Tembi

Bale-inap-pulosegaran»PEPES JAGO KLURUK DI PULO SEGARAN

16 Mar 2009 07:19:00

Menu Pulo Segaran

"PEPES JAGO KLURUK" DI PULO SEGARAN

Jenis menu pepes bukanlah hal yang baru. Orang sering mendengar dan menikmatinya. Namun biasanya, yang di pepes adalah ikan air tawar. Pepes kali ini, mencoba mengolah jenis lain, ialah ayam jago. Maka, nama menunya pun menunjuk pada barangnya, ialah “Pepes Jago Kluruk”. Kukuryuk. Nyam..nyam.

Dimana ‘Pepes Jago Kluruk’ bisa ditemukan?

Mudah dicari. Kalau kebetulan sedang di Yogya, pastilah mengenal jalan Parangtritis. Pada jalan ini, di jarak tempuh 8,5 Km ada Rumah Budaya Tembi, yang didalamnya terdapat restoran ‘Pulo Segaran’. Disinilah ‘Pepes Jago Kluruk’ bisa dipesan. Kalau ditulis lengkap jalannya, Rumah Budaya Tembi, Jl. Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbuhharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Menu ‘Pepes Jago Kluruk’ ini mengambil formula bumbu yang sama. Artinya khas bumbu pepes. Hanya yang tersedia dibungkusan daun pisang yang telah dimasak pepes, terdapat daging ayam jago. Bukan kepala jago. Ketika menikmatinya: ‘Rasanya Nendang’

Di Rumah makan ‘Pulo Segaran’ ini memang tidak hanya menyediakan jenis menu ‘Pepes Jago Kluruk’, tetapi juga ada menu lain yang, mungkin, agak mengagetkan bagi orang awan, namun hal biasa bagi para kuliner. Misalnya, ada jenis menu daging bajing (tupai) yang disajikan dalam bentuk sup. Pendeknya, sup bajing (tupai). Orang yang tidak terbiasa, mungkin akan terperanjat. Tetapi bagi orang yang mengenal dan sering berburu bajing sampai ke desa-desa, akan bergumam: Ini dia.

Daging “Pepes Jago Kluruk” sudah sangat lunak. Membuka bungkusan daun pisang, sebagai ciri khas dari menu pepes, dengan segera lidah akan ‘meminta’ untuk mengecapnya. Menu ‘Pepes Jago Kluruk’, satu porsi, termasuk sepiring nasi hanya seharga Rp 9000,-. Akan lebih terasa nendang lagi rasanya, jika dalam menikmati pepes jago kluruk disertai teh poci, atau jenis minuman Jawa lainnya, misalnya ‘wedang secang’ atau ‘wedang uwuh’.

Bagi orang yang tidak suka pedas, ‘Pepes Jago Kluurk’ bisa dinikmati. Karena, meski pakai cabe, tetapi tidak membawa rasa pedas. Kalau memerlukan rasa pedas, tinggal ditambahi sambail trasi, atau sambal tomat. Lengkap deh, rasa pedasnya. Dan, sambil menyuruput teh poci: seperti kembali ke masa lalu.

Di Yogya memang ada beragam jenis warung dan restoran yang menyajikan menu dari beragam lokal. Pulu Segaran, tampaknya hendak melakukan eksplorasi pada menu-menu yang ‘dilupakan’, atau mungkin, menu yang ‘kurang lazim’ untuk restoran. Atau sesungguhnya, bisa pula dimengerti, menu di ‘Pulo Segaran’ adalah upaya untuk mengenali kutur lokal pada masa lalu, yang ditapaki pada makanan. Karena, dari makanan, orang bisa mengenali jenis kultur satu masyarakat tertentu.

Dan, ‘Pepes Jago Kluruk’, rupanya mengingatkan pada kebiasaan orang Jawa, setidaknya di desa-desa, kapan sudah ada jago kluruk (ayam berkokok) artinya pagi sudah mulai tiba. Karena itu segera bangun dari tempat tidur. Namun, kalau jago kluruk ditengah malam hari, artinya, ada ‘perawan hamil’. Ah.

Karena sekarang sudah sulit menemukan jago kluruk di pagi hari. Makanya, nikmati saja ‘Pepes Jago Kluruk”. Kukuruyuk………..Kenyang.

Ons Untoro




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta