HARI PAHLAWAN
Setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia memperingati hari Pahlawan. Demikian juga tahun 2011 ini, hari Kamis kemarin, 10 November, semua bangsa Indonesia banyak yang memperingati hari Pahlawan, dengan berbagai cara. Ada yang dengan melaksanakan upacara bendera di sekolah (seperti yang banyak dilakukan anak-anak sekolah dan pegawai negeri), ada yang memang menyantuni para veteran dan janda pahlawan yang masih hidup, dengan memberikan sembako, ada yang tabur bunga di Makam Pahlawan, dan sebagainya. Semua bentuk tadi sebagai tanda bakti jika pahlawan itu banyak jasanya terhadap negara, hingga negara bisa merdeka, lepas dari penjajah bangsa lain.
Zaman dulu, ketika menghadapi tahun 45, hingga kemerdekaan tahun 45, bahkan sampai melewati tahun 45, banyak rakyat Indonesia yang gugur di medan perang membela tumpah darah. Yang namanya pahlawan itu tidak hanya yang beranggota TNI saja, tetapi semua rakyat yang ikut memanggul senjata menumpas penjajah yang menguasai bumi pertiwi. Padahal mereka itu umumnya membela negara tanpa memiliki pamrih sedikitpun. Jadi ikhlas lahir batin. Sebab mereka itu sudah bosan menderita sengsara dijajah oleh penjajah yang berganti-ganti. Akan berbuat apa pun banyak terkendala aturan. Padahal hidup di negaranya sendiri. Hingga makan saja terus kekurangan, sebab sebagian harta benda bangsa ini telah diambil oleh panjajah dibawa ke negara asal penjajah.
Sayangnya, dengan banyaknya pahlawan yang gugur dibunuh penjajah tadi tidak disadari oleh para pemuda di zaman sekarang. Anak-anak muda sekarang tahunya hidup enak, semuanya kecukupan. Padahal untuk dapat mencukupi semua itu, yang pertama kali harus ada adalah merdeka. Setelah merdeka, diisi untuk membangun bangsa lewat sandang, pangan, papan, dan kebutuhan lainnya. Tetapi banyak para pemuda memiliki kepandaian untuk berbohong, korupsi, mabuk-mabukan, menghisap ganja, nyabu, mencuri, dan berbuat jahat lainnya. Apakah yang demikian itu justru tidak membuat kecewa, sedih, dan ngeri para pahlawan yang sudah meninggal, seupama mereka mendengarnya? Maka, dengan adanya hari Pahlawan, harus bisa digunakan sebaik-baiknya oleh para pemuda untuk ikut membangun negara, agar semua rakyat ikut merasakan hidup makmur dan sejahtera.
Teks oleh : Suwandi
Ilustrasi oleh : Sartono
Artikel Lainnya :
- Nilai Filosofis Kidung Pakeliran(03/10)
- Raja, Priyayi, dan Kawula. Surakarta 1900 - 1915(06/10)
- Bupati Jawa Pasca Perang Jawa Bupati Jawa Pasca Perang Jawa(05/06)
- JALAN NGABEAN 1886(13/04)
- MELINTAS JEMBATAN DI YOGYA(01/01)
- 22 September 2010, Perpustakaan - Perkembangan Peradaban Priyayi(22/09)
- Catatan Hari Baik dan Tidak Baik(23/02)
- 14 April 2010, Yogya-mu - SUASANA JOGJA DI LUAR KOTA(14/04)
- SENDANG PATIRTAN KAMULYAN DAN BERDIRINYA DUSUN BANGERAN, BANTUL(22/03)
- 26 Maret 2011, Denmas Bekel(26/03)