Tembi

Berita-budaya»12 DALANG CILIK UNJUK GIGI DI UNY

18 May 2011 08:01:00

12 DALANG CILIK UNJUK GIGI DI UNYYogyakarta tidak pernah jeda dari kegiatan budaya setiap harinya, termasuk kegiatan budaya tradisional wayang kulit dalam bentuk festival. Bahkan, dalang yang tampil dalam setiap pagelaran wayang kulit tidak harus didominasi oleh orang dewasa. Anak-anak, sebagai penerus sebuah kebudayaan, termasuk budaya Jawa, juga turut andil mewarisi tradisi wayang kulit. Dan itu masih terus berjalan dan dilakukan di masyarakat budaya Jawa.

Seperti baru-baru ini, sebuah perhelatan akbar Festival Dalang Cilik (FDC) 2011 baru saja usai diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 7 Mei 2011 lalu. Festival yang12 DALANG CILIK UNJUK GIGI DI UNYberlangsung 3 hari sejak tanggal 5 Mei tersebut dilaksanakan dalam rangkaian Dies Natalis UNY ke-47, digelar di pendopo belakang Gedung Pusat kompleks kampus Karangmalang, Yogyakarta. Festival dalang cilik digelar dengan tujuan utama memberi motivasi pendidikan dan kecintaan anak terhadap potensi seni budaya tradisional, khususnya wayang kulit.

Pada FDC kali ini, diikuti oleh 12 dalang cilik dari berbagai daerah di Jawa (DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), dengan menampilkan berbagai lakon yang menarik. Para peserta tersebut adalah: 1. Raka Alfirdaus Hikmatyar (Sukoharjo) membawakan lakon Gathutkaca Jedhi; 2.12 DALANG CILIK UNJUK GIGI DI UNYCendekia Ismatuka S (Surakarta), dengan lakon Bima Bungkus; 3. Hanan Wisma Dwi Atmaja (Bantul), dengan lakon Senggana Duta; 4. Galih Wahyu Sejati (Wonosobo), dengan lakon Antasena Winisudha; 5. Fajar Tri Nugroho (Klaten), dengan lakon Wahyu Tri Marga Jaya; dan 6. Bimo Anggoro (Nganjuk), dengan lakon Wahyu Cakraningrat.

Sementara peserta selanjutnya adalah: 7. Sigit Tri Purnomo (Bantul), dengan lakon Kangsa Adu Jago; 8. Prasetyo Banar Wicaksono (Sleman), dengan lakon Aji Narantaka; 9. Wahyu Catur Pamungkas (Bantul), dengan lakon Aji Narantaka; 10. Sulthan Dzaky Trisnaji (Cilacap), dengan12 DALANG CILIK UNJUK GIGI DI UNYlakon Bratasena Ngaji; 11. Dipa Bagas Mahardika (Surakarta), dengan lakon Anoman Duta; dan 12. Vicky Wahyu Hernawan R. (Surakarta), dengan lakon Cupu Manik Astagina.

Semua peserta tampil pada pagi hingga sore hari. Masing-masing peserta diberi waktu tampil sekitar 1,5 jam untuk mementaskan lakon yang dibawakannya. Peserta nomor urut 1—4 tampil pada hari pertama (5/5), nomor 5—8 tampil pada hari kedua (6/5), dan nomor 9—12 tampil pada hari terakhir (7/5). Setiap peserta diberi kesempatan untuk membawa niyaga sendiri. Namun, panitia juga sudah menyediakan niyaga (penabuh) lengkap termasuk sinden, sehingga peserta tinggal tampil.

12 DALANG CILIK UNJUK GIGI DI UNYLakon-lakon yang ditampilkan sesuai dengan usia mereka, yakni lakon yang banyak mengandung ajaran budi pekerti, pesan-pesan moral, dan pendidikan karakter positif, seperti anak harus menuruti pesan dan ajaran orang tua, berbudi pekerti baik, tidak boleh jahat, saling menolong sesama, mengutamakan kejujuran, dan sebagainya. Demikian kata Dekan FISE, Sardiman AM MPd, selaku penanggung jawab festival.

Pada acara festival ini, penampilan mereka dinilai oleh para Juri, yang terdiri dari: Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (Guru Besar UNY), ML Suteja, dan Muh. Mukti, M.Hum. Dari hasil penampilan mereka, Juri mengambil 3 terbaik sebagai Juara I, II, dan III, yakni: Bima Anggoro (Nganjuk, Jawa Timur), Sigit Tri Purnomo (Bantul, DIY), dan Cendekia Ismatuka S. (Surakarta, Jawa Tengah). Sementara Juara Harapan I dan II, disabet oleh Dipa Bagas Mahardika (Surakarta, Jawa Tengah) dan Raka Alfirdaus Hikmatyar (Sukoharjo, Jawa Tengah).

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta