- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-tempo-doeloe»JL. SURJOTOMO 1895
17 Oct 2007 09:55:00Djogdja Tempo Doeloe
JL. SURJOTOMO 1895
Yogyakarta, yang dulu bernama Ngayogyakarta Hadingrat, sebagai negeri jawa memang berdiri sejak tahun 1755, pada saat Mataram dipecah menjadi dua, yakni Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Sebagai daerah yang mempunyai kekuasaan sendiri, Ngayogyakarta Hadiningrat memilih nama-nama jalan yang hingga sekarang nama jalan itu masih bisa ditemui, meskipun kondisi sekitarnya sudah jauh berubah. Lihatlah misalnya, Jl. Surjotomo (sekarang ditulis Suryotomo), yang membentang dari perempatan Gondomanan, sampai perempatan, sekarang hotel Melia Purosani.
Jl. Surjotomo 1895, setidaknya seperti terlihat pada gambar berikut, identitas bangunan jawanya masih bisa dilihat, dan sudah barang tentu, lalu lintasnya belum ramai, bahkan belum padat. Hotel Melia Purosani pun belum ada, karena bangunan hotel itu baru beberapa tahun yang lalu berdiri.
Nama Jl. Surjotomo sekarang masih di pakai, hanya saja penulisannya menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang telah disempurnakan, sehingga ditulis Jl. Suryotomo. Di kawasan jalan ini, yang terbelah menjadi dua, sehingga lalu-lintasnya hanya satu arah, sebelah berat khusus arah ke utara dan sebelah timur, khusus untuk ke arah selatan. Kawasan jalan ini penuh sesak dan setiap kali macet. Jalan yang sempit ini memang tidak lagi bisa ditemui seperti terlihat pada gambar berikut terlampir, tetapi semuanya bangunan baru, selain hotel, ada juga bangunan diskotik, misalnya. Disamping kiri kanan kawasan jalan dipakai untuk parkir, sehingga lengkaplah kemacetan sekaligus kesemrawutan sepanjang Jl. Suryotomo.
Hal yang telah disebut di atas, menunjukkan bahwa Ngayogyakarta Hadiningrat, yang sekarang dikenal dengan nama Yogyakarta, atau Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berubah, setidaknya seperti terlihat dalam foto/gambar terlampir.
Begitulah kota-kota memang selalu berubah, termasuk Yogyakarta.
Artikel Lainnya :
- NOMOR-NOMOR KENDARAAN DI YOGYA(01/01)
- SLONDHOK RENTENG PAK MUL, CAMILAN KHAS LAIN DARI SLEMAN(28/09)
- 21 Januari 2011, Figur Wayang - Semakin Renta(21/01)
- WISATAWAN DI KRATON YOGYA(27/06)
- Dolanan Boy-Boy-an-1 (Permainan Anak Tradisional-82)(29/05)
- Arsitektur Bukan Hanya Milik Orang Kaya(20/05)
- Abimanyu(13/05)
- Bisma (4) Tunas Cinta Bersemi(18/01)
SENI SONO 1915 DAN SENI SONO 2002(17/10) - 2 Maret 2011, Yogya-mu - KEMACETAN TOTAL DI JOGJA TINGGAL MENUNGGU WAKTU(02/03)