Judul : Paririmbon Sunda
Penulis : Drs. Emon Suryaatmana, dkk
Penerbit : Depdikbud, 1992/1993, Jakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : ix + 182

Paririmbon Sunda

Masyarakat Sunda memiliki budaya khas yang tidak terlepas dari bingkai budaya Nusantara. Naskah kuno yang diklasifikasikan kepada jenis paririmbon adalah salah satu bentuk kepandaian atau sistem pengetahuan yang dimiliki masyarakat Sunda pada periode tertentu.

Paririmbon diartikan sebagai catatan-catatan yang memuat hal-hal khusus yang ada kaitannya dengan sistem kepercayaan. Di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya masyarakat yang pernah ada dan masih hidup sampai saat ini. Isi naskah paririmbon sangat jelas menggambarkan sikap hidup masyarakat Sunda, yaitu pandangan bahwa hidup ini telah ditakdirkan oleh Sang Pencipta, lengkap dengan perwatakan serta pernasiban yang dapat dibaca melalui hari kelahiran, waktu pasaran, bulan dan tahun. Bahkan orang dapat membaca perwatakan dan pernasiban seseorang dari namanya saja. Paririmbon Sunda ini berisi:

  1. Sistem penanggalan/kalender, digunakan terutama dalam hal perhitungan yang ada kaitannya dengan ramalan baik buruk bila akan melakukan suatu pekerjaan, misal mendirikan rumah, hajatan dan lain-lain.
  2. Perhitungan tanggal dan hari keselamatan serta rejeki berdasarkan arah mata angin. Ada tanggal dan hari-hari tertentu setiap bulan yang dianggap membawa nahas dan sebaliknya yang membawa keberuntungan. Ada pula arah mata angin tertentu yang harus dituju agar memperoleh rejeki. Perhitungan ini disusun setiap bulan dalam waktu satu tahun.
  3. Perhitungan nasib seseorang berdasarkan nama. Dari perhitungan nama dapat diramalkan nasibnya, seperti perjodohan, pekerjaan, rejeki, keselamatan dan lain-lain.
  4. Perhitungan watak manusia berdasarkan nama. Berdasarkan namanya seseorang dapat diketahui watak baik dan buruknya.
  5. Hari kelahiran bayi dan pernasibannya. Setiap bayi diramalkan mempunyai watak dan nasib yang berbeda-beda berdasarkan saat kelahirannya.
  6. Perhitungan dalam bertanam padi. Bila menginginkan tanaman padi tumbuh dengan baik dan panenan memuaskan, maka harus melaksanakan dan mematuhi perhitungan yaitu saat yang diangap baik, sejak awal yaitu persiapan tanam sampai penyimpanan hasil panen.
  7. Perhitungan mencari barang hilang. Dengan menghitung hari, pasaran dan tanggal saat barang hilang dapat diramalkan apakah barang dapat kembali atau tidak, siapa yang membawa serta dibawa ke mana.

Paririmbon ini bagi yang benar-benar percaya dan meyakini dapat menimbulkan sikap fatalistik atau kurang rasional. Misalnya tidak berusaha secara sungguh-sungguh untuk memperbaiki kehidupannya, karena merasa seperti inilah takdirnya. Tetapi paririmbon ini juga ada segi positifnya antara lain memberi panduan sikap kehati-hatian sebelum seseorang bertindak.

Baca yuk ..!

Teks : Kusalamani



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta