- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Yogyakarta-yogyamu»NOMOR NOMOR KENDARAAN DI YOGYA
01 Jan 2008 05:00:00Yogyamu
NOMOR-NOMOR KENDARAAN DI YOGYA
Orang sudah tahu bahwa di Yogya padat penduduk. Orang juga sudah tahu, selain padat penduduk, di Yogya padat kendaraan bermotor. Penduduk yang bermukim di Yogya memang berasal dari bermacam daerah. Bahkan warga dari negara lain bisa didapati tinggal di Yogya. Kiranya di Yogya pula bisa ditemukan nama-nama jalan yang menunjuk wilayah daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ada nama Jl. Sulawesi, Jl. Sumatra dan seterusnya.
Perihal padat kendaraan itulah yang barangkali membuat ruas jalan di Yogya seringkali macet. Memang tingkat kemacetan di Yogya tidak seperti di Jakarta. Kemacetan yang terjadi di Yogya bisa disebut masih dalam ukuran normal, setidaknya kalau merujuk Jakarta. Namun kalau rujukan menggunakan luas wilayah Yogya yang terbatas, kemacetan yang terjadi di Yogya tidak ditemukan pada tahun 1980-an. Artinya, hanya selang beberapa tahun, tidak sampai 20 tahun, di Yogya sudah terjadi kemacetan.
Memang kemacetan yang terjadi di Yogya tidak melanda seluruh tempat, hanya di sejumlah tempat. Celakanya, sejumlah tempat yang sering macet adalah di wilayah jalan-jalan strategis. Misalnya, di jalan Gondomanan, di Jl. Malioboro, di Jl. Solo (Urip Sumoharjo), di Jl. Kaliurang dan beberapa wilayah jalan lagi.
Kemacetan lalu lintas di Yogya, selain disebabkan luas jalan yang sempit, tetapi juga disebabkan jumlah kendaraan yang melebihi dari kapasitas jalan. Tingkat kelebihan kendaraan, salah satunya disebabkan karena tidak sedikit kendaraan yang ada di Yogya menggunakan plat nomor bukan Yogya. Mudah sekali menemukan nomor kendaraan yang di depannnya berinitial B, D, L, H, R, E G, KH dan seterusnya. Selain, tentu saja, kendaraan yang menggunakan nomor AB.
Kendaraan-kendaraan yang menggunakan nomor luar daerah Yogya ini, meski bukan yang utama, menambah jumlah kendaraan yang ada di Yogya. Mereka, nomor-nomor kendaraan luar daerah, menggunakan jalan yang ada di Yogya, tetapi pajaknya mengalir ke daerah di mana nomor kendaraan itu menunjuk daerah setempat. Misalnya, B menunjuk wilayah Jakarta. D menunjuk wilayah Solo, H. menunjuk wilayah Semarang, KH menunjuk wilayah Kalimantan Tengah dan seterusnya. Dari nomor-nomor kendaraan luar Yogya, yang mudah ditemukan adalah nomor kendaraan dengan initial B,D,H dan L, lainnya ada, tetapi tidak semudah nomor-nomor disebut itu ditemukan di jalan.
Yogya, rupanya bukan hanya di huni oleh beragam etnis dari wilayah Indonesia, tetapi juga “dihuni” kendaraan bermotor, yang jika dilihat dari nomornya menunjuk luar daerah Yogya.
Itulah Yogya.
Ons Untoro
Foto-foto: Didit
Artikel Lainnya :
- TONGSENG DAN SATE JAMUR(27/07)
- 16 Desember 2010, Kabar Anyar - SENDRATARI RAMAYANA DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UGM(16/12)
- Obrolan tentang Penciptaan Tari(16/04)
- Artist Residence ke- 8 Dias Prabu Figur Gendut Jadi Inspirasi(01/12)
MONOLOG PUTU WIJAYA KAKEK, CUCU, DAN KEMERDEKAAN(22/10) - Salatiga. Sketsa Kota Lama(21/09)
- Tembi dalam Program ACICIS(21/09)
- Musim Kering di Pinggiran Yogyakarta(31/10)
- Gulu Sapi Lada Hitam(08/10)
Kata-Kata Panas dari Beberapa Tembok Jogja(25/04)