Tembi

Bale-dokumentasi-resensi-buku»Candi Sebagai Warisan Seni dan Budaya Indonesia

14 Jan 2009 11:53:00

Perpustakaan

Judul Buku : Candi Sebagai Warisan Seni dan Budaya Indonesia
Penulis : Renville Siagian
Penerbit : Yayasan Cempaka Kencana, Yogyakarta
Tahun Terbit : 2002
Tebal Buku : 307 halaman
Ringkasan isi :

Candi telah memikat banyak orang karena susunan batuannya yang membentuk arsitektur mempesona. Demikian juga kandungan relief, arca, dan artefak lain telah menggelitik rasa ingin tahu manusia akan makna yang dikandung di dalamnya. Hal seperti ini telah mendorong Renville Siagian melakukan kunjungan ke berbagai candi selama kurang lebih 4 tahun (1991-1994). Ia pun kemudian menuliskan candi-candi yang dikunjunginya itu ke dalam sebuah buku atas usaha swadaya dan swadana. Ia yakin bahwa suatu ketika bukunya atau catatannya akan berguna bagi generasi muda yang tertarik untuk belajar atau mengetahui lebih dalam tentang hal-ihwal yang berhubungan dengan candi.

Buku ini bukan hanya berisi tulisan Renville Siagian tetapi juga 6 buah artikel lain yang ditulis oleh pakar seni budaya. Semuanya melengkapi atau membingkai tulisan Renville Siagian yang menuliskan Candid an Situs Purbakala di Jawa Tengah, Candid an Situs Purbakala di Daerah Istimewa Yogyakarta, Candi dan Situs Purbakala di Jawa Timur, Candi dan Situs Purbakala di Jawa Barat, Candid an Pura di Bali, Candid an Situs Purbakala di Sumatera Selatan, Candi di Riau, Candi di Jambi, Candi di Sumatera Utara, Candi di Sumatera Barat, Candi dan Situs Purbakala lainnya di Indonesia, Candi di Kalimantan Selatan, Situs di Nusa Tenggara Barat, Situs Purbakala di Sulawesi.

Memang tidak setiap candi dapat dituliskan oleh buku ini karena minimnya informasi yang bisa digali dari candi-candi kecil, sebaran artefak, maupun situs yang telah mengalami banyak kerusakan. Sekalipun demikian, apa yang disajikan dalam buku ini cukup mewakili gambaran keberadaan candi-candi pada masing-masing daerah seperti yang telah disebutkan di atas.

Candi diketahui merupakan salah satu aspek budaya yang mendapat pengaruh dari India. Akan tetapi istilah candi sendiri tidak berasal dari India. Semula istilah ini digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menyebut bangunan keagamaan (kuil) yang berasal dari masa klasik Indonesia. Akan tetapi hal itu kemudian digunakan juga untuk menamakan bangunan-bangunan lain dari periode yang sama yang sebenarnya bukan merupakan kuil, seperti gapura, petirtaan, dan lain-lain (Dr. Endang Sri Hardiati, Aspek Arsitektural dan Aspek Simbolik Bangunan Candi dalam Candi sebagai Warisan Seni dan Budaya Indonesia, hlm. 1).Berdasarkan hal itu pula istilah candi sering digunakan juga untuk menyebutkan semua hal yang merupakan bagian dari candi, misalnya batur, benteng, pagar, sekumpulan artefak, atau bahkan situs dengan sebaran artefaknya.

Sampai kini banyak candi yang masih menyimpan misterinya. Tidak semua makna dan latar belakang sejarah candi bisa diungkapkan dengan gamblang. Hal semacam inilah yang membuat banyak pemerhati dan peneliti candi tidak henti-hentinya melakukan studi mengenai candi. Barangkali, semakin candi itu menimbulkan misteri, maka semakin penasaran pulalah orang untuk terus mengungkapkan jawabannya. Buku ini barangkali bisa menjadi pintu masuk untuk mengantarkan pemerhati candi untuk menjawab sebagian besar misteri candi-candi yang ada di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta