Tembi

Bale-dokumentasi-resensi-buku»Batik Klasik, Classical Batik

18 Jul 2007 09:55:00

Perpustakaan

Judul : Batik Klasik / Classical Batik
Bahasa : Indonesia dan Inggris
Penulis : Drs. Hamzuri
Penerbit : Djambatan, 1994
Halaman : VI + 113
Ringkasan isi :

Batik adalah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat menggunakan alat bernama canting. Batik mempunyai bermacam-macam motif dan motif itu mempunyai makna tertentu. Dalam perkembangannya kemudian dikenal batik cap untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaannya. Untuk membedakan kemudian disebut batik tulis (untuk batik klasik yang menggunakan canting) dan batik cap.

Untuk membuat batik tulis memerlukan waktu yang tidak sedikit dan juga tahapan-tahapan tertentu. Semua itu harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan batik tulis bermutu tinggi.

Perlengkapan atau peralatan untuk membatik terdiri dari gawangan (untuk membentangkan mori), wajan (untuk mencairkan “malam”/lilin), anglo (perapian pemanas lilin), tempat duduk pembatik. Canting adalah alat pokok untuk membuat batik tulis. Alat ini dipergunakan untuk menulis (melukiskan cairan lilin), membuat motif-motif batik yang diinginkan. Canting terdiri dari gagang/tangkai, nyamplungan /badan canting (tempat cairan lilin) dan carat/cucuk (tempat keluarnya lilin waktu membatik). Menurut fungsinya ada canting reng-rengan (untuk membatik reng-rengan batikan pertama sesuai pola atau tanpa pola) dan canting isen ( untuk membatik isi bidang). Menurut besar kecil cucuk ada cucuk kecil, sedang dan besar. Menurut banyaknya cucuk ada canting cecekan /cucuk satu, canting loron/cucuk dua, canting telon/cucuk tiga, canting prapatan/cucuk empat, canting liman/cucuk lima, canting byok/cucuk tujuh atau lebih dan canting renteng/galaran (bercucuk genap tersusun dari atas ke bawah).

Mori adalah bahan baku batik. Kualitas mori sangat menentukan kualitas batik yang dihasilkan. Ukuran mori tergantung kebutuhan. Sebelum digunakan mori perlu diolah terlebih dahulu. Lilin atau “malam” adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Kualitas lilin bermacam-macam dan ini berpengaruh pada daya serap mori. Jenis lilin tersebut yaitu lilin tawon, lilin klanceng, lilin timur, lilin sedang, lilin putih, lilin kuning dan lilin songkal. Untuk bahan campuran ada gandarukem dan keplak. Aturan mencampur lilin antara daerah satu dengan daerah lain berbeda. Untuk membatik lilin harus sempurna cairnya agar dapat meresap sempurna ke dalam mori.

Tahap-tahap membatik yaitu membatik kerangka, ngisen-iseni (memberi isi), nerusi (mori dibalik dan dibatik mengikuti batikan sebelumnya), nemboki (menutup bagian-bagian yang perlu ditutup), bliriki (nerusi tembokan).

Mbabar adalah proses penyelesaian dari batikan menjadi kain batik. Bahan untuk mbabar terdiri dari nila, tebu (diambil tetes tebu), enjet/kapur sirih, tajin (air rebusan beras), soga (ada dua kualitas rendah dan kualitas baik), saren (ramuan bahan untuk mencelup batikan sesudah disoga, ada tiga kualitas rendah, sedang dan baik).

Untuk proses mbabar batikan menjadi kain batik ada beberapa tahap dan harus diselesaikan secara berurutan. Tahap-tahap tersebut yaitu medel (memberi warna batikan dengan bahan wedel) dan mbironi (memberi warna biru), nyoga (memberi warna kuning), nyareni (mencelup dalam larutan saren).

Buku mengenai batik klasik ini sangat mudah untuk dipahami karena proses pembuatan kain batik diterangkan dengan bahasa yang sederhana, berurutan, dan istilah-istilah tertentu juga dijelaskan. Disertai pula dengan contoh-contoh motif batik beserta penjelasannya yaitu motif parang (seperti gondosuli, parang curiga, parang kurung), motif geometri (seperti bintangan, jentik manis, kanigara), motif banji (seperti banji bengkok, banji guling), motif tumbuh-tumbuhan menjalar (seperti delima wantah, kembang pudak, lung gadung), motif tumbuh-tumbuhan air (seperti ganggong garut, ganggong ranti, ganggong yojana), motif bunga (seperti ceplok kuwari, kembang cengkeh, kembang kenikir), motif satwa dalam alam kehidupan (seperti alas-alasan, ceplok koci, gringsing).




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta