Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

25 May 2011 07:44:00

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Bicara soal festival musik di Indonesia, ratusan bahkan ribuan sudah pernah diadakan baik di Jakarta maupun di kota-kota lain. Temanya berbeda-beda, ada festival musik pop, ada festival musik keroncong, ada festival musik tradisional, dan masih banyak lagi yang memakai genre musik lain. Tujuannya ya sama saja ingin memajukan musik indonesia dan memberi ruang kepada para pembuat karya dan musisi dalam negri. Hal Itu juga yang dilakukan oleh Tembi Rumah Budaya bersama FoMbi (forum musik Tembi) yang menggelar pagelaran Festival Musik Tembi 2011 bertema “Musik Tradisi Baru”. Pagelaran musik ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut (19-21 May 2011) di Tembi Rumah Budaya Jogjakarta.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Festival Musik Tembi ini pun tak melulu berisi pagelaran atau panggung musik, workshop musik, dengan tujuan edukasi dan komunikasi musik bersama pakar dan pelaku musik pun berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat. Jelas saja, bersama Rahayu Supanggah si komponis handal yang khususnya berkarya dengan musik tradisional rasanya sangat pas dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan diskusi musik. Ada lagi Remy Soetansyah sebagai pengamat musik, yang juga membagi ilmunya soal bagaimana musik bisa diterima dan tentunya dinikmati pendengar. Satu lagi yang tak kalah menarik, Oni Krisnerwinto sebagai pengamat dan pelaku musik, ia berbagi pengalaman mengenai perpaduan musik tradisional dan musik modern dalam industri musik yang sudah dijalaninya sampai sesukses sekarang.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Jujur saja saya sebagai anak muda penikmat musik yang sudah dijejali musik industri ala anak band sempat pesimis dengan festival musik yang mengusung tema musik tradisi, artinya musisi disini menciptakan karya musik dengan diberi sentuhan musik tradisional yang menurut saya sudah nggak jaman dan kuno. Bagaimana bisa diminati apalagi dinikmati. Keraguan saya terjawab ketika Festival Musik Tembi ini berlangsung selama 3 hari, panggung musik pertama yang diadakan di Pendopo Tembi Rumah Budaya sukses menyedot perhatian kurang lebih 400 orang penonton datang untuk menyaksikan performance dari generasi muda yang mengusung musik tradisi.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Hari kedua, penonton yang datang tak kalah banyak, yang pasti sesuai pengamatan saya lebih ramai dari hari pertama. Di Amphitheater Tembi Rumah Budaya yang sederhana dengan pemandangan sawah membuat pagelaran musik ini semakin seru. Kelompok musik bernama Akar Liar yang anggotanya berasal dari berbagai daerah ini mencoba memberikan karya musik yang kaya instrumen seperti, Sampek, Saron, Gendang, Jimbe, Suling Sunda dan lainnya menghasilkan karya musik yang tak hanya kaya tapi bisa dinikmati. Kelompok musik lain yang masuk dalam nominasi festival ini seperti Soul Of Etania, Luca And Mo’ong, Orang Palu, Sobaya, dan lainnya juga memberikan karya yang tak kalah menarik, musik tradisi yang berkembang sesuai perkembangan jaman.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Malam puncak festival, artinya pembacaan nominasi dan pertunjukkan dari kelompok musik tradisi yang diundang secara khusus untuk menutup Festival Musik Tembi 2011. Ada kelompok Angklung Kridotomo (Malioboro), Etnicholic, Romel & Friends, sampai akhirnya pembacaan nominasi terpilih sebagai Penampil Favorite adalah Nadi Dada, Penampil Terbaik adalah Sobaya, dan Pencipta Karya Terbaik adalah Soul Of Etania. Meski mereka dipilih sebagai yang terbaik dan terfavorite, kedelapan peserta yang masuk dalam nominasi tetap memiliki karya yang baik, Oni Krisnerwinto sebagai pengamat mengatakan semua penampil dalam aspek penciptaan masih bereksplorasi teknis dan harmonis, ada juga beberapa kelompok yang memunculkan ekspresi musikal yang sama sekali tak terkendala dengan teknis dan panggung.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Apapun hasilnya, tiga malam Festival Musik Tembi membuat saya yakin, bahwa musik tradisi tidak akan pernah mati, musik tersebut akan berjalan beriringan sesuai dengan perkembangan jaman. Apalagi dengan adanya wadah seperti Tembi Rumah Budaya yang memberikan ruang dan kreativitas sebebas-bebasnya kepada para pelaku musik tradisi ini. Selamat dan sampai berjumpa pada Festival Musik Tembi 2012.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton

Natalia S.

Festival Musik Tembi 2011 Pagelaran Musik Tradisi Sihir Penonton



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta