Gladhen Tembang Macapat (7)

Selain makanan dan minuman, orang hidup membutuhkan ajaran kehidupan. Semar sedang mengajarkan kearifan lokal lewat tembang Macapat di Pendapa Tembi Rumah Budaya. (lukisan Herjaka HS 2012)
Selain makanan dan minuman, orang hidup membutuhkan ajaran kehidupan.
Semar sedang mengajarkan kearifan lokal lewat tembang Macapat
di Pendapa Tembi Rumah Budaya. (lukisan Herjaka HS 2012)

Tembang Mijil termasuk tembang yang mempunyai struktur sederhana. Syair dalam satu putaran tembang berjumlah enam baris. Keenam baris tersebut disebut ‘pada.’ Sedangkan masing-masing baris disebut gatra.

Gatra 1, terdiri dari 10 guru wilangan (suku kata) dengan guru lagu wulu (diakhiri huruf i)
Gatra 2, terdiri dari 6 guru wilangan, dengan guru lagu taling-tarung (diakhiri huruf o)
Gatra 3, terdiri dari 10 guru wilangan, dengan guru lagu taling (diakhiri huruf e)
Gatra 4, terdiri dari 10 guru wilangan, dengan guru lagu wulu
Gatra 5, terdiri dari 6 guru wilangan, dengan guru lagu wulu
Gatra 6, terdiri dari 6 guru wilangan, dengan guru lagu suku

Pada umumnya tembang Mijil mempunyai watak haru, ngelangut, prihatin, tetapi juga bisa ceria, tergantung isi syairnya.

Menurut buku Macapat yang dihimpun oleh B. Arintaka, jenis tembang mijil ada 9 yaitu:

  1. Mijil Sekarsih, Slendro Sanga

  2. Mijil Rara Manglong, Pelog Nem

  3. Mijil Kingkin, Pelog Barang

  4. Mijil Tinjomaya, Slendro Sanga

  5. Mijil Dhomas, Slendro Sanga

  6. Mijil Wedharingtyas, Pelog Nem

  7. Mijil, Pelog Nem

  8. Mijil Dongleh, Pelog Barang

  9. Mijil Ludira, Pelog Barang

Untuk kali ini yang dipakai gladhen tembang adalah tembang ‘Mijil Raramanglong’. Syair tembang mengambil dari teks tembang memule untuk Mbah Djoyo Sumarto, yang sudah dibaca pada acara Macapatan Malem Rebo Pon putaran 114, di pendapa Tembi Rumah Budaya pada bulan Oktober 2012, sebanyak tujuh ‘pada’ dengan rincian sebagai berikut:

Gladhen Tembang Macapat (7)

(Sudah lama beliau Mbah Djoyo menderita sakit
tidak tega melihat raganya
berbaring tak berdaya di tempat tidur
hambar kosong sepi
hatinya sedih)

2. Niatipun sru jumangkah nenggih
tindhak kloyong-kloyong
amapakke pletheking srengenge
rikalane suku napak siti
pepes raga jati
dhawah anggelimpung

(niatnya mau melangkah berjalan-jalan
menyongsong matahari pagi
namun ketika kaki menyentuh tanah
tidak kuat lagi menahan tubuhnya
ia jatuh tergelimpang)

3. Kadang mitra brayat miwah yogi
sumarah Hyang Manon
nyuwun luber sih kawelasan-Ne
ring pangentheng ingkang gerah yekti
satuhu mlas-asih
rina miwah dalu

(para saudara, keluarga serta anak pasrah kepada Tuhan
mohon belas kasihanNya
memberi keringanan atas sakitnya
sungguh pantas dikasihani
siang serta malam)

4. Anglenggana sajroning panggalih
mangga mangsa borong
yen ta mila dipun kersakake
tan ateges wus wegah leladi
kados pundi malih
tulisnya wus rampung

(menyadari di dalam hati pasrah seutuhnya
jika memang sudah dikehendaki
bukan berarti sudah tidak mau melayani
habis bagaimana lagi
karyanya sudah selesai)

5. Wolu elas wulan dasa enjing
dinten Kamis Kliwon
simbah Djoyo sowan Pangerane
gung kluwarga iklas lahir batin
anandang rudatin
nging estu jumurung

(delapan belas bulan sepuluh pagi
hari Kamis KliwonSimbah Djoyo menghadap Tuhannya
keluarga besar iklas lahir batin
suasana duka tetapi lega)

6. Pra sumitra kakung miwah estri
ngurmati sang layon
sinartanan donga apurane
mugi-mugi Mbah Djoyo swargi
linuwaran saking
bebenduning luput

(para kerabat laki-laki dan perempuan
menghormati jenazah
memaafkan segala kesalahan dan mendoakan
semoga Mbah Djoyo almarhum
dibebaskan dari hukuman salah)

7. Ing Ngarsane Sang Hyang Maha Jati
kawula nyenyadhong
lumunturing sih palimirmane
ring aksama kang dumugeng janji
kepareng manunggil
ing bangsal swarga gung

(Dihadapan Tuhan Maha Kuasa
hamba memohon belas kasihan dan ampunan
bagi yang meninggal
sehingga diperkenankan
menjadi satu di bangsal agung surga)

Keterangan: notasi tembang yang ditulis di atas memakai nada gamelan Jawa (nada Pentatonik). Biasanya instrument gamelan yang untuk ninthing atau membidik nada adalah Gender Barung. Jika tidak ada gamelan, dapat mengunakan gitar atau piano (nada Diatonik) dengan padanan nada sebagai berikut.

Pentatonik Diatonik
Gamelan Piano/Gitar
1 (ji) = 3(mi)
2 (ro) = 4 (fa)
3 (lu) = 5 (sol)
5 (ma) = 7 (si)
6 (nem) = 1 (do)

herjaka HS




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta