Tembi

Berita-budaya»A SLICE OF INDIA

15 Nov 2011 07:32:00

A SLICE OF INDIATentulah kita mengenal negara India. Sebagai bangsa, sudah sejak lama kita saling bersahabat. Soekarno, Presiden I kita, sangat dekat dengan pemimpin India. Persahabatan antara India dan Indonesia telah terjalin selama 60 tahun. Untuk memperingati persabatan itu Kedutaan India Di Jakarta mengadakan rangkaian acara yang dikemas dalam ‘A Slice Of India’. Acara dilakukan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasumantri UGM, Rabu (9/11) lalu dengan menampilkan sejumlah kegiatan.

‘Slice Of India’ agaknya hendak menunjukkan kebudayaan India yang memiliki pengaruh di Indonesia, atau setidaknya adaA SLICE OF INDIAkemiripan antara budaya India dan Indonesia, khususnya Jawa, terutama pada tarian Ramayana. Memang, epos Ramayana dan Mahabarata, sampai hari ini merupakan kisah yang tidak pernah berhenti untuk dipentaskan di Indonesia, khususnya di Jawa. Namun, nilai-nilai yang dihadirkan telah melebur menjadi nilai-nilai Jawa, bukan lagi mengambil seutuhnya nilai-nilai dari India.

‘A Slice Of India’ yang diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasumantri UGM menampilkan beberapa mata acara, misalnya menyajikan tari klasik ‘Kathak’ dan Bharat Natnyam’. Pertunjukan selama 15 menit untuk tarian klasik itu memikat banyak hadirin yang hadir. Ekspresi penarinya khas India, penuh senyum, dan seolah menampakan kebahagiaan.

Pertunjukkan tari ‘Kathak’ yang tidak lepas dari bunyi gelang-gelang yang dikenakan di kaki penarinya, memberikan irama yang menakjubkan. Di sela-sela tarian ‘Kathak’ masih tampil, tepuk tangan hadirin menambah semangat penarinya untuk terus tampil. Pada saat bersamaan, pertunjukan musik tradisional tabla dan sitar belum selesai, sehingga sekaligus mengirimi tarian ‘KathA SLICE OF INDIAak’. Yang menarik, penabuh tabla diminta oleh sang penari untuk merespon bunyi gelang yang dikenakan di kaki, sehingga dua bunyi, tabla dan gelang-gelang saling merespon.

Seperti Indonesia memiliki pakaian khas di daerah masing-masing. Di India pun, masing-masing daerah mempunyai pakaian khas dalam berbagai jenis. Dalam ‘A Slice Of India in UGM’ ini, ditampilkan pula peragaan beragam jenis pakaian khas dari India, yang diperankan oleh para mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Direktur Pusat Kebudayaan di India di Jakarta, Zahur Zaidi, mengakui bahwa Indonesia dan India mempunyai banyak kesamaan. Kedua negara ini sama-sama memiliki beragam agama dan kebudayaan.

Selain musik tradisional dan tari, pada ‘A Slice of India’ ditampilkan pula demo masak, demontrasi Yoga dan pemutaran film animasi Gathotkaca yang durasinya 100 menit. Pada acara itu pula disuuguhkan minuman teh tarik.

Dalam rangkaian acara ini pula, pada malam harinya di Prambanan diselenggarakan kolaborasi Ramayana Indonesia dan India.A SLICE OF INDIA

Dari rangkaian upaya ‘mengenalkan’ kebudayaan India di Indonesia, setidaknya menumbuhkan keyakinan kita, bahwa kebudayaan di Indonesia, seperti Ramayana, atau candi-candi Hindu dan Budha, adalah produk kebudayaan Jawa pada masa lalu. Simbol-simbol budaya masa lalu itu bukan ‘potongan dari India’, atau bahkan ‘meniru’ dari India, sehingga, kita seperti hendak ditunjukkan, bahwa kebudayaan yang ‘asli’ ada di India,

Kita harus yakin, bahwa kebuadayaan Indonesia dan India berbeda. Bukan yang satu meniru yang lainnya. Kalaupun ada kemiripan, bukan karena meng-copy. Kita juga harus yakin, berbeda kebudayaan tidak ada hubungannya dengan baik dan buruk. Berbeda ya berbeda. Semuanya bisa sama baik dan sama buruk.

Sudah 60 tahun bangsa Indonesia bersahabat dangan bangsa India. Semoga masing-masing kebudayaan saling mengotmati dan menghargai.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta