- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Berita-budaya»Konser Keroncong Bentara Budaya Upaya Lestarikan Musik Keroncong
19 May 2011 07:46:00Musik keroncong ditilik dari historisnya berasal dari sejenis musik portugis yang dikenal sebagai Fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Malam itu, Kamis (12/5/2011) di Bentara Budaya Jakarta, beberapa komunitas keroncong di Jakarta yang awalnya bertemu di dunia maya menggelar konser musik keroncong. Tidak dapat dipungkiri bahwa musik keroncong yang juga merupakan warisan budaya bangsa ini tidak banyak yang menggemari, apalagi dikalangan anak muda jaman sekarang. Tapi malam itu, Batavia Mood, Laras Swara, dan Kelompok Musik Taman Suropati membuktikan musik keroncong bukan hanya milik orang tua.
Kelompok Laras Swara didirikan pada 5 September 2009, dan merekrut para profesional muda dari latarbelakang profesi yang berbeda namun memiliki kepedulian yang sama tentang musik keroncong. Sedangkan Batavia Mood adalah kelompok musik keroncong yang resmi berdiri pada 7 Agustus 2009 oleh AE Sugeng Dwiharso (Ages Biola) bertujuan melengkapi usaha Taman Suropati Chamber yang khusus menampilkan lagu-lagu daerah dan nasional termasuk keroncong. Malam itu, pagelaran dibuka oleh kelompok keroncong Batavia Mood dan Laras Swara, dua kelompok musik keroncong ini mengawali konser dengan membawakan lagu-lagu keroncong lawas.
Semakin malam, Batavia Mood mulai membawakan lagu-lagu pop dengan iringan musik keroncong, lagu milik Koes Plus berjudul Ku Jemu dibawakan dengan apik oleh Batavia Mood. Di tengah-tengah konser, Ages pemimpin kelompok ini bercerita tentang perjuangannya membangkitkan musik keroncong terutama di kalangan generasi muda. Selain itu ia membagi ilmu tentang musik keroncong, bagaimana rentak dan bentuk melodinya, klasifikasi musik keroncong dan alat apa saja yang digunakan dalam memainkan musik ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan performance dari seorang pemuda yang naik ke atas panggung dengan tampilan ala anak band, lengkap dengan jeans dan sepatu bootsnya. Malam itu ia membawakan lagu ‘Mau Dibawa Kemana’ milik band Armada dengan iringan musik keroncong. Kali ini lagu milik Armada terdengar berbeda dan lebih unik.
Acara seperti ini diharapkan ada rutin untuk membangun keinginan generasi muda menjaga musik warisan budaya bangsa dan memperkaya khasanah musik Indonesia. Jangan hanya terpaku dan mencontoh musik dari luar, tetapi lebih mencintai produk Negri sendiri. Ages selaku pimpinan Batavia Mood berharap pagelaran musik keroncong di Bentara Budaya Jakarta ini bisa menjadi sumbangan yang diberikan untuk musik Indonesia.
Natalia S.
Artikel Lainnya :
ALUN-ALUN KIDUL TAHUN 1920(17/10) - KLIPING (12/10)
- Mengenali Tanda-tanda Fisik Wanita(07/07)
- JL. SURJOTOMO 1895(17/10)
- TEMPE BENGUK BACEM(05/10)
- DOLANAN GULA GANTHI-1 (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-58)(19/04)
- Tanda Wanita Yang Banyak Rejeki(14/07)
- Denmas Bekel(31/03)
- KAYA DHENGKUL IKET-IKETAN(23/08)
- Jejak Pangan. Sejarah, Silang Budaya dan Masa Depan(09/09)