Tembi

Yogyakarta-yogyamu»GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN, GEREJA BERWAJAH JAWA

16 Sep 2009 11:07:00

Yogyamu

GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN: GEREJA BERWAJAH JAWA (I)

Keletakan

Gereja dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus terletak di Dusun Jowilayan, Ganjuran, Bambanglipuro, Bantul. Jarak antara Kota Yogyakarta dengan lokasi gererja dan candi tersebut kira-kira 20 kilometer. Sedangkan bila diukur dari Kota Bantul lokasinya berjarak kira-kira 7 kilometer. Lokasi kompleks tersebut dapat dicapai melalui Jalan Parangtritis maupun Jalan Bantul.

Kondisi Fisik

Kompleks Gereja dan Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran menempati areal seluas kurang lebih 1300 meter persegi. Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran ini juga menderita rusak parah ketika terjadi musibah gempa, 27 Mei 2006 lalu. Untuk keperluan peribadatan maka dibuatlah kapel di depan Candi Hati Kudus Yesus. Kapel ini keseluruhan konstruksinya dibuat dari bambu. Sedangkan atapnya terbuat dari jalinan ijuk. Kapel yang berada di bawah naungan jajaran pohon cemara ini suasananya sejuk dan teduh.

Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran yang rusak parah karena gempa 2006 kini sudah dibangun kembali dengan gaya arsitektur yang berbeda. Kini gereja tersebut dibangun dengan gaya bangunan Jawa, yakni pendapa. Jadi Gereja Hati Kudus Yesus yang sekarang (baru) bersifat terbuka. Seperti diketahui bangunan yang dinamakan pendapa tidak memiliki dinding sebagai penyekat atau penutup ruang.

Interior bangunan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini dibuat seperti istana-istana di Jawa. Cat yang mendominasi interiornya adalah cat dengan warna pareanom (hijau,kuning, dan putih). Empat buah tiang penyangga di tengah (saka guru) pada ruangan ini merepresentasikan empat orang penulis Injil yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Saka guru dari gereja ini memiliki ketinggian sekitar 6 meteran. Ketebalannya sekitar 50 Cm x 50 Cm.

Di samping saka guru pada sisi luar (antara atap emperan dan ujung atap utama) juga terdapat pilar-pilar penyangga lain yang berukuran lebih pendek. Pilar-pilar tersebut berjumlah 7 buah pada sisi timur. Demikian pula pada sisi depan. Sedang pilar terluar (teras) masing-masing berjumlah 8 buah. Pada sisi paling barat dari ruangan gereja terdapat ruang lebar yang digunakan untuk menempatkan gamelan sebagai pengiring gending atau lagu-lagu liturgis.

Tumpangsari pada kemuncak saka guru dihias dengan ukiran yang rumit dan sangat indah. Ukiran-ukiran di gereja ini dikerjakan langsung oleh pemahat-pemahat kayu dari Jepara. Selain tumpang sari, langit-langit gereja juga dibuat demikian indah dan merenik.

Tabernakel (tempat hosti) di ruangan gereja juga dibuat menyatu dengan gaya kejawaan gereja ini. Arca atau patung malaikat yang menjaga atau mendampingi tabernakel tersebut dibuat dengan gaya dan perwajahan Jawa. Demikian pula patung Yesus Kristus juga dibuat dengan gaya dan perwajahan seperti raja Jawa. Patung Bunda Maria pun dibuat dengan gaya serupa. Jadi lebih mirip ratu-ratu di kerajaan-kerajaan Jawa dengan kanak-kanak Yesus yang juga berpenampilan seperti kanak-kanak anak Jawa. Patung tersebut menggambarkan bahwa Tuhan adalah Raja segala bangsa. Oleh karena itu patung tersebut sering disebut Sampeyan Dalem Sang Maha Prabu Yesus Kristus Pangeraning Para Bangsa. Artinya adalah Tuhan Yesus Raja Segala Bangsa. Sedang patung Bunda Maria disebut sebagai Dyah Mariyah Ibu Ganjuran.

Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus awalnya dibangun pada tahun 1924 dan selesai 1927. Arsitek gereja tersebut bernama J. Yh. Van Oyen. Setelah gereja berdiri kemudian diberkarti oleh Mgr. Van Velsen selaku Uskup Agung Jakarta pada waktu itu. Pada saat itu Semarang belum menjadi keuskupan. Pemberkatan gereja ini dilakukan pada tanggal 11 Februari 1930. Hanya saja gereja yang dibangun pada tahun tersebut rusak total akibat gempa tahun 2006. Untuk kompleks candi sendiri mulai dibangun pada tahun 1927.

bersambung

foto dan teks a sartono

sumber:
Abdi Tyas Dalem Hati Kudus Tuhan Yesus Candi Ganjuran, t.t., Doa-doa untuk Ziarah di Ganjuran, Yogyakarta: tanpa nama penerbit.
Obed Asmoditomo dan Agustinus Sunarto, 2001, Hati Kudus Tuhan Yesus dari Ganjuran, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta