Bakal Terus Gumebyar

Bakal Terus Gumebyar

Tidak terasa usia Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta (SSJY) telah memasuki usia ke-21. Di usia itu, terjadi pasang surut kegiatan dan keanggotaan. Namun walaupun diterpa berbagai badai, termasuk pengaruh globalisasi yang semakin kuat dan deras, SSJY tetap ingin terus eksis dalam melestarikan dan mengembangkan sastra dan bahasa Jawa, khususnya di wilayah Yogyakarta. Banyak kegiatan yang dilakukan, salah satunya adalah bengkel sastra. Kegiatan ini mencoba mendidik kepada generasi muda yang cinta terhadap sastra dan bahasa Jawa untuk berkarya, seperti membuat geguritan, cerita pendek, macapat, sandiwara, novel, dan lainnya. Dari hasil bengkel sastra, banyak bermunculan sastrawan-sastrawan Jawa yang kemudian menuangkan karyanya itu dalam media-media cetak berbahasa Jawa, seperti Djaka Lodang, Pagagan, Jayabaya, Panyebar Semangat, Damarjati, Sempulur, dan sebagainya.

Bakal Terus Gumebyar

Bahkan beberapa anggota SSJY juga pernah mendapatkan hadiah sastra, seperti Rancage dan Yasayo. Sebut saja nama Djaimin K dan Turya Ragil Putra, dengan kumpulan puisinya, keduanya pernah mendapatkan penghargaan sastra bergengsi dari Yayasan Rancage pimpinan Ayip Rosyidi dari Jawa Barat, yang notabene penghargaan pertama diberikan kepada sastrawan-sastrawan sastra Sunda. Begitu pula dengan Ibu Suci, juga pernah mendapatkan penghargaan dari Yayasan Sastra Yogyakarta (Yasayo). Masih banyak anggota lain yang juga mendapatkan penghargaan sebagai pemenang lomba dan lainnya, bertingkat lokal dan regional.

Bakal Terus Gumebyar

Sanggar ini sebenarnya didirikan sebagai upaya untuk melestarikan bahasa dan sastra Jawa, serta mendorong generasi muda yang ingin mendalami bahasa dan sastra Jawa, agar kebih mencintainya. Demikian sambutan dari Sri Widati, tokoh senior SSJY yang pernah menjadi ketua sanggar ini selama 10 tahun di awal berdirinya sekaligus istri Prof. Dr. Joko Pradopo, Guru Besar FIB UGM saat menyampaikan refleksinya dalam peringatan Ulang Tahun SSJY ke-21 yang bertempat di aula Balai Bahasa Yogyakarta pada Minggu (19/2) lalu.

Bakal Terus Gumebyar

Saat ini ada sekitar 70 anggota aktif yang bergabung di SSJY. Sanggar ini akan terus berusaha mencetak penulis-penulis baru dari sastrawan muda. Dalam ultah kali ini, diramaikan berbagai pentas karya anggota, seperti parade baca geguritan (puisi Jawa), macapat, baca cerkak, dan teater dalam bahasa Jawa. Hadir sekitar 100 undangan dari berbagai kalangan, seperti pelajar SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Guru, pengarang, wartawan, dan elemen masyarakat lainnya. Demikian tutur Ketua SSJY Yohanes Adhi Satiyoko kepada Tembi. Dalam acara itu juga diawali dengan potong tumpeng. Harapannya, agar SSJY tetap lestari dan tetap berkarya membangun bangsa lewat budaya.

Bakal Terus Gumebyar

Pentas lain berupa tari Golek yang dibawakan oleh seorang pelajar dari SMAN 1 Pajangan Bantul. Sementara itu siswa SMA Taman Madya Jetis dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menampilkan teater geguritan dan macapat. Tema ultah kali ini adalah “Bakal Terus Gumebyar” atau dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti “Akan Terus Berkibar/Jaya”.

Suwandi




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta