Judul : Mengenal Tradisi Bangsa
Penulis : Yanu Endar Prasetya
Penerbit : IMU, 2010, Yogyakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : xi + 126
Ringkasan isi :

Mengenal Tradisi Bangsa

Indonesia adalah negara yang mempunyai berbagai macam tradisi yang telah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang tidak melaksanakan tradisi/ kebiasaan yang sudah berlaku tersebut akan dicap sebagai orang yang tidak “umum:” (ora lumrah – bahasa Jawa). Walaupun tidak ada sanksi hukum, sangat jarang orang yang berani meninggalkan tradisi. Karena berani meninggalkan tradisi harus berani atau siap-siap untuk menerima “sanksi sosial” dari orang lain mulai dari gunjingan, denda sosial, atau bahkan dikucilkan atau dianggap tidak ada. Padahal kalau dipikir secara rasional sering pelaku tradisi itu sendiri tidak mengerti makna dan tujuannya, merupakan pemborosan (baik tenaga, waktu mau pun biaya), terasa memberatkan terutama dari segi biaya. Tetapi bukan berarti tradisi adalah sesuatu yang buruk. Banyak nilai-nilai positif yang terdapat dalam suatu tradisi misalnya nilai kebersamaan, kegotongroyangan, mempererat kekeluargaan, melestarikan kebudayaan, dan lain-lain. Jadi suatu tradisi dapat dipilah dan dipilih mana yang perlu dilestarikan dan mana yang tidak. Tentu saja dengan memikirkan sebab dan akibatnya serta kemantapan individu yang bersangkutan.

Dalam buku ini disebutkan 18 macam tradisi dengan nilai positif dan negatifnya. Misalnya tradisi nyumbang (bantuan berupa uang, barang, tenaga atau pikiran pada orang lain) pada masyarakat Jawa. Nyumbang sebenarnya bersifat suka rela/semampunya, tetapi dalam prakteknya tidak selalu demikian. Orang yang pernah menerima sumbangan, suatu saat harus “mengembalikan” lagi dengan nilai yang tidak jauh berbeda. Seandainya tidak mampu mengembalikan juga tidak apa-apa, tetapi merasa tidak enak di hati. Dulu dibantu kok sekarang tidak mau membantu.

Tatto adalah tradisi yang terdapat pada beberapa suku di Indonesia, misalnya Mentawai dan Dayak. Tatto merupakan simbol yang penuh makna sosial dan spiritual serta bersifat mistis. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dan membuatnya pun dimulai dengan ritual khusus dipimpin ketua suku. Warna dan bentuk tattonya juga sudah ada ketentuan. Dengan kemajuan teknologi, tatto mengalami perubahan signifikan. Siapa saja bisa bertatto sesuai keinginannya tanpa pertimbangan macam-macam.

Jimat adalah sesuatu yang dianggap mempunyai kesaktian untuk menangkal penyakit, menolak setan, membuat kebal dan lain-lain. Meskipun bentuknya beraneka ragam (misal keris, rajah, kain, batu akik, dan lain-lain) hampir semua masyarakat mengenal jimat. Menurut mereka yang percaya, kekuatan yang diisikan ke dalam jimat memiliki kemampuan untuk menangkal marabahaya. Jimat bisa didapat secara pribadi atau meminta pertolongan orang lain. Bagi pemakai tentu saja ada pantangan-pantangan tertentu agar tetap bertuah.

Cekokan adalah pengobatan tradisional dengan ramuan-ramuan tertentu yang dilumat ditambah air kemudian diperas dan diminumkan secara paksa. Cekokan biasanya diberikan kepada anak kecil atau bayi yang sedang sakit atau nafsu makannya berkurang. Dalam pemberian cekok tentu saja masalah kebersihan harus diperhatikan dan diberikan secara hati-hati.

Baca yuk ..!

Teks : Kusalamani




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta